Sabtu, 15 Oktober 2011

Untuk Sahabat-Sahabatku

catatan ini pernah dimuat di faceboook, hari minggu, 16 Oktober 2011...


Sahabatku yang aneh-aneh,
Sebagai manusia, kita tak pernah mampu untuk hidup sendiri. Kita adalah makhluk sosial, itulah yang sering kita baca dalam pelajaran PPKn dan Tarbiah dulu. Sekuat apapun seseorang, sekaya apapun seseorang, ia tak kan mampu hidup sendiri. Selayaknya kita sebagai manusia saling tolong-menolong dalam kebaikan, walaupun dulu kita sering tolong-menolong dalam kejahatan jugaJ. Maka, kita perlu sahabat. Sahabat yang menghiasi hari kita, mewarnai senyum kita, melukiskan dalam hati kita kenangan yang akan menjadi kisah klasik pengatar tidur anak cucu kita kelak. Dan tak dapat diragukan, aku sudah menemukannya, sahabat. Kamu adalah sahabatku.

Sahabatku yang nakal-nakal,
Kalau aku menilik sekilas ke belakangku, sekilas melirik ke lampauku, niscaya aku tak mampu meniliknya ataupun sekedar meliriknya. Karena setiap kali hal ini kulakukan, aku harus memutar kembali badanku seutuhnya kembali ke masa dulu, masa-masa indah saat kita bersama. Terlalu banyak memori yang terekam dalam hati yang hanya seberat 2 kg ini. Tak jarang, kedua mataku sembab mengenang masa-masa jaya kita dulu.


Sahabatku yang bloon-bloon,
Sehari, seminggu, sebulan, setahun, bahkan mungkin bertahun-tahun telah kita berpisah. Apa kabarmu sahabat? Masih ingatkah kau dengan aku? Terkenang saat kita duduk bersama dulu, saat kita bercerita panjang lebar tentang mimpi kita, saat kita mempertengkarkan kebodohan kita, saat kita berlari bersama menatap masa depan. Dulu, tak pernah kuhargai masa-masa itu, tak pernah kupentingkan detik-detik bersamamu, tak pernah kunomorsatukan kata-katamu, baru sekarang ku menyesal. Sekarang kita telah terpisah jauh. Walaupun dengan canggihnya teknologi abad ini, tetap tak bisa menyaingi indahnya saat-saat itu. Tak bisa kuingkari, aku rindu senyummu, sahabatku. Aku rindu setiap kata yang keluar dari lisanmu, sahabatku. Aku sepenuhnya rindu kamu, sahabatku.

Sahabatku yang goblok-goblok,
Walaupun orang berkata padaku, dia itu aneh, nakal, bloon, goblok, hancur, ga jelas,  tapi kamu tetap sahabatku. Walaupun orang berkata padaku, kamu itu ga bagus berteman dengan dia, tapi kamu tetap sahabatku. Walaupun orang berkata padaku, ngapain temenan sama dia? Ga ada teman lain ya? tapi percayalah, kamu tetap sahabatku. Kamu adalah sahabatku dengan segala kelebihan dan kekuranganmu, dengan segala kemampuan dan keterbatasanmu, dengan segala kepintaran dan kebodohanmu, dengan segala hal tentang mu, kamu adalah sahabatku. Biar saja orang lain berkata seenak mereka, toh dunia bukan milik mereka.

Sahabatku yang hancur-hancur,
Kapan ya kita bisa mengulang kisah kita? Puluhan kota memisahkan kota kita, ratusan jam menjauhkan perjalanan kita, ribuan kilometer membentang antara kita. Tapi tetaplah dirimu selalu ada di hatiku, hari ini, esok, lusa, dan selamanya.

Sahabatku yang ga jelas,
Satu hal yang kuminta darimu, tetaplah berjalan disampingku, tetaplah menjadi sahabatku.


15 Oktober 2011,
Yang terbaring di kamar gara-gara operasi mata ikan,
Zulfian W Alwihkan,
Sahabatmu,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar