Selasa, 27 September 2011

Perkawinan dari Allah

Yang namanya hikmah, manusia ga bakal pernah tahu kapan datangnya. Kadang saat ia dicari, sulit untuk ditemukan. Tapi tak jarang, kadang ia datang dengan tiba-tiba, tanpa tanda-tanda.


***

Saat itu saya sedang dalam perjalanan menuju Banyuwangi. Perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 14 jam dikarenakan macet. Waktu yang panjang saya habiskan dengan facebookan di HP, dengerin musik, main game, nonton fim, juga tidur tentunya.

Waktu menunjukkan jam 16.40, saya terbangun dari tidur yang bisa dibilang tidak nyenyak, karena berkali-kali saya harus menahan kepala saya yang berguncang dikarenakan jalanan yang rusak dan macet. Saya merenggangkan badan sambil melihat pemandangan di luar. Toko ****, Probolinggo. Berarti saya sudah di Probolinggo. Saya memutar badan ke arah belakang, koq tema-tema pada serius ngeliat ke depan ya?, pikir saya. Sayapun membalikkan badan melihat ke tempat yang sama. Di depan, TV yang disediakan oleh bis sedang menyala menyiarkan film Malaysia. Mau tak mau saya pun larut dalam tontonan.



Film itu berkisahkan seorang pemuda yang gemar mempermainkan hati wanita. Suatu waktu ia mempermainkan hati seseorang. Setelah puas dipermainkan perasaannya, lelaki itu meninggalkannya. Tiba-tiba ia dihantui rasa bersalah. Singkat cerita ia memohon maaf kepada wanita tadi. Tapi, sayang wanita itu sudah terlalu sakit hati. Tak ada maaf bagi lelaki ini. Ia pun menyesal dan akhirnya mendatangi ayah dari si wanita.

"Dengarkan nak, perkawinan itu ade tige. Pertame dari syetan. Awak berdue-duean, berpegan-pegangan tangan, akhirnye jatuh lah ke lubang syetan. Awak kawinkan die dengan perkawinan dari syetan. Yang kedue, dari jin. Awak cintekan die, die tak cintekan awak. Awak pegi ke bomoh(dukun, red), awak jampikan die. Awak kawinkan die dengan perkawinan dari jin. Yang terakhir nak, perkawinan dari Allah. Awak bertemu die, awak cintekan die, die cintekan awak. Awak jage diri awak dari perbuatan tak senonoh. Awak lamarkan die baik-baik, die mahu awak kawinkan. Inilah die perkawinan dari Allah. Ingatlah ni baik-baik nak". kata si calon mertua.

Singkat kata, lelaki tersebut meminta restu dari calon mertua. Dia pun meminta maaf dengan si wanita tadi dengan sungguh-sungguh. Setelah itu dia melamarnya sambil mengeluarkan cincin. Si wanit pun memaafkan dan akhirnya menerima lamaran tersebut. Cerita ditutup dengan gambar sang mertua tersenyum dari jauh.

***

Sekarang mari kita memandang ke depan. Perkawinan pasti kan datang, karena jodoh itu sudah diatur oleh-Nya. Tinggal kita yang memilih perkawinan mana yang akan kita jalani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar