Rabu, 01 Agustus 2012

It's Gonna be A Long Night~


Tanggal 8 September, hari dimana aku menjejakkan kakiku untuk pertama kali di pondok tercinta, Darul Muttaqien, Banyuwangi. Cabang dari pondok Darussalam yang berada di Ponorogo. Masih terngiang dikepalaku ucapan-ucapan para wali-wali santri saat yudisium dulu, "Darul Muttaqien tu jauh, susah kalau mau kesana" , "Disana tu hutan semuanya, sepi!", "anak-anaknya nakalnya na'udzubillah", "berat ngabdi disana, kan ga ada kuliahan", "pokoknya kalau bisa jangan disana". Dulu aku sempat berfikir, Ya Allah, begitu besarkah dosa hamba-Mu ini, hingga kau tempatkan hamba disana?. Sudah terbayang dikepalaku bagaimana bentuk pondok ini, kecil, suram, terpencil, kiri-kanannya hutan, sepi. Belum ditambah dengan santri-santri yang tingkat kenakalannya tinkat dewa. Ya Allah!

Tapi semuanya berlangsung cepat.


Malam ini, 1 Agustus 2012 akan menjadi malam terakhir aku di pondok ini, bahkan di Banyuwangi. Dan besok, 2 Agustus 2012 akan menjadi hari terakhirnya. Setahun sudah aku jalani kehidupan di pondok ini (yang ternyata pondok ini sangat jauh dari bayangan saya dulu). Aku menjadi pengurus kantor KMI (bagian yang mengurus urusan ajar-mengajar), aku menjadi pembimbing konsulat Riau, aku menjadi pembimbing klub tenis meja, aku menjadi pembimbing rayon, aku menjadi wali kelas, aku mengajar kelas-kelas senior, bahkan aku sempat menjadi Panitia Ujian. Begitu banyaknya keikutsertaan yang aku geluti di pondok ini hanya dalam setahun. Seandainya, seandainya saja aku mendapat tempat pengabdian di pondok pusat, aku tak yakin aku akan mendapat pengalaman yang sangat berharga ini, walaupun selama 6 tahun pengabdian! Mungkin orang akan berkata, "untuk apa capek-capek jadi ini, jadi itu", tapi menurutku semakin banyak orang itu bergerak, maka akan semakin banyak yang ia dapat. Dan Alhamdulillah aku menjalani itu semua dengan happy.

Tapi, aku sadar, apa yang aku .lakukan masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak kekurangan yang ada. Masih banyak "cacat" yang menghias pergerakanku. Tapi insyaallah semuanya akan menjadi sebuah pendidikan yang berarti untuk hidup saya.

Selain itu, ternyata Banyuwangi bisa dikatakan sangat unik. Mereka punya bahasa sendiri, yaitu bahasa osing. Jadi kalau mereka ngomong "Banyuwangi", maka yang terdengar adalah "Bianyuwangai". Kata "iki" menjadi "ikai". Bahkan kata "asu" (maaf kasar) akan berubah menjadi "asau". Banyuwangi juga memiliki banyak tempat wisata yang menarik, walaupun saya belum sempat mengunjungi semuanya. Ada banyak pantai dan gunung untuk dikunjungi. Masalah kuliner juga bisa dikatakan Banyuwangi mampu memanjakan lidah para pengunjungnya.

Ini adalah sebagian kenanganku selama di Banyuwangi:

 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


Setahun yang indah telah berlalu, banyak kenangan yang tercipta, dan malam ini saya akan meng-flashback seluruh memori saya disini. It's gonna be a long night~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar