tag:blogger.com,1999:blog-64859020992826643682024-03-13T22:45:15.112-07:00One and His Storya labile typing, million random thoughtsZulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.comBlogger70125tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-79486893657060083972015-02-20T14:05:00.001-08:002015-02-20T14:05:14.626-08:00Everything is about, love!Okay, i have been hibernating for quite a long time. I don't write anything, nor post. So unproductive. Nevermind, that thing is bothering me now; a call to type, so i am typing at 4.47 this morning.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Mungkin memang sedang jadi <i>trending topic</i>, atau memang umur yang memaksa, atau hasrat yg terlalu berlebihan, disana-sini selalu saja obrolan tentang 'nikah' bergaung dari mulut ke mulut. Liburan kemarin, di jogja ngomongin nikah sama Yayak, di Banyuwangi sama Kindy, di Batam sama Himawan, di rumah sama Nora, dan disini (kampus IIUM) lebih sering lagi itu tersiar. Agak <i>ngenes</i> mungkin terdengarnya, seolah-olah saya udah tuaaa banget dan harus ada yg nemenin. Segala sesuatu kadang berkait dengan perkara satu itu sekarang. Misalnya, waktu <i>packing</i> baju yg berantakan, ada temen yg nyeletuk, <i>"memang sepertinya perlu seorang istri buat </i>packing <i>ni"</i>. Pas jadwal kuliah mulai kacau gara-gara kesibukan lain, temen lain bakal bilang,<i> "masak perlu istri buat ngatur jadwal kamu?"</i>. Ngeliat saya kurus, dibilang, <i>"makanya nikah, biar ada yg masakin makanan"</i>. Pas saya kesasar, <i>"butuh istri buat menunjukkan jalan"</i>. Saya heran sebenarnya. Jangan-jangan nanti suatu saat saya ujian dan lupa belajar, dosen saya bakal ngomong, <i>"kamu perlu istri buat bacain pelajaran kamu setiap malam"</i>. Atau pas lagi ada tugas dan saya lupa buat, <i>"kamu perlu istri buat kerjain tugas kamu"</i>. Oke, ini kelewatan, istri ga seharusnya dibebani dengan tugas suami, tapi saling bantu dan topang-menopang meringankan beban keduanya, karena kita saling melengkapi *eaak*. <i>Anyway</i>, suatu hal yg patut disyukuri, dimana <i>mindset </i>saya dan teman-teman tidak lagi berpikir untuk 'pacaran', tapi 'menikah'. <i>Alhamdulillah</i>.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-0Dwr1cSLTNw/VOetLP3fLRI/AAAAAAAADPM/s-ckqyimf8g/s1600/suami-takut-istri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-0Dwr1cSLTNw/VOetLP3fLRI/AAAAAAAADPM/s-ckqyimf8g/s1600/suami-takut-istri.jpg" height="357" width="400" /></a></div>
<a name='more'></a><br />
<br />
Sore tadi, saya pergi ke luar kampus untuk menemui salah satu petinggi dari suatu yayasan terkait masalah PPI. Saya ditemani oleh seorang partner senior, sekaligus penasihat mendadak kalau ada sesuatu berkenaan dengan 'cinta' dan 'nikah'. Berangkatlah kami berdua menggunakan motor menuju stasiun LRT, kemudian lanjut ke Ampang Park. Sepanjang perjalanan, kami banyak bercerita tentang masalah pernikahan. Beliau banyak menceritakan tentang kisah-kisah yg menarik untuk saya ambil hikmahnya. Salah satunya, tentang seseorang yg akan segera menikah beberapa bulan ke depan.<br />
<br />
Sebut saja namanya Hasan. Beliau seorang mahasiswa, belum bekerja, tapi punya niat yg kuat untuk bekerja demi menghidupi rumah tangganya kelak (<i>May Allah ease him</i>). Satu hal yg menarik dari kehidupan Hasan adalah kisah cintanya. Beliau dan calonnya, tidaklah saling mengenal sebelumnya. Bahkan keduanya tidak mengetahui wajah calon pasangannya. Adalah adik perempuan dari Hasan yg menjadi <i>mak comblang</i> kisah romantika dua insan ini. Bermula dari memanas-manasi keduanya, akhirnya keduanya sepakat untuk berkenalan dengan cara yg unik; bertukaran 'CV', dengan tanpa foto. Keduanya saling meneliti satu sama lain melalui CV tersebut, tanpa saling kenal, tentunya hal ini bukan suatu hal yg bisa ditemukan setiap hari di kehidupan. Dari CV inilah, Hasan mulai <i>kepo</i>. Ia akhirnya membuat akun <i>facebook </i>untuk pertama kali dalam hidupnya, hanya untuk meng-<i>kepo</i>-i calonnya ini. Hasilnya? Dari 300 temannya, tak ada satupun lelaki, kecuali mahramnya. Cerita berlanjut, setelah keduanya merasa <i>fix</i>, maka Hasan pun berangkat ke ayah dari calonnya. Sang calon mertua pun terheran-heran ketika ada seseorang yg datang ke rumahnya, ingin meminang anaknya, tetapi tidak pernah sekalipun melihat wajah anaknya. Setelah tarik-ulur, ayahnya akhirnya berpesan kepada Hasan, <i>"sudah, habiskan dulu kuliahmu. Akan saya suruh anak saya menunggu kamu saja"</i>. Tapi Hasan pantang ditantang, ia menjawab, <i>"pak, kedatangan saya kesini karena saya ingin menikahi anak bapak, bukan karena fisik ataupun orangnya, melainkan karena karakter dan sifatnya. Kalau bapak suruh saya menghabiskan kuliah saya dulu, maka saya pamit mohon diri </i>(mengundurkan diri, red)<i>"</i>. Ternyata pernyataan yg sama telah lebih dahulu dilontarkan kepada anaknya, dan jawaban yg diperoleh sama, <i>kalau harus menunggu, maka biarkan dia menikah dengan perempuan lain yg menginginkannya</i>. Ajaib. Dua orang yg tak pernah berjumpa, menjawab pernyataan dengan jawaban yg sama tanpa keraguan. Singkat cerita, akhirnya mereka direstui. Beberapa bulan lagi undangan disebar. Dan mungkin setahun kemudian, <i>Ketika Cinta Bertasbih part </i>3 bakal hadir di Gramed, hahaha.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-A6sHFpGFM-A/VOetLG9eBfI/AAAAAAAADPU/QWDJGOzWspA/s1600/rex_7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-A6sHFpGFM-A/VOetLG9eBfI/AAAAAAAADPU/QWDJGOzWspA/s1600/rex_7.jpg" height="400" width="282" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>Salah gambar oy, serius amat sih haha</i></div>
<br />
<br />
Senior saya ini menutup ceritanya dengan satu hikmah yg <i>simple</i>; <b>jodoh itu ibarat cermin. Seperti apa kamu, seperti itulah dia. Maka kalau kamu mau yg baik, maka jadilah yg baik.</b><br />
<b><br /></b>
Saya ingat, beliau pernah sekali berpesan kepada gw, <i>"<b>jangan takut dengan jodoh, Zul. Yg penting kamu berani, pergi dan lamar dia ke orangtuanya. Kalau memang kamu pantas buat dia, maka Allah akan izinkan. Jangan sedih kalau Allah nikahkan dia lebih dulu dengan orang lain. Itu berarti kamu belum pantas buat dia. Semoga Allah ganti dengan yg lebih baik</b>"</i>.<br />
<br />
Jadi sekarang say mulai berpikir, kadang sambil mengingat tulisan-tulisan galau ketika acara Antara Aku Dan Cinta (AADC) kemarin;<br />
<b><i>Cinta itu usaha</i></b>, usaha memperbaiki, memantaskan, mematangkan dan memantapkan diri.<br />
<b><i>Cinta itu pilihan dan takdir</i></b>, kejarlah dengan cara yg baik dan halal, tapi ingat, Allah lah Yang Maha Tahu semuanya.<br />
<i style="font-weight: bold;">Cinta itu, tunggu</i>, nah yg ini ga tau tafsirannya gimana, tapi yaa gitu, tunggu yaaa *wink wink*<br />
<br />
<i>Btw</i>, ini kenapa jadi bahas cinta -_- Ceritanya masih ada.<br />
<br />
Perjalanan pun berlanjut, setelah turun dari LRT, kami berjalan kaki mencari alamat orang yg akan kami temui. Setelah berputar beberapa lama, akhirnya kami tersesat. Saya akhirnya menelpon orang yg dituju. Setelah saya menjelaskan posisi saya, ternyata ga satupun yg tempat yg saya sebut diketahui oleh beliau. <i>Fix</i>, saya nyasar. Akhirnya beliau men<i>-suggest</i> untuk bertanya ke orang-orang dimana lokasi bank <i>China</i> yg bisa dijadikan patokan. Kami pun berbalik, kembali ke arah LRT, dan berjalan kaki ke arah sebaliknya. Akhirnya setelah lama berjalan kami menemukan bank itu, dan tanpa harus menghubungi beliau, kami berhasil menemukan lokasi apartemen beliau. Ketika kami berdiri di gerbang apartemen, kami melihat ke arah berlawanan dari jalan kami sebelumnya. Saya bertanya kepada partner saya sambil menunjuk ke arah itu, <i>"tadi itu bukannya kita udah disana ya? Itu kan seharusnya tinggal naik dan kita sampai"</i>. <i>"Iya ya, padahal tinggal naik, kita malah mutar lagi hahaha"</i>, jawabnya. Di depan kedai mamak, sambil menunggu kehadiran orang yg kami ingin jumpai, kami berpikir. <i><b>Kadang apa yg kita inginkan dan kita tuju sudah begitu dekat, tapi kita tidak sadar, dan memilih yg jauh. Pada akhirnya kita menyadari betapa dekatnya kita sebelumnya</b></i>. Dari sini, senior saya mulai berfilosofi gombal, <i>"<b>gitulah Zul, kadang jodoh yg baik itu sudah dekat sama kita, tapi kita ga sadar. Kita lebih fokus ke yg lain, padahal yg dekat sudah ada</b>"</i>. Oke, saya setuju dengan filosofi ini. Tapi saya berpikiran filosofi lain, yg sebenarnya kurang pas, <i><b>kadang kita terlalu terfokus pada tujuan akhir yg terlalu jauh; menikah. Tapi di satu sisi kita lupa dengan yg dekat dan seharusnya kita capai dulu; perbaikan diri dan pemantasan diri, baru setelahnya kesana</b></i>. Oke, filosofi saya masih kalah nyambung dengan filosofi sebelumnya ._.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-600EsE7fzFM/VOetLDXm74I/AAAAAAAADPQ/UHJQ4_e9SVQ/s1600/Menetapkan-Tujuan-dalam-Hidup.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-600EsE7fzFM/VOetLDXm74I/AAAAAAAADPQ/UHJQ4_e9SVQ/s1600/Menetapkan-Tujuan-dalam-Hidup.jpg" height="309" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Akhirnya kami duduk sambil makan di kedai mamak, sambil berbincang dengan orang yg kami tuju. Di tengah makan kerupuk, kami banyak membahas masalah politik di Indonesia, juga masalah PPI IIUM. Satu kalimat yg saya ingat sekali dari beliau yg saya jumpai ini adalah; <i>Tidak ada yg kebetulan</i>. Iya, tidak ada kata kebetulan. Semuanya sudah ditakdirkan, tapi tentunya sebagai manusia kita harus berusaha mengejar takdir ini.<br />
<br />
Kalau ditarik lebih jauh, ini menjadi dalam sekali. <i>Tidak ada yg kebetulan</i>.<br />
Untuk kamu, calon bidadari surgaku; mungkin saat ini kita sudah bertemu dan saling kenal. Pertemuan kita bukanlah suatu kebetulan. Semesta telah berkonspirasi untuk mempertemukan kita, mungkin sebagai jalan untuk kita bersama kelak. <i>Tidak ada yg kebetulan</i>. Allah sudah takdirkan itu.<br />
Mungkin juga kita belum bertemu. Itupun bukan sebuah kebetulan kita belum bertemu. Semesta telah berkonspirasi menghalangi pertemuan kita. Mungkin beberapa kali kita hampir bertemu, tapi Allah dengan kuasa-Nya menjauhkan kita sepersekian meter dalam sepersekian detik. <i><b>Tidak ada yg kebetulan</b></i>.<br />
<br />
Tapi tenang, suatu hari aku akan menjemputmu :)<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Baiklah, itu saja tulisan malam ini. Ntar kalau tambah panjang, semakin banyak list orang-orang yg gemar nyuruh saya nikah -_-<br />
<br />
Good night everyone!Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-71349783686882164182014-11-20T03:24:00.000-08:002014-11-20T03:24:41.300-08:00Aim High!<i>Men are asleep: then after they die, they awake</i><br />
<div>
<div style="text-align: right;">
- Prophet Muhammad, peace be upon Him</div>
</div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
***</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Well, it has been a hectic month here, and i am being apparently very busy now. Yes, i am still an IRK student with no side-job, nothing changes from me save the responsibilities which i held on my shoulders now.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Being a second year student and aiming for finishing the study as soon as possible, i found my motivation decreases drastically sometimes. I don't even know what the reason behind. I wake up every morning, completely aware that i have three classes every day, but i'm just like... <i>maybe i should get more sleep</i> (even when i have slept for 7-8 hours the night before). Can someone tell me why does this happen to me? Hmm, at this point, i think that this is due to age problem. Once, a wise man said, <i>"study while you are young"</i>. I couldn't disagree on him.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-jkNJI-jcyc8/VGzxXCKM8fI/AAAAAAAADMs/I6U5mu1h7x0/s1600/Morning_yawn_by_lomoboy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-jkNJI-jcyc8/VGzxXCKM8fI/AAAAAAAADMs/I6U5mu1h7x0/s1600/Morning_yawn_by_lomoboy.jpg" height="348" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: left;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-RtgzGt6DbI8/VGzyrCqNhdI/AAAAAAAADNA/P4w3ZkwdOyA/s1600/10676314_774007342657359_278026338600018664_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-RtgzGt6DbI8/VGzyrCqNhdI/AAAAAAAADNA/P4w3ZkwdOyA/s1600/10676314_774007342657359_278026338600018664_n.jpg" height="248" width="320" /></a>For your information, last month, i was running for President of Indonesian student association's election. During that time, i found my mind was confusing me myself. <i>Why should i be a president? Is it worth it? Am i running for something that men should avoid it </i>(which is <i>amanah</i>)<i>? </i>In the very last minutes, my friends gave motivations, that what i was doing was for the sake of my community, not for myself, and they would sincerely help me to reach my aim of building a better Indonesian student association. Well, i was elected then, and now i'm officially the president of Indonesian student association (i still can't believe it, lol). I have been the president for less than a month. Through this couple of weeks, i found that the responsibilities are far beyond my expectations. I want to build this association as a home for all Indonesian students regardless of their genders, affiliations, and interests. I have to secure their rights and welfare as students as long as they were studying in IIUM. Yep, the pressures are everywhere. There was one day when i have to prepare myself for a midterm and a presentation that would be held the next day, an issue of some of my friends came to my reach, and i have to sit and listen to the problem, then tried to give my best solution for it. After that, i have no choice but to sincerely give up my sleeping time to study and making slide for the presentation. Well, i understand now that being a leader is not an easy task. But that doesn't make me depressed or sad at all. Because i have my friends supporting and helping me without asking any rewards. I remember one of my teachers once said, <i>"when we do something sincerely for the sake of the community, there will always be other persons helping you sincerely".</i> Yes, the main point is sincerity. To all my friends, <i>thank you</i>.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-LavFzKZ9qxI/VGzyrDBAVII/AAAAAAAADM4/TEc2sA_t5-0/s1600/1908456_788332837891476_2642277326648090843_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-LavFzKZ9qxI/VGzyrDBAVII/AAAAAAAADM4/TEc2sA_t5-0/s1600/1908456_788332837891476_2642277326648090843_n.jpg" height="287" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
And also i found my intention of doing <i>ibadah </i>was decreased heavily. <i>I need charger for my </i>iman<i> more than i need charger for my phone and pc huhu</i>. May Allah grant me His blessings, and strengthen my faith.</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: x-large;">اللهم حبب إلينا الإيمان و زينه في قلوبنا و كره إلينا الكفر و الفسوق و العصيان و اجعلنا من الراشدين</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: x-large;">اللهم ثبت قلوبنا على دينك و طاعتك</span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
In conclusion, i want to improve myself in everything good (even in my english which is soooo bad, i hope ms. pendidikan can be the lexicon for this). I even deleted all the so-nothing-beneficial-posts from my blog, thanks to my friend who remind me of this. Aim high, get improved!</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Okay, that's all. Thank you, and have a nice dream :)</div>
Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-55517946515712981372014-09-27T18:49:00.000-07:002014-09-27T18:52:39.102-07:00Malacca, I'm in Love!Pukul 04.00, malam telah larut, lampu pun telah padam. Di malam minggu yg selalu-seperti-biasanya ini, gw cuma duduk di kamar, menghabiskan film, dan mengobrol panjang lebar dengan teman-teman. Yap, rutinitas seorang <i>jomblo</i>. Sebenarnya gw udah beberapa menit yg lalu mematikan lampu kamar, menutup jendela, dan memasang posisi cakep di bawah selimut buat tidur kece. Tapi seperti biasa, fikiran-fikiran berterbangan di kepala gw, dialog-dialog kesendirian mengusik hening gw. Kadang beberapa gambar dan video hadir di kepala gw seperti <i>slide show </i>buatan dosen gw. Tapi kali ini, <i>slide show </i>itu membawa perasaan senang ke dalam hati gw. Dan anehnya, gw bisa senyum-senyum sendiri, bahkan hampir ketawa dalam posisi baring. Dan kalimat demi kalimat pun datang, hal yg selalu terjadi kalau keterpanggilan buat nulis pengalaman gw di blog muncul. Ah, Melaka kemarin terlalu indah, bahkan terlalu indah untuk ditulis dalam sebuah coretan malam ini.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Hari itu adalah Rabu malam. Gw masih sibuk mengerjakan assignment dari Dr. Isham untuk kelas Logics. Di tengah kepusingan gw merangkai satu demi satu pikiran gw menjadi makalah dalam bahasa Inggris, Efan mengirim pesan <i>Whatsapp </i>ke HP gw, "<i>Zul, anak2 mau ke Melaka nih, berangkat besok malam sampai Jum'at. Lo mau ikut ga?</i>". Gw mikir sejenak buat ikut apa ngga, soalnya hari Jum'at malam gw ada rapat yg harus gw hadirin. Tapi, jalan bareng anak-anak adalah satu hal yg paling gw impi-impikan, soalnya selalu aja menyenangkan (kami pernah ke Taman Tasik Titiwangsa dulu, <i>and it was amazing!</i>). Btw, anak-anak ini maksudnya adalah anak-anak angkatan gw, angkatan 12( iya, angkatan lusinan yg pernah menang futsal bola gila itu loh, hahaha). Gw sempat nanya lagi ke Efan, kira-kira Jum'at malam udah balik ke kampus lagi atau belum. Efan dengan jawaban diplomatisnya meyakinkan gw, <i>insyaallah </i>Jum'at malam kita udah balik ke kampus. "<i>Gimana? Ikut ngga? Kalau ikut dimasukkin ke grup nih</i>", tanyanya lagi (udah adat anak 12 kalau mau ada acara, pasti bakal bikin grup WA). Setelah mikir-mikir dan nego-nego, gw mutusin buat ikut walaupun sebenarnya gw udah berkali-kali ke Melaka dari jaman SMP. <i>Terus kenapa ikut</i>? Kebersamaannya itu loh, <i>coy</i>! Dan akhirnya gw fix ikut, terus dimasukkan ke grup WA yg namanya MALAKA (terus dikasi emot <i>lope-lope </i>tiga kali)<i>.</i></div>
<div style="text-align: left;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: left;">
<i>*teks pesan WA nya Efan ga persis seperti itu. Berhubung HP gw baru hilang, gw cuma bisa mengira-ngira seperti apa bunyinya. Yah, kira-kira seperti itulah*</i></div>
<div style="text-align: left;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: left;">
Ternyata di grup itu udah rame banget anak 12 yg udah <i>join</i>. Ada 19 orang termasuk gw. <i>Alhamdulillah</i>, gw bukan yg terakhir dimasukkan ke grup, masih ada Rulli yg jadi nomor terakhir (sebenarnya Efan tega juga sih baru ngajak gw di ujung-ujung -_-). Akhirnya fix 20 orang yg ikut; 8 orang cowok dan 12 orang cewek. Semuanya anak-anak 12 kecuali Nadia, karena Nadia sebenarnya anak 13, tapi sering gabung sama anak-anak 12. Tapi jangan takut Nad, walaupun lo anak 13, <i>tapi kita sehati koq</i>. Eh, maksudnya hati kita sama-sama 12, Nad. HAHAHA.</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: left;">
Hari Kamis, sebelum keberangkatan, semua orang diminta untuk mempersiapkan barang-barang yg harus dibawa. Efan yg jadi bagian koar-koar masalah begini di grup. Gw rasa semuanya punya <i>common sense</i> buat tidur siang supaya ketika berangkat nanti malam tidak terlalu ngantuk (gw juga ngerelain satu kelas demi tidur siang, hehe). Akhirnya malam tiba, dan kami pun berkumpul di <i>main stairs </i>kampus. 8 orang cowok yg ikut adalah Efan, Amjad, Haidar, Ucup, Ruli, Farras, Andika, dan gw. Yg cewek nya ada Tessa, Puty, Ages, Muba, Balqis, Falita, Ami, Puspa, Salsa, Nadhira, Vira, dan Nadia. Karena menyewa tiga mobil, maka setiap mobil dibagi rata penumpang cowok dan ceweknya. Jadi, dibuatlah absensi masing-masing mobil oleh Nadia.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-Nf-V_jLYwXc/VCdTICekaoI/AAAAAAAADFI/19gX1NiA6EU/s1600/10715851_4871622085574_1304460196_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-Nf-V_jLYwXc/VCdTICekaoI/AAAAAAAADFI/19gX1NiA6EU/s1600/10715851_4871622085574_1304460196_n.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Kami keluar kampus sekitar pukul 11 malam setelah sempat berdoa memohon keselamatan selama perjalanan dan berfoto-foto sejenak di tangga besar IIUM. Setelah ngobrol-ngobrol ga jelas, perjalanan ini di improvisasi dengan pergi ke pantai Port Dickson guna menghabiskan malam sambil duduk di pantai sambil main gitar. Perjalanan <i>alhamdulillah </i>lancar dengan dukungan dan <i>support </i>dari Waze dan penjaga kedai tepi jalan. Hanya saja pemandangan agak sedikit terganggu karena Nadia pasang pose <i>miss Universe</i> selama perjalanan di atas mobilnya. Kami sampai di Port Dickson sekitar pukul 2. Setelah puas berjalan-jalan di atas pasir, kami duduk beramai-ramai di atas terpal yg dibentangkan di atas pasir. Sebuah pemandangan luar biasa malam itu, dalam sejuknya angin pantai, desiran ombak, dan keheningan malam, anak-anak 12 <i>al kahfi</i>-an pakai HP masing-masing! Konsep dan perkiraan untuk cerita-cerita, nyanyi bareng, atau bermain <i>truth or dare</i> berganti dengan lantunan pelan bacaan surat Al Kahfi, <i>subhanallah</i>. Selesai membaca surat Al Kahfi, anak-anak cowok duduk di atas terpal sambil <i>gitaran</i> dan tidur-tiduran, sedangkan anak-anak cewek mulai mengantuk dan memilih di tidur di mobil, kecuali Nadia, dia malah asyik bernyanyi dengan anak-anak cowok di pasir pantai dengan suaranya yg agak dangdut<i>-style</i>. </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-6yZcRJFdzZU/VCdSdSni0WI/AAAAAAAADE8/7u1Phno_R6I/s1600/P1200937.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-6yZcRJFdzZU/VCdSdSni0WI/AAAAAAAADE8/7u1Phno_R6I/s1600/P1200937.JPG" height="300" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-d-498bzdJeI/VCdSc6CJrqI/AAAAAAAADE4/TPaQBbhCasU/s1600/P1200929.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-d-498bzdJeI/VCdSc6CJrqI/AAAAAAAADE4/TPaQBbhCasU/s1600/P1200929.JPG" height="300" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-eKenwBuGjVM/VCdT1yJPstI/AAAAAAAADFU/moPa3l7IJHc/s1600/IMG-20140926-WA0001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-eKenwBuGjVM/VCdT1yJPstI/AAAAAAAADFU/moPa3l7IJHc/s1600/IMG-20140926-WA0001.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-SRaS-oEk388/VCdT11knEzI/AAAAAAAADFQ/kpbBiiPWyAA/s1600/10672305_10203263018389733_7192726115107856548_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-SRaS-oEk388/VCdT11knEzI/AAAAAAAADFQ/kpbBiiPWyAA/s1600/10672305_10203263018389733_7192726115107856548_n.jpg" height="300" width="400" /></a> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Menjelang jam 4, ketika anak-anak mulai tertidur, tiba-tiba rombongan anak motor berlaluan melewati mobil kami dengan knalpot <i>brong</i> dan suara-suara teriakan ala anak mudanya. Anak-anak cowok segera bangkit karena takut ada niatan buruk dari mereka, apalagi anak-anak cewek sedang tertidur pulas di mobil yg parkir di tepi jalan. Sebenarnya tidak ada yg terjadi, rombongan motor itu hanya lewat begitu saja, tapi anak-anak cewek mungkin sudah terlanjur <i>parno</i> dan meminta kami untuk langsung saja jalan menuju Malaka dan mencari masjid untuk bersiap-siap shalat subuh.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Perjalanan dilanjutkan kembali dengan sedikit perubahan formasi tempat duduk di mobil. Mengingat perjalanan ini akan menjadi non-stop <i>driving</i>, Amjad mewanti-wanti kepada setiap <i>driver</i> agar jangan tertidur, setidaknya harus ada yg menemani mereka ngobrol di kursi samping <i>driver</i>. Jadi memang nasib <i>driver </i>dan navigator sebelahnya untuk bergadang (dan gw berada di posisi navigator). Kami sampai di sebuah tempat peristirahat sebelum mencapai perbatasan Melaka pas ketika adzan subuh berkumandang. Anak-anak segera turun untuk pergi ke toilet, kemudian berwudhu dan shalat subuh. Setelah shalat subuh dan memastikan setiap <i>driver </i>tidak mengantuk, perjalanan dilanjutkan kembali menuju Melaka.</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-kqFyBFXj4pU/VCdYo3s6UDI/AAAAAAAADHU/NqFx2UQuLzg/s1600/10646657_10203263017709716_4972977403446249627_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-kqFyBFXj4pU/VCdYo3s6UDI/AAAAAAAADHU/NqFx2UQuLzg/s1600/10646657_10203263017709716_4972977403446249627_n.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Suasana pagi waktu itu sudah cukup terang kala kami melintasi perbatasan Melaka. Beberapa teman-teman semobil gw pun sudah mulai bangun. Gw saat itu semobil dengan Andhika, Tessa, Nadhira, Vira, Amjad dan Rulli. Vira adalah yg terakhir bangun di mobil itu. Ketika ia terbangun, pertanyaan pertama yg keluar dari mulutnya adalah: "<i>Melaka udah buka belum?</i>". Kami sontak tertawa terbahak-bahak dalam mobil itu. Ternyata selama ini Vira telah salah <i>mind-set</i>, ia beranggapan bahwa Melaka itu adalah Museum. Seperti halnya toko-toko, museum hanya buka di jam-jam tertentu. Entah darimana Vira dapat informasi itu, atau mungkin ada yg salah dengan buku Geografinya jaman SD, hanya Allah yg tahu. Karena sudah terlanjur fresh akibat terlalu banyak tertawa, mobil kami menjadi ramai sendiri dengan obrolan-obrolan ga jelas. Sampai akhirnya entah siapa yg mulai, "<i>Bro, bro, Melaka itu bro... Kalau jalan tu hati-hati, nanti Melaka</i>", yg kemudian dijawab dengan koor kompak,<i> </i>"<i>itu celakaaa</i>". Dan mulailah permainan aneh ini berkumandang terus dan menyebar ke mobil-mobil lain hingga pulangnya kami ke kampus. Beberapa keanehan dalam permainan ini yg masih gw ingat:</div>
<div style="text-align: left;">
"<i>Bro bro, belang itu bro... Serangga hijau di jagung</i>", kata Andika. Semua orang diam walaupun mengerti maksudnya adalah belalang. Tapi apa hubungannya dengan jagung? Entahlah.</div>
<div style="text-align: left;">
"<i>Bro bro, Vira itu bro... Nama hewan bro, itu loh Vira-Vira</i>", ini karya Rulli. Entah dia memiliki dendam kesumat apa dengan Vira sampai segitu teganya, entahlah.</div>
<div style="text-align: left;">
Dan yg paling parah adalah apa yg Rulli ucapkan waktu udah sampai, "<i>Bro bro</i>, <i>Power bank itu bro... Lo punya temen namanya Jhon Power, dia punya motor, terus lo ga ada kendaraan. Terus lo mau nebeng ke dia, lo teriak, Power nebeng, Power nebeng</i>". Gw bingung sebenarnya Rulli ini mau bikin permainan teka-teki kata, atau mau curhat, atau mau bikin novel? Entahlah. Mungkin dia belum minum obat.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Kami sempat berhenti sejenak di pom bensin Petronas, dan seperti yg sudah diduga, Falita mengeluarkan senjata andalannya; TONGSIS! Jadilah foto-foto <i>selfie </i>kami dengan muka-muka kurang tidur pagi itu.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-3TPBQPBYyi8/VCdVS6S9YFI/AAAAAAAADFs/yGxHyqOV74Y/s1600/IMG-20140926-WA0007.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-3TPBQPBYyi8/VCdVS6S9YFI/AAAAAAAADFs/yGxHyqOV74Y/s1600/IMG-20140926-WA0007.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-R4ANUO3KQbs/VCdVTKA3wBI/AAAAAAAADFk/LAU4xHtRz6A/s1600/IMG-20140926-WA0009.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-R4ANUO3KQbs/VCdVTKA3wBI/AAAAAAAADFk/LAU4xHtRz6A/s1600/IMG-20140926-WA0009.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-DGSeRGdxdBE/VCdVS-GRocI/AAAAAAAADFg/CJehvqnGTVA/s1600/IMG-20140926-WA0080.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-DGSeRGdxdBE/VCdVS-GRocI/AAAAAAAADFg/CJehvqnGTVA/s1600/IMG-20140926-WA0080.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Destinasi pertama kami adalah rumah makan. Karena perut kami memang sudah mulai keroncongan setelah bermalam sebentar di pantai. Setelah parkir mobil dan berfoto-foto sambil berlari diantara burung-burung merpati ala-ala di Belanda (tetap harus <i>safety first</i> agar terhindar dari kotoran burung), kami pergi menyusuri sungai di tengah kota sambil berjalan kaki. Kalau gw bilang sih, sekilas seperti di Venice, Italia, <i>cuman </i>disini airnya warna hijau aja, tapi menurut Nadia, ini lebih mirip sungai Ciliwung. Mungkin Nadia dulu sering mandi di sungai Ciliwung, entahlah.</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-tLHLhU_O45U/VCdWBEr5qiI/AAAAAAAADF8/Q9a27Kn4Tx0/s1600/IMG-20140926-WA0016.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-tLHLhU_O45U/VCdWBEr5qiI/AAAAAAAADF8/Q9a27Kn4Tx0/s1600/IMG-20140926-WA0016.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-NmWCqnOiBOU/VCdWBFzLu3I/AAAAAAAADGE/2Dz5ZeQHVv0/s1600/IMG-20140926-WA0018.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-NmWCqnOiBOU/VCdWBFzLu3I/AAAAAAAADGE/2Dz5ZeQHVv0/s1600/IMG-20140926-WA0018.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-_UPOrm6usso/VCdWA4ogYXI/AAAAAAAADF4/raQO_0K2rJo/s1600/1476107_10203263016029674_6667349545009326486_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-_UPOrm6usso/VCdWA4ogYXI/AAAAAAAADF4/raQO_0K2rJo/s1600/1476107_10203263016029674_6667349545009326486_n.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-xWA6sVdiZbs/VCdWr7vp41I/AAAAAAAADGY/RJhyE6lGr3M/s1600/IMG-20140926-WA0086.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-xWA6sVdiZbs/VCdWr7vp41I/AAAAAAAADGY/RJhyE6lGr3M/s1600/IMG-20140926-WA0086.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-3bD3dJWID7s/VCdWr_Au5VI/AAAAAAAADGc/CG4BUraYGIk/s1600/IMG-20140926-WA0087.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-3bD3dJWID7s/VCdWr_Au5VI/AAAAAAAADGc/CG4BUraYGIk/s1600/IMG-20140926-WA0087.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Kami akhirnya makan di warung pinggiran yg hanya jual roti canai karena semua rumah makan masih tutup. Ada lauk, tapi nasi nya ga ada, mau mesen mie juga belum bisa. Akhirnya semuanya pada makan roti canai sambil minum teh tarik. Dan tentu saja tidak lupa untuk ber-<i>selfie </i>ria disini.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-l2Aupv9UirY/VCdjAzfni6I/AAAAAAAADLs/ZNXao60Ux64/s1600/IMG-20140926-WA0111.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-l2Aupv9UirY/VCdjAzfni6I/AAAAAAAADLs/ZNXao60Ux64/s1600/IMG-20140926-WA0111.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-jdAvT5Wi-os/VCdXGMSZHDI/AAAAAAAADGw/XWRhn2NxFb4/s1600/IMG-20140926-WA0113.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-jdAvT5Wi-os/VCdXGMSZHDI/AAAAAAAADGw/XWRhn2NxFb4/s1600/IMG-20140926-WA0113.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Perjalanan dilanjutkan ke Cathedral apaaa gitu namanya, gw lupa. Yg pasti itu gereja tua warna merah yg banyak sejarahnya gitu sih katanya. Rombongan sempat terpisah menjadi dua kloter karena mobil yg dibawa Andika salah jalan. Sempat terjadi persaingan perebutan foto antara dua kloter ini, tapi kemudian bersatu kembali di puncak gereja tua; tempat foto paling spektakuler (dan oleh fotografer paling spektakuler) tahun ini diambil. Biar gampang, langsung lihat foto-fotonya aja yah hehe.</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-4KYhlZEvFh8/VCdXrIiyhyI/AAAAAAAADG8/5MSDnW2C2uw/s1600/IMG-20140926-WA0106.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-4KYhlZEvFh8/VCdXrIiyhyI/AAAAAAAADG8/5MSDnW2C2uw/s1600/IMG-20140926-WA0106.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-8TWIG0EKhdU/VCdXrbQZgBI/AAAAAAAADHE/adni-gkprfU/s1600/IMG-20140926-WA0031.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-8TWIG0EKhdU/VCdXrbQZgBI/AAAAAAAADHE/adni-gkprfU/s1600/IMG-20140926-WA0031.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-lsM8TNTjZw4/VCdXrNK37VI/AAAAAAAADHA/ejk27SGRHiI/s1600/IMG-20140926-WA0104.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-lsM8TNTjZw4/VCdXrNK37VI/AAAAAAAADHA/ejk27SGRHiI/s1600/IMG-20140926-WA0104.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-6lVoBZtlEaw/VCdZQ_9y0hI/AAAAAAAADHs/KcXh5pSyfg8/s1600/IMG-20140927-WA0031.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-6lVoBZtlEaw/VCdZQ_9y0hI/AAAAAAAADHs/KcXh5pSyfg8/s1600/IMG-20140927-WA0031.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-VHPATye6qc4/VCdZQ5kiOII/AAAAAAAADHo/n-qenvsrUaQ/s1600/IMG-20140926-WA0025.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-VHPATye6qc4/VCdZQ5kiOII/AAAAAAAADHo/n-qenvsrUaQ/s1600/IMG-20140926-WA0025.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-WSUpJSiBwsA/VCdZQ17vspI/AAAAAAAADHk/_MbmskV1YSI/s1600/IMG-20140926-WA0102.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-WSUpJSiBwsA/VCdZQ17vspI/AAAAAAAADHk/_MbmskV1YSI/s1600/IMG-20140926-WA0102.jpg" height="400" width="300" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-WTrpRLbwibc/VCdZ4zKkfPI/AAAAAAAADH4/HpH0q-FWko8/s1600/IMG-20140926-WA0014.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-WTrpRLbwibc/VCdZ4zKkfPI/AAAAAAAADH4/HpH0q-FWko8/s1600/IMG-20140926-WA0014.jpg" height="400" width="300" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2J5z9ZW5BxU/VCdZ45RK5KI/AAAAAAAADH0/VHYf3t0peKY/s1600/IMG-20140926-WA0027.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-2J5z9ZW5BxU/VCdZ45RK5KI/AAAAAAAADH0/VHYf3t0peKY/s1600/IMG-20140926-WA0027.jpg" height="400" width="300" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-57yIy2Y-aOI/VCdafkAZlGI/AAAAAAAADIU/swWPoEYVMCU/s1600/IMG-20140927-WA0030.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-57yIy2Y-aOI/VCdafkAZlGI/AAAAAAAADIU/swWPoEYVMCU/s1600/IMG-20140927-WA0030.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-GaKtRGVmq-g/VCdaexkwtMI/AAAAAAAADIM/to5hNE40pMs/s1600/IMG-20140927-WA0028.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-GaKtRGVmq-g/VCdaexkwtMI/AAAAAAAADIM/to5hNE40pMs/s1600/IMG-20140927-WA0028.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-qJ7_DjbRWOw/VCdbGJHLHXI/AAAAAAAADIo/rD_PHbTlCTk/s1600/IMG-20140927-WA0037.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-qJ7_DjbRWOw/VCdbGJHLHXI/AAAAAAAADIo/rD_PHbTlCTk/s1600/IMG-20140927-WA0037.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-1A16vI6fAmc/VCdbF6JixpI/AAAAAAAADIk/90G03-QO_go/s1600/10487182_10203263021709816_6106917036122385552_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-1A16vI6fAmc/VCdbF6JixpI/AAAAAAAADIk/90G03-QO_go/s1600/10487182_10203263021709816_6106917036122385552_n.jpg" height="400" width="300" /></a></div>
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Setelah capek foto-foto dan lompat-lompat, kami memutuskan turun ke parkiran guna lanjut ke destinasi selanjutnya (sebenarnya karena museum selanjutnya harus bayar sih, hahaha). Ketika kami sampai di parkiran, nasib apes mengenai kami, ada petugas bandaraya yg sedang berkeliling disekitar mobil kami. Sehabis melihat-lihat, ia mengambil buku notanya kemudian menuliskan sesuatu, lalu menempelkannya di <i>wiper </i>mobil Andika; denda. Kami sempat lemas karena harus membayar denda, apalagi sebelumnya kami sempat dikomporin oleh bapak-bapak pengunjung lain, "<i>kalau parking sini, siap-siap 300 ringgitlah untuk saman </i>(denda)". Kami segera melihat kertas denda itu dengan perasaan dag-dig-dug, <i>kalau 300 ringgit satu mobil, tiga mobil berarti jadi 900 ringgit???</i> Dan ternyata, <i>alhamdulillah</i> dendanya hanya 30 RM, dan hanya untuk mobil Andika saja. Sebenarnya kami masih bertanya-tanya kenapa kami didenda. Tak mau berspekulasi, kami segera menuju <i>office </i>bandaraya untuk mengurus denda itu. Ternyata denda itu karena kami tidak mengambil kupon parkir. Kami bingung, kenapa hanya mobil Andika yg kena? Pilih kasih mungkin? Ah sudahlah, <i>alhamdulillah </i>cuma satu mobil yg kena. Lebih <i>alhamdulillah </i>lagi, dendanya bisa didiskon menjadi 10 RM.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Destinasi selanjutnya adalah museum yg berbentuk kapal, setelahnya baru dilanjutkan ke Masjid Sultan untuk beristirahat sejenak dan bersiap shalat Jum'at. Tapi karena semuanya sudah kelelahan karena kurang tidur, dan bahkan beberapa memang belum tidur, museum itu di skip, dan kami langsung menuju masjid untuk istirahat.</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-XTy-TwkMfn4/VCdbpjZB9JI/AAAAAAAADI4/mDNjR8kRW4Y/s1600/IMG-20140927-WA0044.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-XTy-TwkMfn4/VCdbpjZB9JI/AAAAAAAADI4/mDNjR8kRW4Y/s1600/IMG-20140927-WA0044.jpg" height="400" width="300" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-ZJfgkAmWGAI/VCdbpuTiwsI/AAAAAAAADI0/E1BVtY73y6c/s1600/IMG-20140927-WA0054.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-ZJfgkAmWGAI/VCdbpuTiwsI/AAAAAAAADI0/E1BVtY73y6c/s1600/IMG-20140927-WA0054.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
Kami tiba di Masjid Sultan yg tepat berada di sebelah Selat Melaka pada pukul 11.30. Semuanya berinisatif untuk mandi, kemudian beristirahat sambil <i>charging </i>HP masing-masing. Gw segera menuntaskan mandi kemudian melangkah ke dalam masjid untuk tidur sejenak. Gw sempat tertidur 10 menit, tidur pertama gw dalam perjalanan itu, dan tiba-tiba dibangunkan anak-anak untuk meneruskan perjalanan. "<i>Kita shalat jama' ta'khir aja, soalnya mobil Alza-nya Nadia mau dibalikin jam 5, takut ga keburu</i>", kata mereka. Gw sempat gusar, karena gw baru dapet tidur. Gw sempat berfikir mengenai <i>jama' ta'khir </i>ini, tapi gw berfikiran <i>insyaallah </i>boleh, karena ga ada niat maksiat dalam perjalanan ini. Akhirnya gw <i>ngikut</i> buat langsung jalan menuju kampus, walaupun gw menangkap wajah-wajah penolakan dari beberapa orang teman. Gw ga sadar, ada Yang Lebih Menolak kesepakatan ini waktu itu, Yang Maha Melihat dari atas.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Perjalanan berlanjut dengan tujuan destinasi kampus IIUM di Waze. Seperti biasa, perjalanan menyenangkan, tertawa riang, dan masih saling melempar permainan teka-teki ga jelas itu, tidak ada masalah. Aplikasi Waze menunjukkan untuk <i>U turn </i>di depan sebuah sekolah dalam beberapa ratus meter ke depan. Nadhira waktu itu ngomong, "<i>Eh, liat WA, itu Bundo </i>(Muba)<i> nanya tuh</i>". Gw meraih HP gw dan melihat pesan dari Muba di grup, "<i>kalian yg cowok yakin jama' ta'khir?</i>". Pertanyaan itu tiba-tiba menusuk pikiran gw. Seketika gw bimbang, <i>apa pantas buat ninggalin shalat Jum'at cuma karena takut mobilnya bakal kena charge lebih? Apa semudah itu meng-istisna'-kan hukum Allah? Apa gw sedang menggampang-gampangkan hukum Allah?</i>. Tapi waktu itu gw berusaha tenang dan meyakinkan diri dengan pilihan gw. Beberapa menit berlalu pikiran gw, dan hal yg paling ga gw sangka-sangka terjadi.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Mobil gw berada di posisi paling belakang dari rombongan. Mobil satu dan dua udah <i>U turn </i>dan mulai jalan menjauh. Mobil gw berhenti di jalur kanan dan bersiap untuk belok. Entah gimana, tiba-tiba ada bis sekolah di jalur kiri gw, dan tiba-tiba ada motor yg berada di antara mobil kami dan bis itu. Motor itu tidak bisa melintas diantara mobil dan bis karena jaraknya terlalu dekat. Dengan kecepatan yg cukup kencang, akhirnya motor itu menyenggol mobil dan bis, dan kemudian tersangkut. Tak ayal, mobil kami tergores dari pintu tengah sampai ke pintu depan, bahkan motor itu meninggalkan penyok yg cukup dalam di pintu depan. Kakak pengendara motor itu tersangkut di tengah-tengah mobil dan bis, tepat di samping gw. Andika mencoba untuk maju sedikit agar kakak itu bisa terlepas. Ketika terlepas, kakak itu tiba-tiba langsung mengendarai motornya lurus menjauh, tanpa berhenti sama sekali. Di tengah kepanikan, Andika menginjak gas dan mengejar motor itu. Sekitar 500 meter, motor itu akhirnya berhenti dan menepi. Kami semua turun dari mobil untuk melihat kerusakan di mobil dan hanya bisa terdiam melihat pintu depan yg <i>penyok </i>cukup parah.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Semuanya terdiam, syok, panik, kalut, dan tak tahu mau berbuat apa. Tessa segera menelpon teman-teman yg di mobil lain agar segera menyusul kami. Gw, Andika, Vira, dan Nadhira akhirnya berbicara dengan kakak itu. Sempat terjadi emosi diantara kedua belah pihak, karena kakak itu <i>ngotot </i>mengatakan itu adalah kesalahan bis sekolah, sedangkan kami <i>ngotot </i>mengatakan itu kesalahan dia. Gw cuma bisa diam, berusaha setenang mungkin buat berfikir sambil menunggu bis sekolah tadi lewat. Namun sialnya, sampai mobil-mobil lain datang, bis itu tak kunjung lewat. Masalah sedikit mereda ketika abang dari kakak itu datang, dan menyarankan untuk pergi ke polisi supaya lebih tenang. Kami pun bersama berangkat ke kantor polisi. Setelah berdiskusi dengan polisi disana, ayah dari kakak itu datang. Akhirnya kami bersepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini baik-baik, beberapa dari kami pun ikut mengantarkan kakak itu menuju rumah sakit untuk perawatan kakinya.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Selama di rumah sakit, gw diam, sibuk berfikir. Gw ingat ketika kita udah sampai di masjid tapi memutuskan untuk <i>jama' ta'khir </i>saja. Gw ingat pesan WA-nya Muba tepat sebelum kejadian terjadi. Gw ingat pertanyaan ayah dari kakak itu, "<i>pukul berapa accident tu?</i>", "<i>pukul satu setengah</i>", jawab anaknya, "<i>ooh patutlah, orang masa tu pegi masjid, bukan pegi berjalan</i>". Bagi orang yg tak beragama ataupun orang yg tidak percaya rukun iman terakhir, ini adalah sebuah kebetulan. Tapi kami bertuhan, kami Islam, kami punya Allah.<i> </i>Allah tunjukkan dalam waktu berapa menit saja, akibat memudah-mudahkan hukum Allah, akibat mementingkan urusan dunia daripada urusan-Nya. Ia lengkapkan tegurannya dengan <i>accident</i> ini, dimana kami bergegas pulang ke kampus untuk mengembalikan mobil Alza putih tepat pada jam 5, mobil Alza putih itu lah yg mendapat <i>accident</i>. Dari apa yg kami rencanakan untuk mengembalikan tepat waktu sehingga tidak dikenai biaya tambahan, ternyata baru bisa kami kembalikan mobil itu dalam keadaan penyok pada jam 9 dan harus membayar biaya tambahan. <i>Ya Allah, segitu mudahnya Engkau tunjukkan kekuasaan-Mu, begitu cepatnya Engkau tegur kami</i>. </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Setelah mencapai kesepakatan, kami pun kembali ke tempat dimana anak-anak sudah menunggu. Waktu itu jam 3.30. Setelah semua shalat, kami makan siang dengan makanan KFC dengan menumpang di sebuah rumah makan yg tutup. Lisan kami masing-masing mendengungkan hal yg sama; <i>accident</i>. Tak banyak canda dan tawa saat itu. Seusai makan kami berkumpul sejenak, beberapa teman mulai berbicara memohon maaf karena perjalanan ini tak se-menyenangkan yg mereka rencanakan. Semuanya merasakan perasaan tidak enak, ada rasa menyesal yg kutangkap dalam wajah masing-masing. Saat itulah beberapa teman lain mulai menyemangati, menenangkan teman-teman yg lain, menguatkan satu sama lain, mengingatkan bahwa ini semua adalah pelajaran. Ya, ini semua adalah pelajaran hidup bagi kami. Saat itu, gw menyimpulkan, mungkin perjalanan ini biasa-biasa saja, hanya beberapa tempat yg kami berhasil kunjungi, tapi dengan adanya peristiwa ini, perjalanan ini menjadi lebih berasa dan berharga. Ada nilai moral, spiritual, sosial yg luar biasa terasa dengan adanya kejadian ini. Dan ternyata semuanya sepakat dengan gw, perjalanan ini bermakna banget. Selain dari pelajaran luar biasa tentang kuasa Allah, juga kekompakan yg terjalin diantara kami. Saat senang, semuanya ikut <i>selfie </i>dan tertawa. Saat ditimpa musibah, semuanya ikut susah, sedih, membantu, menyemangati satu sama lain. Hal ini adalah salah satu dari sekian hal yg membuat gw selalu merasa nyaman dengan anak-anak 12.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Kami mulai melangkah ke mobil untuk segera menuju kampus ketika jam hampir menunjukkan jam lima sore. Segala macam gundah gulana tadi sudah berganti dengan canda tawa yg baru, yg lebih kental dari sebelumnya. Semuanya tersenyum dalam balutan kekompakan untuk sama-sama bertanggungjawab. Ya begitulah, <i>tak ada masalah yg terlalu sulit jika ditanggung bersama; dua pasang bahu selalu lebih baik dari sepasang kan? </i>Apalagi dua puluh pasang bahu :)</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Kami sampai ke kampus secara terpisah, mobil gw sampai lebih dulu sebelum isya', yg lain menyusul setelahnya. Malam itu aku terpaksa meninggalkan teman-teman mengurus mobil karena harus segera rapat. <i>Alhamdulillah</i>, semua berjalan lancar. Masalah mobil alza itu pun dapat diselesaikan dengan baik. Janji Allah selalu benar, persis seperti yg diucapkan sore itu ketika kami duduk berkumpul membicarakan kejadian <i>accident </i>itu; Allah tidak memberikan ujian kepada hamba-Nya, kecuali dengan kemudahan setelahnya, bagi hamba-Nya yg berfikir.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
***</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Perjalanan ke Melaka telah berakhir. Perjalanan itu memang singkat, tapi apa yg kami dapat <i>insyaallah</i> akan selamanya kami ingat; tentang pelajaran untuk mementingkan Allah daripada dunia, tentang foto-foto kita yg luar biasa karena matanya bengkak-bengkak, dan tentang kebersamaan yg selalu ada dalam canda tawa dan duka musibah. Allah takdirkan bagi kami sebuah ujian, yg mana ujian itu terbukti memperkuat kekompakan kami, <i>subhanallah walhamdulillah</i>.</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-x8J2Kr0yg90/VCdcgvUAimI/AAAAAAAADJM/OnJkpUPeAW0/s1600/IMG-20140926-WA0016.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-x8J2Kr0yg90/VCdcgvUAimI/AAAAAAAADJM/OnJkpUPeAW0/s1600/IMG-20140926-WA0016.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-ULYOSebmicY/VCdcglvWPpI/AAAAAAAADJQ/tIkGcWKYLxo/s1600/IMG-20140926-WA0077.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-ULYOSebmicY/VCdcglvWPpI/AAAAAAAADJQ/tIkGcWKYLxo/s1600/IMG-20140926-WA0077.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-MuuEXxudCa4/VCdcgkJyC1I/AAAAAAAADJI/q7X60Ek3PnA/s1600/IMG-20140926-WA0082.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-MuuEXxudCa4/VCdcgkJyC1I/AAAAAAAADJI/q7X60Ek3PnA/s1600/IMG-20140926-WA0082.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-8ZJjx3Pohc0/VCdch_1DWVI/AAAAAAAADJk/zCmBTpYXZmw/s1600/IMG-20140926-WA0089.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-8ZJjx3Pohc0/VCdch_1DWVI/AAAAAAAADJk/zCmBTpYXZmw/s1600/IMG-20140926-WA0089.jpg" height="400" width="225" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-EddUfPOW73s/VCdciDjhsFI/AAAAAAAADJg/d7HHImtbhHQ/s1600/IMG-20140927-WA0036.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-EddUfPOW73s/VCdciDjhsFI/AAAAAAAADJg/d7HHImtbhHQ/s1600/IMG-20140927-WA0036.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-2xJK-Dy2OU4/VCdckFYJ8QI/AAAAAAAADJ4/QLpaXaeU_n0/s1600/P1200955.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-2xJK-Dy2OU4/VCdckFYJ8QI/AAAAAAAADJ4/QLpaXaeU_n0/s1600/P1200955.JPG" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-4O5EV7d--C4/VCdckYGuNCI/AAAAAAAADJ8/CMeTd3YHwKU/s1600/P1200963.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-4O5EV7d--C4/VCdckYGuNCI/AAAAAAAADJ8/CMeTd3YHwKU/s1600/P1200963.JPG" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2NtY9nAXSxQ/VCdcqC-cydI/AAAAAAAADKI/Xsklzy5vUSM/s1600/10433845_10203263016749692_676705443571954929_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-2NtY9nAXSxQ/VCdcqC-cydI/AAAAAAAADKI/Xsklzy5vUSM/s1600/10433845_10203263016749692_676705443571954929_n.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<i>When we are together, there's nothing except smile. Even in our down-moment, there will always be a smile when we put our hearts together.</i></div>
<div style="text-align: left;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-RJEfr53TclY/VCddTvVD_WI/AAAAAAAADKQ/WiaLwHvWRk4/s1600/IMG-20140926-WA0100.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-RJEfr53TclY/VCddTvVD_WI/AAAAAAAADKQ/WiaLwHvWRk4/s1600/IMG-20140926-WA0100.jpg" height="400" width="225" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Farras dan Salsa, satu-satunya couple, yg lain jomblo</i></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-rsIFLKShvMo/VCddTnlfeMI/AAAAAAAADKY/EIDNR-htYKY/s1600/IMG-20140926-WA0117.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-rsIFLKShvMo/VCddTnlfeMI/AAAAAAAADKY/EIDNR-htYKY/s1600/IMG-20140926-WA0117.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>Mbak Tessa, kalau belajar megang DSLR pasti bakal jadi fotografer</i></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-sPnODNFvmH0/VCddTn_dkcI/AAAAAAAADKU/T7uW6WK1GU4/s1600/IMG-20140927-WA0033.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-sPnODNFvmH0/VCddTn_dkcI/AAAAAAAADKU/T7uW6WK1GU4/s1600/IMG-20140927-WA0033.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>Ini gw dan Balqis, jarang-jarang ada cewek yg mau foto bareng gw hahaha *ketawa jomblo*</i></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-_UuXvNJnXwU/VCdeMx4hcGI/AAAAAAAADKw/_IrPAsG16Bo/s1600/IMG-20140926-WA0093.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-_UuXvNJnXwU/VCdeMx4hcGI/AAAAAAAADKw/_IrPAsG16Bo/s1600/IMG-20140926-WA0093.jpg" height="400" width="225" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>Nadia, memastikan tempatnya berpose aman</i></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-XGwih09cqOo/VCdeM-rJ1ZI/AAAAAAAADK4/SxPQCGTaiTA/s1600/IMG-20140927-WA0055.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-XGwih09cqOo/VCdeM-rJ1ZI/AAAAAAAADK4/SxPQCGTaiTA/s1600/IMG-20140927-WA0055.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>Bundo Muba dan Puspa, lupakan Efan yg di belakang</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-U4d6SS15SgI/VCddUWb4WyI/AAAAAAAADKk/cEyA76oOM3c/s1600/IMG-20140927-WA0043.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-U4d6SS15SgI/VCddUWb4WyI/AAAAAAAADKk/cEyA76oOM3c/s1600/IMG-20140927-WA0043.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>Ucup and Ami spotted!</i></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-bZc9Rk7-Mck/VCdfGz6YhEI/AAAAAAAADLI/60KuCw4skEI/s1600/IMG-20140926-WA0079.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-bZc9Rk7-Mck/VCdfGz6YhEI/AAAAAAAADLI/60KuCw4skEI/s1600/IMG-20140926-WA0079.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>Vira dan Ages, itu emaknya di belakang</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-5jnrMhnBhWg/VCdgxhR_HvI/AAAAAAAADLY/gLsSBWmUTts/s1600/IMG-20140926-WA0096.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-5jnrMhnBhWg/VCdgxhR_HvI/AAAAAAAADLY/gLsSBWmUTts/s1600/IMG-20140926-WA0096.jpg" height="400" width="225" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>Amjad, Andika, Nadhira dan Bundo. Pasti foto ini memiliki makna tersirat, hohoho</i></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-MiqVX26GlY0/VCdgxvVyGLI/AAAAAAAADLU/KyQCUAhaPxg/s1600/IMG-20140926-WA0121.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-MiqVX26GlY0/VCdgxvVyGLI/AAAAAAAADLU/KyQCUAhaPxg/s1600/IMG-20140926-WA0121.jpg" height="400" width="300" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>Falita dan Setengah Tessa</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-GiQPC1ab5No/VCdjA1VMnoI/AAAAAAAADLo/cDJM3NnHggI/s1600/IMG-20140927-WA0040.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-GiQPC1ab5No/VCdjA1VMnoI/AAAAAAAADLo/cDJM3NnHggI/s1600/IMG-20140927-WA0040.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>Emak Puty dan Bundo, mungkin lagi rebutan Ages sebagai anak</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-3xZUUc9g2HA/VCdXGKFTdfI/AAAAAAAADGs/_3x47565NxU/s1600/IMG-20140926-WA0112.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-3xZUUc9g2HA/VCdXGKFTdfI/AAAAAAAADGs/_3x47565NxU/s1600/IMG-20140926-WA0112.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>Rulli itu cowok yg baju kuning, Haidar baju hitam kacamata belakang gw (susah amet cari foto mereka berdua -_- )</i></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
<i>Guys</i>, gw bukan orang yg gampang ngungkapin perasaan gw pake lisan, jadi gw bakal ngungkapinnya pake tulisan. Waktu bakal berlalu, kita bakal <i>graduate</i> suatu hari nanti (amin), kita bakal terpisah, kita bakal punya keluarga dan anak, dan kita akan menua. Tapi gw yakin, ketika saat itu tiba, gw masih ingat cerita ini, gw masih ingat nama-nama lo, dan lo semua bakal selalu menempati bagian khusus di hati gw. Sebelumnya gw minta izin kalau nama-nama lo ntar bakal diketahuin sama anak-anak gw, karena gw bakal cerita ke mereka tentang lo semua (dan lo ga boleh protes!). Walaupun lo semua ga baca tulisan ini, gw cuma mau bilang, <i>i love you all from the bottom of my heart</i>. Entah kapan, besok, minggu depan, bulan depan, sem depan, tahun depan, ataupun setelah <i>graduation</i>-nya kita kelak, kita jalan-jalan lagi yuk? :')</div>
<div style="text-align: left;">
<i><br /></i>
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-HZHUlcBnsDU/VCdaetEtbWI/AAAAAAAADIE/VjGRs25erWs/s1600/IMG-20140927-WA0022.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-HZHUlcBnsDU/VCdaetEtbWI/AAAAAAAADIE/VjGRs25erWs/s1600/IMG-20140927-WA0022.jpg" /></a><br />
<i><br /></i>
<i>"Bro bro, Hope itu bro... Nama film bro, Paris, i'm in Hope!"</i></div>
<div style="text-align: left;">
<i>"itu mah Love! Paris, i'm in Love"</i></div>
<div style="text-align: left;">
<i>"Memang gitu bro, karena dalam Cinta (Love), akan selalu ada harapan (Hope); harapan untuk bertemu, harapan untuk bersama-sama terus walaupun tidak mungkin, gitu bro"</i></div>
<div style="text-align: left;">
*oke, ini agak maksa, mohon maaf*</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<i><span style="font-size: large;">Malacca, i'm in love. And i always hope to visit you again with my beloved friends :)</span></i><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</div>
Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-37568087796157365612014-09-25T03:26:00.001-07:002014-09-25T03:26:27.248-07:00Risalat Hujan<p>Duhai engkau, bidadari hatiku, permaisuri kehidupanku. Mungkin engkau telah terlelap malam ini dengan semua mimpi indahmu. Tidur dalam senyuman seorang perempuan yg tangguh menghadapi hidup, senyum seorang perempuan yg taat dan patuh kepada ibu bapanya, senyum seorang perempuan yg bermimpi untuk mencapai akhirat dan dunianya bersama lelaki pilihan hatinya. Dimana engkau sekarang? Tak lelahkah kau bersembunyi dari takdirku?<br>
Duhai engkau, mimpi yg selalu ku nanti, cerita yg masih berupa misteri. Aku merindumu dalam ketidaktahuanku, siapa dirimu? Mungkinkah aku telah mengenalmu saat ini? Atau mungkin Allah belum menggariskan dua insan ini untuk bersimpangan di satu titik? Aku tak tahu, hanya Allah yg tahu. Kita adalah dua pribadi yg terpisahkan oleh waktu, tapi selalu bersama dalam getir do'aku, dalam hening sujudku.<br>
Duhai engkau, bagian dari surga yg Allah janjikan padaku, yg (insyaallah) Allah berikan kepadaku sedari dunia ini hingga kelak akhirat nanti. Kadang aku berdo'a agar Allah percepat sang waktu agar aku segera bersama denganmu, kadang pula aku berdo'a agar Allah cukupkan kesabaranku menunggu waktu itu datang. Tapi, pernah terpikir di kepalaku, pantaskah aku bersamamu? Aku hanya seorang lelaki yg berkekurangan; harta, ilmu, maupun iman. Mungkin karena itu Allah tangguhkan "waktu itu", agar aku bisa memperbaiki diri. Tenanglah, tenanglah sayang. Ketika waktu itu datang, Allah akan sampaikan perasaan "klik" bahwa waktunya telah tepat, dan saat itu, aku akan siap bersamamu. Percayalah kasih, aku lah orang yg paling berharap agar waktu itu segera datang, dan kita segera bersama.</p>
<p>Aku adalah langit, dan kamulah sang bumi; selamanya kita bermimpi untuk bersama, selamanya pula kita terpisah. Tapi akan ada waktu untuk kita bersatu, saling berpegangan dan berpelukan, sayang. Seperti sore ini, kala hujan, dan kita terhubung oleh rintik demi rintik cinta-Nya.</p>
<p>Yg merindukanmu dalam ketidaktahuan,</p>
<p>Calon pendampingmu</p>
Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-16696658697796450802014-08-24T04:37:00.002-07:002014-08-24T04:52:28.509-07:00PerpisahanTeringat kala aku masih berseragam merah-putih dulu, SD. Masa dimana setiap adalah sama, lugu, polos, dan putih. Setiap hari yang diisi dengan bermain dan bermain. Aku ingat, salah satu trend saat itu ialah membuat sebuah buku khusus untuk biodata teman-teman. Biasanya, ia akan bertuliskan beberapa keterangan yang nantinya akan diisi oleh sang teman, seperti nama, tempat dan tanggal lahir, hobi, cita-cita, pesan dan kesan, makanan favorit, sampai kepada hal yang paling disukai dan tidak disukai.<br />
<br />
<span style="color: red; font-size: x-large;">"HAL YANG PALING TIDAK DISUKAI?"</span><br />
<br />
Sejujurnya, aku tak pernah yakin dengan apa yang aku tulis dari permintaan ini. Kadang aku menulis, <i>"dibohongi" </i>, kadang pula aku menulis, <i>"rokok"</i>, atau <i>"sakit hati"</i>,<i> </i>dan lain sebagainya sesuai dengan alunan moodku. Entahlah, sampai sekarang pun aku tak tahu apa jawaban yang akan ku berikan jika pertanyaan ini terlontarkan kepadaku lagi.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Tanggal 12 Agustus kemarin, aku kembali ke Malaysia, menuju kampus setelah menghabiskan puasa dan lebaran di rumah. Semua berjalan lancar, kegiatan kampus baru dimulai bulan depan. Aku berangkat cukup awal karena merasa bosan terlalu lama duduk di rumah tanpa pekerjaan apa-apa, aku tidak mampu hanya duduk diam menyusahkan orang-orang di rumah.</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: left;">
Sesuai jadwal, aku akan mengikuti program <i>mukhayyam 'arabiy </i>di SMK Dato' Harun, Tanjung Karang, Kuala Selangor, bersama teman-teman alumni pondokku. Kegiatan ini seperti pesantren kilat, tapi berisikan program-program bahasa Arab, yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta pelajar-pelajar kepada bahasa Al-Qur'an. Program ini berjalan selama dua hari, Sabtu dan Minggu. Dua hari ini diisi dengan kegiatan penuh berbahasa Arab seperti praktek belajar mengajar, latihan mengerjakan soal-soal, bernyanyi, games, pentas seni, beberapa kegiatan keagamaan, dan kegiatan-kegiatan yang bertujuan memotivasi pelajar dalam bahasa Arab. Tentu saja, semuanya diadakan dalam bahasa Arab secara full.</div>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Kq5nbs-IY-I/U_nNnFg-CcI/AAAAAAAADDc/IOshtirrt48/s1600/10606507_919151531433609_5591548620916950863_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-Kq5nbs-IY-I/U_nNnFg-CcI/AAAAAAAADDc/IOshtirrt48/s1600/10606507_919151531433609_5591548620916950863_n.jpg" height="266" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-w8dMq6lPVvQ/U_nNm_qWkfI/AAAAAAAADDY/CHooNNr5dRU/s1600/10628239_919152441433518_3660054501548771261_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-w8dMq6lPVvQ/U_nNm_qWkfI/AAAAAAAADDY/CHooNNr5dRU/s1600/10628239_919152441433518_3660054501548771261_n.jpg" height="266" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-s7zftNp9nkM/U_nNmHRJqDI/AAAAAAAADDM/MY8iCan-SeQ/s1600/10592727_919153561433406_4354662298744856436_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-s7zftNp9nkM/U_nNmHRJqDI/AAAAAAAADDM/MY8iCan-SeQ/s1600/10592727_919153561433406_4354662298744856436_n.jpg" height="266" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-NBPa1akoAts/U_nNlzyL6LI/AAAAAAAADDI/raGoACksgUY/s1600/10314615_919155548099874_7078246133173238213_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-NBPa1akoAts/U_nNlzyL6LI/AAAAAAAADDI/raGoACksgUY/s1600/10314615_919155548099874_7078246133173238213_n.jpg" height="266" width="400" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Di hari terakhir sebelum kami kembali ke kampus, seperti biasa, program akan ditutup dengan pertunjukan seni yang dilombakan dalam bahasa Arab oleh para pelajar. Setelah itu, akan diadakan perfotoan massal dan individual. Selalu seperti <i>mukhayyam-mukhayyam </i>yang pernah ku ikuti dulu, ada perasaan sedih ketika program ini berakhir. Memang, waktu interaksi antara fasilitator dan pelajar tidak banyak, hanya dua hari. Tapi, dua hari selalu berarti besar dalam <i>mukhayyam</i>. Tentang ilmu yang bertukar dari kepala ke kepala, tentang canda dan tawa yang hangat antara setiap grup, tentang semangat dan motivasi untuk terus belajar, tentang cerita yang tersimpan dalam foto, video, dan hati masing-masing. <i>"Ustadz, nanti bila-bila ada masa, pergilah main kesini lagi"</i>, <i>"Ustadz, terimakasih banyak, semoga lain waktu boleh berjumpa lagi"</i>, <i>"Ustadz, jangan lupa dengan kami ya"</i>, ucapan dan obrolan yang selalu sangat terasa menusuk ketika di ujung program. Dan saat yang tersedih adalah saat kami, para fasilitator mulai menaiki mobil untuk segera kembali ke kampus. Para pelajar yang berada di sekolah berdiri di beranda asrama mereka, melambaikan tangan, sambil mengucapkan, <i>"ilal-liqo', Ustadz! Ma'as-salamah!"</i>. Entah kapan kita bisa berjumpa lagi, atau mungkin perjumpaan ini adalah perjumpaan yang terakhir? <i>Wallahu a'lam</i>.</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-mNikaoWMI9A/U_nODWWthEI/AAAAAAAADDo/efXyd_H5p-k/s1600/10352558_919173208098108_789104821310326027_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-mNikaoWMI9A/U_nODWWthEI/AAAAAAAADDo/efXyd_H5p-k/s1600/10352558_919173208098108_789104821310326027_n.jpg" height="266" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/--x0mQlILpxE/U_nOUxpUvnI/AAAAAAAADEQ/9bGJLb-Bi8U/s1600/60669_919172914764804_7392021689020183918_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/--x0mQlILpxE/U_nOUxpUvnI/AAAAAAAADEQ/9bGJLb-Bi8U/s1600/60669_919172914764804_7392021689020183918_n.jpg" height="266" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-n3rivZdxciM/U_nOE5lZo4I/AAAAAAAADD8/rMTuUM_FJd8/s1600/10609465_919174461431316_282926868530023579_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-n3rivZdxciM/U_nOE5lZo4I/AAAAAAAADD8/rMTuUM_FJd8/s1600/10609465_919174461431316_282926868530023579_n.jpg" height="266" width="400" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
***</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Satu hari setelah program <i>mukhoyyam 'arabiy </i>berakhir, hari-hari ku pun berjalan membosankan seperti biasanya, main game-tidur-shalat-makan. Tapi, malam itu Galby, <i>roommate </i>ku mengajak ku untuk ikut pergi ke Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) besok, guna menyemangati rombongan pondokku yang datang sebagai peserta kejuaraan debat bahasa Arab sebagai tamu undangan Nusantara. Sebelumnya, aku sudah mendengar kabar akan perlombaan ini, dan kehadiran adik-adik juniorku yang akan menyertai kejuaraan, tapi aku tak begitu tertarik. Tapi, mengingat kebosanan yang melanda setelah <i>mukhoyyam </i>berakhir, aku pun memutuskan untuk ikut.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Hari itu hari Selasa, kami menjejakkan kaki kami di kampus USIM menjelang pukul 11 siang. Kami segera diperkenalkan kepada adik-adik peserta dari pondokku oleh Azka, selaku alumni, yang juga merupakan panitia lomba dari kampus USIM. Mungkin memang pada dasarnya kami anak pondok tidak bisa diam, ingin selalu berinovasi, dan terlihat lebih mantap dari yang lain, kami membeli kertas putih besar dan spidol. Kertas itu kemudian dipotong dua, dan dihiasi menjadi seperti <i>banner-banner </i>penyemangat di saat debat nanti. Debat pun dimulai, kami berlima sebagai supporter tak sedikitpun gentar melihat supporter dari tim lawan lebih ramai dari kami. Tanpa ragu kami menjawab salam yang diucapkan pendebat dari tim pondokku dengan suara yang lantang. Berkali-kali pertanyaan dari pendebat kami,<i> "alaisa kadzalik?"</i>, segera kami balas dengan jawaban keras, <i>"Balaaa~"</i>. Tepuk tangan kami membahana di setiap momen. Tak jarang semua mata dalam <i>hall </i>berputar ke belakang melihat kami yang terlalu bersemangat mendukung tim kami. Bahkan tim juri pun terpaksa memberikan peringatan agar supporter tidak terlalu ribut sendiri. <i>Alhamdulillah</i>, tim kami mampu maju sampai ke babak final hari itu, adapun pengumuman hasil perlombaan akan dibacakan esok harinya.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-SQwukMk1Uk0/U_nLPg1b2eI/AAAAAAAADB4/5pXpqzxEvy8/s1600/20140819_173320.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-SQwukMk1Uk0/U_nLPg1b2eI/AAAAAAAADB4/5pXpqzxEvy8/s1600/20140819_173320.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-htJf3Didrvk/U_nLNLpkv7I/AAAAAAAADBw/cbZVSwMNuGw/s1600/IMG-20140819-WA0001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-htJf3Didrvk/U_nLNLpkv7I/AAAAAAAADBw/cbZVSwMNuGw/s1600/IMG-20140819-WA0001.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-yuDATevbFyU/U_nLLT4n_bI/AAAAAAAADBo/NR0HDZUI888/s1600/IMG-20140819-WA0000.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-yuDATevbFyU/U_nLLT4n_bI/AAAAAAAADBo/NR0HDZUI888/s1600/IMG-20140819-WA0000.jpg" height="400" width="300" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Esoknya, kami tiba kembali di USIM ketika <i>hall </i>sudah ramai dipenuhi orang-orang yang sudah tak sabar menunggu hasil pengumuman. Setelah duduk, dan menyanyikan lagu nasional Malaysia, pengumuman pun dibacakan. Merupakan sebuah kebanggan, ketika lima nama pendebat terbaik sepanjang penyisihan dibacakan. Nama Maulida dan Fia (keduanya dari tim kami) dibacakan masing-masing sebagai pendebat terbaik, dan pendebat terbaik ke-4 sepanjang penyisihan. Lagi-lagi kami tersenyum bangga ketika nama pondok kami berkibar saat diumumkan sebagai tim debat terbaik sepanjang penyisihan. Dan akhirnya tibalah pengumuman juara debat, dan pendebat terbaik ketika pertandingan final. <i>"Dan johan pada Kejuaraan Debat Bahasa Arab jemputan Nusantara tahun 2014 ialah..."</i>, kata MC dengan bahasa Melayu yang fasih, <i>"...ialah... Pondok Darussalam!"</i>, kami serempak berdiri, bertepuk tangan, bersorak sorai, dan mengibarkan kertas yang bertuliskan nama pondok kami,<i> Alhamdulillah</i>. Dan sekali lagi kami melompat kegirangan saat nama Maulida kembali diumumkan sebagai pendebat terbaik ketika pertandingan final. Perasaan bangga membuncah di setiap dada kami ketika kami semua naik ke atas panggung untuk berfoto bersama. Piala-piala yang dijejerkan tak mampu melukiskan betapa bangganya kami menjadi bagian dari pondok ini.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-V22m9rV9Xug/U_nMP-WnysI/AAAAAAAADCI/OoXA1Xa7rlM/s1600/IMG-20140822-WA0002.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-V22m9rV9Xug/U_nMP-WnysI/AAAAAAAADCI/OoXA1Xa7rlM/s1600/IMG-20140822-WA0002.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-e2h4Rr8bczE/U_nNJ9Rv43I/AAAAAAAADC4/50vO6xNbXSI/s1600/IMG-20140822-WA0023.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-e2h4Rr8bczE/U_nNJ9Rv43I/AAAAAAAADC4/50vO6xNbXSI/s1600/IMG-20140822-WA0023.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Sehabis kejuaraan, kami mengajak rombongan pondok yang berisikan 4 orang santriwati, 2 orang ustadzah, dan 1 orang ustadz senior, pergi berjalan-jalan berkeliling Kuala Lumpur dan Putrajaya. Melihat mereka tersenyum gembira menikmati perjalanan, berfoto-foto ria di tanah Melayu, dan tertawa bahagia sangat menyenangkan bagiku. Tentu pengalaman ini sangat berharga bagi mereka, dan mereka pantas mendapatkannya. Aku teringat akan adikku,<i> apa kabar ia sekarang?</i> Tak disangka, ternyata 3 dari 4 orang adik-adik santriwati ini mengenal adikku, bahkan salah satu diantaranya sangat dekat dengannya. Sang ustadzah pun ikut-ikut bercerita bagaimana adikku ketika mereka mengajar. Aku tersenyum, aku bangga dengan adikku, aku rindu. Kami menghabiskan dua hari berjalan-jalan, sangat melelahkan, tapi sangat menyenangkan. Dan tibalah hari Jum'at, hari dimana mereka akan kembali ke pondok tercinta.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-TnnWpT-Ue8M/U_nMfvuZzMI/AAAAAAAADCg/Of_x42adntA/s1600/IMG-20140822-WA0024.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-TnnWpT-Ue8M/U_nMfvuZzMI/AAAAAAAADCg/Of_x42adntA/s1600/IMG-20140822-WA0024.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-wfFBwh2wlsc/U_nMeLkRBPI/AAAAAAAADCQ/s0UKfO7JBGE/s1600/IMG-20140822-WA0003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-wfFBwh2wlsc/U_nMeLkRBPI/AAAAAAAADCQ/s0UKfO7JBGE/s1600/IMG-20140822-WA0003.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-quqcHOPJy6s/U_nMeSM5YzI/AAAAAAAADCU/fTsr2SflJZ0/s1600/IMG-20140822-WA0007.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-quqcHOPJy6s/U_nMeSM5YzI/AAAAAAAADCU/fTsr2SflJZ0/s1600/IMG-20140822-WA0007.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-iJT0UrL8kWk/U_nMfCwK4CI/AAAAAAAADCc/9QfeYmDE2II/s1600/IMG-20140822-WA0006.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-iJT0UrL8kWk/U_nMfCwK4CI/AAAAAAAADCc/9QfeYmDE2II/s1600/IMG-20140822-WA0006.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Kami menjemput mereka pagi-pagi, setelah sempat bersalam-salaman dengan penghuni rumah <i>basecamp </i>alumni, kami bergerak menuju Kuala Lumpur International Airport. Kami tiba disana pukul 11, pesawat mereka berangkat pukul 1. Aku menyempatkan diriku untuk sedikit memberi pesan yang aku minta disampaikan kepada adikku di pondok nanti. Kami ngobrol-ngorol hangat dengan mereka menjelang keberangkatan. Setelah capek berfoto, mereka pun <i>check in</i> ke ruang tunggu. Dalam kejauhan, dipisahkan oleh kaca dan antrian, kami saling melambaikan tangan. Tiba-tiba ada perasaan menusuk di hatiku, dan aku yakin setiap dari kami yang mengantar merasakan hal yang sama. Sedih, kehilangan. Di perjalanan pulang, yang tak lagi seramai ketika rombongan pondok masih bersama kami, kami saling bertanya, <i>"kapan ya mereka bisa kesini lagi?"</i>. Ya, ada yang hilang.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-UATn_9viosw/U_nNLBW8FeI/AAAAAAAADDA/HcKOpw3W4SA/s1600/IMG-20140822-WA0020.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-UATn_9viosw/U_nNLBW8FeI/AAAAAAAADDA/HcKOpw3W4SA/s1600/IMG-20140822-WA0020.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-bcGz2S05f-E/U_nNI682tNI/AAAAAAAADCw/lTqErhoXcnk/s1600/IMG-20140822-WA0019.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-bcGz2S05f-E/U_nNI682tNI/AAAAAAAADCw/lTqErhoXcnk/s1600/IMG-20140822-WA0019.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
***</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Aku kembali teringat pertanyaan waktu SD dulu,</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: red; font-size: x-large;">"HAL APA YANG PALING TIDAK DISUKAI?"</span></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Mungkin jawaban setiap orang akan berbeda, mungkin jawaban yang diberikan oleh seseorang akan berbeda sesuai dengan waktu pertanyaan ini dilontarkan. Tapi, entah kenapa aku yakin, aku punya satu jawaban yang konstan, atas pertanyaan ini, "Hal apa yang paling tidak disukai?"</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: red; font-size: x-large;">"PERPISAHAN"</span></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Ya, perpisahan. Aku sangat tidak menyukai perpisahan. Aku benci perpisahan.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Aku yakin, semua dari kita takut akan perpisahan, yang mungkin memang akan jadi akhir perjumpaan kita selamanya. Tak ada yang menjamin sebuah pertemuan akan bertahan selamanya, tak ada pula yang menjamin sebuah perpisahan hanya akan terjadi sekelip mata. Dengan orang tua, keluarga, sahabat, guru, teman, bahkan siapapun itu. Kita mungkin akan berpisah selamanya. Maka hargailah detik ini, detik perjumpaan kita. Biarkan ia menjadi cerita nanti dikala kita tua dan renta. Ingatlah, kita akan selalu satu, kita akan selalu bersama, dalam do'a.</div>
Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-81550451327590020432014-08-23T16:32:00.001-07:002014-08-24T02:48:52.208-07:00Cukup.Entah kenapa, tiba-tiba aku sering berfikir mengenai kehidupanku sendiri. Tentang tahun demi tahun yang telah ku lewati, dan tahun demi tahun yang akan ku jalani. Kadang aku bertanya sendiri pada diriku, <i>siapa aku? Aku ini apa? </i>Entahlah, aku tak mampu menemukan jawaban yang menenteramkan hatiku sampai detik ini.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Di umurku yang terus bertambah, aku menyadari perlahan-lahan, aku terlalu banyak <i>dzholim</i>. Dzholim pada umur, dzholim pada orang tua dan orang-orang sekitarku, dzholim pada ilmu. Aku telah dzholim kepada Allah, Sang Pencipta. Aku dzholim pada diriku sendiri.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Aku telah diberikan 22 tahun untuk hidup, bernafas di bumi-Nya, menikmati keindahan ciptaannya, memiliki orang-orang baik yang Allah perkenankan aku untuk mengenal mereka. Tapi apa yang selama ini telah aku kerjakan? Sebuah pertanyaan besar yang membayangi setiap detik kesadaranku. Allah izinkan aku hidup 22 tahun, tapi aku masih sering melalaikan perkara-Nya. Allah izinkan aku bernafas 22 tahun, tapi aku sering melanggar larangan-Nya. Aku terlalu dzholim, tapi Allah terlalu baik kepadaku. Kalau Allah ingin mencabut nyawaku sekarang, maka Allah sangat berhak untuk mencabutnya, tak ada yang pantas diperjuangkan atas nyawa yang terlalu dzholim ini. Tapi, kalau Allah matikan aku sekarang, maka nerakalah tempat tujuanku. Aku pantas mendapat neraka, tapi aku tak sanggup untuk hidup di neraka. Aku menginginkan surga, tapi aku tak pantas hidup di surga. Jangan cabut nyawaku sekarang, ya Allah. Cabutlah nyawaku dalam keadaan <i>husnul khotimah</i>. Sungguh aku memohon belas kasih-Mu. Ampunkan hambamu yang telah dzholim kepadaMu.</div>
<div>
<br />
<a name='more'></a>Aku dibesarkan oleh kedua orang tua yang sangat baik. Orang tua yang selalu menyayangi anaknya dalam kondisi apapun, walaupun kadang sang anak ini tak mampu memahami kasih sayang orang tua nya. Ada harapan besar dalam diri kedua orang tuaku, berharap aku bisa menjadi orang yang berguna untuk dunia dan akhirat. Tapi aku sekarang masih amat terlalu jauh dari harapan itu. Maafkan aku yang telah dzholim kepada kalian berdua.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Aku tumbuh di lingkungan yang baik, dengan tetangga dan teman-teman yang baik. Kemudian aku disekolahkan di sekolah yang baik, dan berjumpa dengan guru dan teman-teman yang baik pula. Aku yakin, di senyum setiap kalian, tersimpan harapan agar aku bisa menjadi orang yang baik juga. Terima kasih, terima kasih aku ucapkan kepada kalian semua. Tapi saat ini, aku bukanlah orang baik. Aku terlalu buruk. Maafkan aku yang telah dzholim kepada harapan kalian.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Aku menghabiskan usia sekolahku dengan ilmu dan pendidikan. Berbagai macam ilmu yang telah masuk ke kepalaku, yang sebagian banyak hanya tertulis di kertas ujianku. Bertahun-tahun aku dibentuk dan dibina agar siap untuk terjun ke masyarakat. Tapi, sampai saat ini, tak ada hal-hal yang benar-benar menunjukkan hasil dari ilmu dan pendidikanku dulu. Kemana larinya semua itu? Aku telah dzholim kepada ilmu dan pendidikan yang kudapat, aku telah dzholim kepada kesempatan yang mungkin banyak anak-anak tak mampu mendapatkannya, maafkan aku.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Aku terlalu dzholim, aku terlalu lalai, aku terlalu malas, aku terlalu penakut. Aku tak pernah mampu memiliki tekad yang kuat. Aku muak, aku bosan dengan hidupku yang terlalu banyak kusia-siakan, dengan kesempatan yang aku salah gunakan. Cukup. Aku ingin berubah.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="color: red; font-size: x-large;">AKU INGIN BERUBAH MENJADI LEBIH BAIK</span></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Aku ingin berusaha menjadi diriku sendiri, yang lebih baik. Aku ingin menguji kemampuan diriku dalam segala hal dengan usaha yang maksimal, sampai ke titik dimana aku sadar, bahwa aku memang tidak mampu. Aku tak tahu rintangan apa yang akan kuhadapi nanti. Semoga Allah mudahkan dan kuatkan. <i>Bismillahirrahmanirrahim</i>.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<i>"Dan tidaklah manusia itu memiliki apa-apa kecuali apa yang diusahakannya, dan usahanya itu kelak akan diperlihatkan" - An Najm 39-40</i></div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-9XD0yaJsRNw/U_kjyaOS9bI/AAAAAAAADBY/kC1E3sFWYwc/s1600/28878_540368152645698_1473587398_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-9XD0yaJsRNw/U_kjyaOS9bI/AAAAAAAADBY/kC1E3sFWYwc/s1600/28878_540368152645698_1473587398_n.jpg" height="480" width="640" /></a></div>
<div>
<br /></div>
Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-41580045989913334642014-08-23T15:57:00.001-07:002014-08-24T02:49:10.121-07:00Catatan Fajar<i>Hey kamu!</i><br />
<i>Iya, kamu!</i><br />
<i>Sudah berapa lama kamu hidup? 22 tahun?<br />Apa saja yang sudah kamu kerjakan selama ini?</i><br />
<i>Berapa banyak hal positif yang sudah kamu tunaikan?</i><br />
<i>Sebandingkah dengan hal negatif yang sudah kamu kerjakan?</i><br />
<i><br /></i>
<i>Hey kamu!</i><br />
<i>Iya, kamu!</i><br />
<i>Sudah berapa banyak kasih sayang dan perhatian yang kamu dapat?</i><br />
<i>Dari orang tua, dari keluarga, sahabat, guru, dan temanmu</i><br />
<i>Sudahkah kamu mampu membalas semua yang mereka berikan ikhlas kepadamu?</i><br />
<i><br /></i>
<i>Hey kamu!<br />Iya, kamu!</i><br />
<i>Sudah berapa banyak kamu dididik, dilatih dan dibina dengan berbagai ilmu?</i><br />
<i>Bermanfaatkah ilmumu? Sudahkah kamu aplikasikan semua teorimu?</i><br />
<i>Tidakkah kamu dzolim dengan semua itu?<br /><br />Hey kamu!</i><br />
<i>Iya, kamu!</i><br />
<i>Penulis dalam keheningan fajar, Pelaku dalam rentak semangat,</i><br />
<i>Pelupa dalam detik kelalaian, Pemimpi dalam lamunan senja,</i><br />
<i>Sadarlah, hidupmu, bukan sekedar hidupmu</i><br />
<i>Hidupmu, untuk hidupmu, dan hidup orang-orang di sekitarmu</i><br />
<i>Hidupmu, untuk matimu</i><br />
<i>Hidupmu, untuk agamamu, bangsamu, dan negaramu</i><br />
<i>Sadarlah, kamu.</i><br />
<i><br /></i>
<i><br /></i>
<br />
<div style="text-align: right;">
Catatan Fajar,</div>
<div style="text-align: right;">
Dari diri yang menulis di waktu fajar</div>
<div style="text-align: right;">
Untuk diri yang menulis di waktu fajar</div>
Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-44834498367791764372014-05-13T23:49:00.000-07:002015-07-27T14:41:28.442-07:00Garuda Cup VI 2014! Campione!<i>Garuda Cup adalah turnamen olahraga untuk pelajar Indonesia antar universitas dan kampus yang ada di Malaysia.</i><br />
<div>
<i>Garuda Cup adalah acara tahunan yg diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) sebagai panitia sekaligus tuan rumah.</i></div>
<div>
<i>Garuda Cup adalah ajang bergengsi untuk mengadu bakat dan skill bagi pelajar yg memiliki hobi bermain sepakbola dan basket.</i></div>
<div>
<i>Garuda Cup adalah momen kebersamaan bagi penduduk masing-masing kampus dan seluruh pelajar Indonesia di Malaysia.</i></div>
<div>
<i>Garuda Cup adalah Garuda Cup, rekam perjuangan dari sebuah kekompakan tim dan teriakan semangat para suporter, sebuah kenangan atas sorak sorai gembira sang juara dan tangisan sedih bagi mereka yg gugur.</i><br />
<i><br /></i>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-_GQ6CzItUzo/U3LB52giVpI/AAAAAAAAC-Y/kZMlezi-m-A/s1600/10308159_10202317958372891_8212149529124233441_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="358" src="http://1.bp.blogspot.com/-_GQ6CzItUzo/U3LB52giVpI/AAAAAAAAC-Y/kZMlezi-m-A/s1600/10308159_10202317958372891_8212149529124233441_n.jpg" width="640" /></a></div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
***</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Garuda Cup sebenarnya bukan hal baru di telingaku. Aku sudah cukup akrab dengan nama ini dari tahun lalu, tahun pertamaku di kampus biru, UIA. Saat itu, aku masih berstatus sebagai mahasiswa baru, melihat dari jauh, dan hanya ikut mendoakan keberhasilan UIA dalam ajang tersebut. Dan alhamdulillah, UIA berhasil meraih posisi pertama untuk sepakbola dan tempat kedua untuk basket, yg membawa UIA menjadi juara umum dan berhak membawa pulang piala bergilir. Saat itu, ada keinginan untuk ikut, dan sedikit penyesalan atas ketidak-beranian untuk ikut serta, baik latihan maupun turnamennya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Waktu berlalu, bulan demi bulan terlewati, akhirnya aku mulai memberanikan diri untuk ikut-ikutan latihan yg waktu itu menjelang <a href="http://oneandstory.blogspot.com/2013/05/pospim-2013.html">POSPIM 2013</a>. Akhirnya aku diberi kesempatan untuk ikut membela tim PPI UIA, walaupun saat itu hanya diizinkan berjuang di garis pertahanan tim B, dan menjadi penyebab utama kekalahan waktu itu. Latihan, kekompakan, kerja keras, kesalahan, dan <i>support </i>dari rekan-rekan pemain dan Bang Taufiq selaku pelatihlah yg akhirnya berhasil meyakinkanku untuk terus berjuang di tim.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Alhamdulillah, aku diizinkan untuk membela tim A di ajang POPPIM 2014, setelah absen dari lapangan ketika turnamen Ummatic Global Sport IIUM karena cedera engkel -<span style="text-align: center;">_-</span></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dan kali ini, Garuda Cup VI 2014, aku masih diizinkan untuk kembali membela tim A, berdiri di belakang para legenda-legenda hidup persepakbolaan PPI UIA, dan mengamankan baris pertahanan tim.</div>
<div>
<a name='more'></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-0a_ko8CuiRQ/U3LB1ZdfU8I/AAAAAAAAC90/Q_o1jlw-22w/s1600/10341650_10203623310885471_7355457038391567772_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="412" src="http://2.bp.blogspot.com/-0a_ko8CuiRQ/U3LB1ZdfU8I/AAAAAAAAC90/Q_o1jlw-22w/s1600/10341650_10203623310885471_7355457038391567772_n.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Seperti biasa, UIA dibagi menjadi dua tim, tim UIA Merah (A) dan tim UIA Putih (B). Dikarenakan peserta untuk cabang sepakbola kali ini hanya 6 tim, diputuskan untuk diadakan liga terlebih dahulu, empat tim yg <i>finish </i>teratas akan melanjutkan ke babak semifinal. Pertandingan dimulai hari Jum'at (9/5) pagi, UIA Merah bertemu UKM, sedangkan UIA Putih bertemu UM. Dikarenakan pada masa itu beberapa pemain masih memiliki kelas, ataupun pekerjaan yg tidak bisa ditinggalkan, kedua tim UIA harus berjuang dengan jumlah pemain seadanya. UIA Merah berhasil menahan imbang UKM dengan skor 0-0 dengan 11 pemain tanpa cadangan, sedangkan UIA Putih harus kalah 1-0 dari UM. Adapun UIA Putih bermain dengan 9 orang, bahkan Hadi yg notabene seorang pemain bertahan harus menjadi kiper. Di saat beberapa pemain berjuang dengan <i>mid term </i>dan presentasinya, 9 pemain UIA Putih berjuang mati-matian mempertahankan timnya.<br />
<br /></div>
<div>
Pertandingan dilanjutkan sore hari, UIA Merah melawan UIA Putih. Para pemain yg sudah selesai dari kelasnya mulai berdatangan, termasuk aku dan Tsabat yg masih punya kelas di pagi hari. Permainan sedikit lebih santai dan tenang. Pertandingan berakhir dengan skor 3-2 untuk UIA Merah.</div>
<div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-IhlM7ISWuEg/U3LBxNVuZ7I/AAAAAAAAC9Q/Fy21hkyIejw/s1600/10256131_10202317963533020_8727217684594511656_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="480" src="http://4.bp.blogspot.com/-IhlM7ISWuEg/U3LBxNVuZ7I/AAAAAAAAC9Q/Fy21hkyIejw/s1600/10256131_10202317963533020_8727217684594511656_n.jpg" width="640" /></a></div>
</div>
<div>
<br />
Hari kedua mungkin bisa dikatakan sebagai <i>Rush Hour</i>-nya Garuda Cup kali ini. Ada 3 pertandingan untuk masing-masing tim, dua diantaranya harus diselesaikan pagi hari. Di pertadingan pertama, UIA Merah bertemu dengan MS Cargo, sedangkan UIA Putih bertemu dengan UUM.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Aku sempat mengira bahwa MS Cargo, sebagai tim sponsor, adalah tim <i>hore-hore</i> yg sebenarnya hanya meramaikan turnamen. Tapi kenyataan di lapangan berkata lain, MS Cargo penuh dengan pemain-pemain senior yg bukan lagi pelajar, hampir setiap pemain terlihat benar-benar memiliki skill pemain jika dibandingkan dengan kami yg rata-rata cuma pelajar biasa. Pertandingan berlangsung cukup sengit, dan atmosfer pertandingan cukup memanas. Dan seperti biasa, mendapat tekanan dari luar-dalam sudah cukup untuk membuatku kalang kabut dan panik, ditambah lagi dengan hadirnya Bang Fahmi, legenda UIA beberapa tahun yg lalu di bangku penonton, hingga akhirnya aku membuat kesalahan yg sama seperti tahun lalu, <i>tackling</i> yg berujung pada penalti bagi tim lawan. 1-0 untuk MS Cargo. Alhamdulillah aku masih bisa mengontrol emosiku kali ini, tidak seperti POSPIM tahun lalu. Beberapa menit kemudian, bang Taufiq gantian mencetak gol ke gawang lawan setelah mendapat <i>through ball </i>dari pemain tengah. Skor 1-1 bertahan hingga akhir babak.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Di partai lain, UIA Putih yg ditargetkan bisa meraih poin penuh dari UUM, hanya berhasil mengamankan 1 poin setelah pertandingan berakhir dengan skor kacamata, 0-0. Tak sampai satu jam, pertandingan kedua antara UIA Merah melawan UUM, dan UIA Putih melawan UKM pun dilaksanakan. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Melawan UUM, UIA Merah bermain sedikit lebih santai dan tenang, apalagi ditambah dengan hadirnya Bang Apin di lini tengah. Aku mulai meminimalisir kesalahan di laga ini. Skor berakhir 2-0. Dan aku mendapat kartu kuning karena berteriak <i>"apalagi Ref???" </i>setelah tiupan peluit pelanggaran oleh wasit atas gerakanku dalam merebut bola dari lawan yg sebenarnya bersih -_- . Aku juga sempat was-was ketika partner bertahanku, Bang Yusuf harus diganti karena otot betisnya tertarik. Adapun UIA Putih kembali berhasil menahan imbang UKM dengan skor 0-0. Itu berarti harapan UIA Putih untuk lolos ke babak semifinal semakin sulit, karena mereka tidak punya pilihan lain selain menang melawan MS Cargo.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pertandingan ketiga hari itu dilaksanakan setelah shalat ashar. Cuaca sore itu hujan gerimis. UIA Merah bermain santai melawan UM. Pertandingan berakhir dengan skor 5-1, yg dicetak oleh Galby (2), Ilham (2) dan Bang Apin. Adapun kebobolan satu gol itu juga disebabkan oleh aku yg terpeleset ketika mengantisipasi bola -_- . Setelah pertandingan, kami bergegas menuju lapangan D, tempat berlangsungnya pertandingan antara UIA Putih melawan MS Cargo. Ketika kami sampai, pertandingan telah selesai dengan skor 3-3, yg berarti tim UIA Putih tidak bisa melangkah ke babak selanjutnya. Kami jumpai beberapa wajah sedih disana, tapi tak kami jumpai wajah-wajah putus asa. Semuanya menyadari kekurangan masing-masing dan saling <i>support </i>satu sama lain, hal yg sama yg aku dapatkan di POSPIM tahun lalu. Ditemani beberapa suporter yg jauh-jauh datang dari UIA, mereka mulai bisa tersenyum dan berjanji akan berusaha meningkatkan diri lagi nanti. Dengan berakhirnya pertandingan itu, berakhirlah babak penyisihan berbentuk liga yg akhirnya menyaring 4 tim untuk melangkah ke semifinal: UIA Merah, MS Cargo, UUM, dan UKM.</div>
<div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-zXqGlfU8Im0/U3LB65JhQoI/AAAAAAAAC-o/eX2ZRmgqJlU/s1600/1797351_10203810457127763_8637570234891690940_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="360" src="http://2.bp.blogspot.com/-zXqGlfU8Im0/U3LB65JhQoI/AAAAAAAAC-o/eX2ZRmgqJlU/s1600/1797351_10203810457127763_8637570234891690940_n.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-9XfFDwHL9xI/U3MJFho1xwI/AAAAAAAAC_g/uLiUUXSWexw/s1600/IMG-20140511-WA0002.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="480" src="http://2.bp.blogspot.com/-9XfFDwHL9xI/U3MJFho1xwI/AAAAAAAAC_g/uLiUUXSWexw/s1600/IMG-20140511-WA0002.jpg" width="640" /></a></div>
</div>
<div>
<br />
Pertandingan semifinal dimulai hari Ahad (11/5) pagi, UIA Merah kembali melawan UUM, sedangkan UKM selaku tuan rumah harus saling bunuh membunuh dengan MS Cargo selaku tim suporter demi mencapai final. Pertandingan melawan UUM berjalan tenang dan santai, walaupun permainanku benar-benar kacau setelah panik diteriaki oleh Bang Taufiq dan Bang Apin di babak pertama, aku mulai tenang dan bermain normal di babak kedua setelah di semangati oleh teman-teman, khususnya Bang Taufiq dan Bang Yusuf. Dikarenakan pemain lawan yg benar-benar terlihat kelelahan, pertandingan berhasil dimenangkan oleh UIA Merah, dan kami berhak melaju ke partai final untuk melawan MS Cargo yg berhasil unggul dari UKM.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sore harinya, sembari menunggu partai final, kami kontingen UIA sempat bercanda gurau sambil makan ringan di kantin. Cuaca saat itu hujan. Pertandingan final akan diadakan di stadium UKM, berbeda dari laga-laga sebelumnya. Aku saat itu tidak terlalu <i>nervous</i>, mengingat sudah pernah bermain di stadium UIA. Setelah selesai dari makan-makan, kami bergerak menuju stadium, shalat ashar dan kemudian berganti kostum.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Saat menginjakkan kaki di lapangan dengan kostum lengkap, barulah atmosfer finalnya terasa menusuk kuat, jauh diatas atmosfer ketika POPPIM 2014 disaat bermain di stadium sendiri. Bertanding malam hari, dengan cuaca hujan rintik-rintik, di stadium UKM, disaksikan oleh suporter dari berbagai kampus termasuk UIA sendiri yg ikut menghadirkan para legenda, dan juga penduduk PPI UIA. Ada rasa panik, ada rasa takut untuk berbuat kesalahan. Bang Romi, selaku manajer dengan entengnya ngomong, <i>"gimana rasanya? Beda kan? POPPIM mah ga ada apa-apanya"</i>, padahal kami yang baru-baru ini merinding setengah mati. Apalagi ditambah dengan <i>opening ceremony</i> ala klub-klub terkenal di tv. Setelah berdiri di tengah lapangan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, <i>jepret </i>sana sini, pertandingan final melawan MS Cargo pun dimulai.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-IUI5U3_Esk0/U3LB45YZP1I/AAAAAAAAC-Q/Vn7yofNVDUI/s1600/1491680_10203826942219880_3984655547236581989_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="426" src="http://1.bp.blogspot.com/-IUI5U3_Esk0/U3LB45YZP1I/AAAAAAAAC-Q/Vn7yofNVDUI/s1600/1491680_10203826942219880_3984655547236581989_n.jpg" width="640" /></a></div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-qb8oC8_Qj6M/U3LB6TIckJI/AAAAAAAAC-w/a-RGF3pSv4w/s1600/1508179_10203820920749347_5421936970594485484_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="360" src="http://1.bp.blogspot.com/-qb8oC8_Qj6M/U3LB6TIckJI/AAAAAAAAC-w/a-RGF3pSv4w/s1600/1508179_10203820920749347_5421936970594485484_n.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-PT2ttBieoyU/U3MJpbWVljI/AAAAAAAAC_4/bhe6mtJ5tT4/s1600/10177403_10203826942339883_5775473412689248331_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="426" src="http://3.bp.blogspot.com/-PT2ttBieoyU/U3MJpbWVljI/AAAAAAAAC_4/bhe6mtJ5tT4/s1600/10177403_10203826942339883_5775473412689248331_n.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-wzFx9kHK8ME/U3MJpp9tyvI/AAAAAAAAC_8/fG2fLrI2EOE/s1600/10257848_10203826944219930_4427571923175217846_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="640" src="http://4.bp.blogspot.com/-wzFx9kHK8ME/U3MJpp9tyvI/AAAAAAAAC_8/fG2fLrI2EOE/s1600/10257848_10203826944219930_4427571923175217846_n.jpg" width="426" /></a></div>
<br />
<br />
Babak pertama dimulai dengan tempo cukup cepat, baik UIA maupun MS Cargo berusaha meyerang masing-masing kubu dengan memanfaatkan setiap peluang. Harus diakui, kedua tim bermain cukup panik. Keduanya berusaha mengamankan bola selama mungkin di kaki mereka sambil membangun serangan perlahan. Beberapa kali usaha tim MS Cargo untuk melewati baris pertahanan UIA, tapi belum menghasilkan skor. Memasuki pertengahan babak, Bang Apin dijatuhkan di sisi kanan lapangan dan wasit menghadiahi tendangan <i>freekick</i>. Bang Apin selaku eksekutor mengirim bola ke tengah dengan agak tinggi, dan kemudian disambut dengan <i>heading </i>manis dari Ilham yg tak mampu dibendung kiper. Skor berubah 1-0. Tak sampai beberapa menit, MS Cargo gantian menyerang, aku dan Bang Yusuf kembali berusaha mengamankan gawang. Tapi ada satu bola <i>through pass</i> yg tak berhasil kami antisipasi. Sang kiper, Bang Emyr maju untuk menangkap bola, tapi tepat beberapa meter di depan kiper, bola berhenti karena genangan air. Striker lawan tidak menyia-nyiakan kesempatan dan segera menendang ke arah gawang yg kosong, skor 1-1. Ketika ini, ucapan Bang Apin <i>"don't make silly mistake"</i>, berulang-ulang berputar di kepalaku.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-apSxL-KHWao/U3MJp6xyEfI/AAAAAAAADAE/Kncy3hE_Zvs/s1600/10264933_10203826943819920_7073863299996445799_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="640" src="http://1.bp.blogspot.com/-apSxL-KHWao/U3MJp6xyEfI/AAAAAAAADAE/Kncy3hE_Zvs/s1600/10264933_10203826943819920_7073863299996445799_n.jpg" width="425" /></a></div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Permainan berlanjut lagi, saling serang kembali terjadi. Hingga akhirnya UIA mendapat kesempatan tendangan sudut, lagi-lagi Bang Apin yg maju sebagai eksekutor berhasil bekerja sama dengan Ilham yg menanduk tajam bola ke sudut gawang, skor berubah 2-1. Pertandingan semakin sengit, MS Cargo mulai memainkan <i>long pass</i> berbahaya ke arah gawang UIA. 4 orang <i>defender </i>UIA; Pak Wildan, aku, Bang Yusuf, dan Bang Rudi harus lompat sana-lompat sini bahkan salto demi mengamankan gawang. Di saat kemelut itulah, kembali MS Cargo melakukan pelanggaran di daerah tengah lapangan. Seperti biasa, Bang Apin maju sebagai eksekutor. Kali ini bola ditendang tinggi langsung mengarah ke gawang. Kiper yg tidak siap tak mampu menahan laju bola. Sekali lagi penonton dibuat berteriak oleh aksi Bang Apin, skor 3-1. Semakin tertinggal, MS Cargo semakin semangat melancarkan <i>long pass</i> ke arah strikernya. Hingga di satu kesempatan, Bang Yusuf gagal menanduk bola, dan menyisakan striker dan kiper. Bola sedikit di-<i>chip </i>melewati kiper. Skor 3-2 bertahan hinga akhir babak pertama.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-LSPlq6_HTdk/U3MJrTzzCSI/AAAAAAAADAM/m10c8qKaZoU/s1600/10365743_10203826943339908_5828818923665070448_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="426" src="http://2.bp.blogspot.com/-LSPlq6_HTdk/U3MJrTzzCSI/AAAAAAAADAM/m10c8qKaZoU/s1600/10365743_10203826943339908_5828818923665070448_n.jpg" width="640" /></a></div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Babak kedua berlangsung semakin sengit. Penonton berulang kali berteriak ketika peluang demi peluang dilancarkan namun belum menemukan hasil. Suporter UIA kembali berteriak histeris saat lagi-lagi bola <i>freekick</i> Bang Apin gagal diantisipasi oleh kiper dan berhasil dimaksimalkan menjadi gol oleh Firdaus. Skor kembali berubah menjadi 4-2. Sisa menit pertandingan lebih banyak kami habiskan di daerah pertahanan kami sendiri. Bang Taufiq yg mengomandani lapangan harus berpindah-pindah ke kiri dan kanan lapangan demi menjauhkan bola dari gawang kami. Azhar yg posisinya ditengah juga ditarik mundur menjadi sejajar dengan <i>defender</i>. 5 menit terakhir pertandingan, MS Cargo benar-benar memaksa UIA untuk bertahan. Kemelut di depan gawang terjadi, tendangan tim lawan ke arah gawang UIA mengenai tangan Bang Rudi dan berakibat penalty. Bola ditendang oleh eksekutor tim lawan, berhasil di blok oleh Bang Emyr, tapi jatuh tepat di kepala penendang yg menanduk pelan dan mengubah skor menjadi 4-3. Seolah mendapat angin, MS Cargo semakin liar menyerang, tapi waktu tak berpihak kepada MS Cargo, wasit meniup peluit panjang tanda pertandigan usai, dan UIA kembali menjadi juara Garuda Cup setelah mengalahkan MS Cargo dengan skor 4-3!</div>
</div>
<div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-G1bUH-14aOA/U3LB8qZQNhI/AAAAAAAAC-0/x_R_H4gUlOs/s1600/1966843_10203826944459936_3001862423946532932_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="426" src="http://3.bp.blogspot.com/-G1bUH-14aOA/U3LB8qZQNhI/AAAAAAAAC-0/x_R_H4gUlOs/s1600/1966843_10203826944459936_3001862423946532932_n.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br /></div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-Ke7tPX7pEow/U3LB1kG5mZI/AAAAAAAAC94/Lm42QnT5Ffs/s1600/10364045_10202317957412867_8941962362687929259_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="http://3.bp.blogspot.com/-Ke7tPX7pEow/U3LB1kG5mZI/AAAAAAAAC94/Lm42QnT5Ffs/s1600/10364045_10202317957412867_8941962362687929259_n.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Adapun acara selanjutnya adalah pembagian hadiah yg disertai dengan ajang foto-foto pemain dan suporter beserta medali dan piala. <i>Then, let the picture explain!</i><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Y-59LM3mnc4/U3LBy4srKhI/AAAAAAAAC9c/y5R4OMZtiHA/s1600/10314577_10202317949612672_8362351035315620322_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="http://1.bp.blogspot.com/-Y-59LM3mnc4/U3LBy4srKhI/AAAAAAAAC9c/y5R4OMZtiHA/s1600/10314577_10202317949612672_8362351035315620322_n.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-5kq-IeDtU3Y/U3MJGBJVM9I/AAAAAAAAC_k/xJnIk3CMFU8/s1600/IMG-20140512-WA0000.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://2.bp.blogspot.com/-5kq-IeDtU3Y/U3MJGBJVM9I/AAAAAAAAC_k/xJnIk3CMFU8/s1600/IMG-20140512-WA0000.jpg" width="480" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-6IvGvH2KIUE/U3LB0upYtFI/AAAAAAAAC9k/yjcAn__QvM8/s1600/10330337_10203826944579939_3638542616580216566_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="http://3.bp.blogspot.com/-6IvGvH2KIUE/U3LB0upYtFI/AAAAAAAAC9k/yjcAn__QvM8/s1600/10330337_10203826944579939_3638542616580216566_n.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-EGD1_RXNpwc/U3LBxNjVJ9I/AAAAAAAAC9M/m6E6FKJJLxM/s1600/10277688_10202317899291414_2274717849706829301_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="480" src="http://1.bp.blogspot.com/-EGD1_RXNpwc/U3LBxNjVJ9I/AAAAAAAAC9M/m6E6FKJJLxM/s1600/10277688_10202317899291414_2274717849706829301_n.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Garuda Cup VI telah berakhir, kami memang gagal membawa kembali piala tahun lalu, tapi kami berhasil membawa piala baru yg tidak bakal digilir lagi. Semua kenangan terekam dalam kepala dan hati kami. Terimakasih aku ucapkan kepada seluruh rekan-rekan pemain, baik tim UIA Merah maupun tim UIA Putih, kepada segenap suporter yg telah hadir jauh-jauh dari UIA, juga yg tidak bisa hadir tapi mendoakan kami dalam diam, kepada Bang Taufiq yg telah banyak memberi petuah dan nasehat kepada kami, kepada Bang Fahmi yg sering memberi masukan baik berupa materi maupun moril, kepada Bang Romi selaku manajer yg super capek, juga kepada barisan pertahanan UIA Merah, khususnya Bang Yusuf yg banyak kasi <i>support</i>. <i>Thanks guys! You guys rock!</i><br />
<i><br /></i>
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-WRNRHLoVKEw/U3LC8XsGLFI/AAAAAAAAC_Q/yOqsWwicozo/s1600/10341852_10202317916251838_2021471599676813690_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="480" src="http://4.bp.blogspot.com/-WRNRHLoVKEw/U3LC8XsGLFI/AAAAAAAAC_Q/yOqsWwicozo/s1600/10341852_10202317916251838_2021471599676813690_n.jpg" width="640" /></a><br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Ef_-Mipxmo8/U3LBxVVeEHI/AAAAAAAAC9U/aoNynqnCu8M/s1600/10294357_10203820921029354_6944422003713463013_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="360" src="http://1.bp.blogspot.com/-Ef_-Mipxmo8/U3LBxVVeEHI/AAAAAAAAC9U/aoNynqnCu8M/s1600/10294357_10203820921029354_6944422003713463013_n.jpg" width="640" /></a></div>
Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-17521626328681155232014-04-26T23:42:00.000-07:002014-04-26T23:42:17.352-07:00Untukmu, Bidadari SurgakuUntukmu,<br />
Perempuan yg aku kagumi,<br />
Teman pendamping hidup dan mati,<br />
Sahabat penghias mimpi dan hari,<br />
Cinta penentram batin dan sanubari,<br />
Kekasih tempat melabuh hati,<br />
Ibunda dari penerus generasi,<br />
Bidadari surgawi, yg denganmu aku ingin hidup abadi.<br />
<br />
Entah dimana engkau sekarang, entah apa yg engkau lakukan sekarang,<br />
Aku berdo'a semoga engkau dalam keadaan baik-baik saja, dan selalu dalam lindungan Allah SWT.<br />
Kadang aku bertanya dalam diriku, sebenarnya kamu siapa? Kamu adalah perempuan yg mana?<br />Aku tidak tau siapa dirimu, mungkin aku telah mengenalmu, dan mungkin aku belum mengenalmu.<br />
Kadang aku berfikir, kenapa tidak secepatnya kamu hadir di hadapanku? Apakah kamu tidak merindukanku?<br />
Aku merindukanmu, walaupun aku tidak tahu kamu siapa dan apakah kamu merindukanku.<br />
Tapi takdir Allah lah yg menentukan. Tak ada sesuatu yg terjadi keluar dari apa yg Allah gariskan.<br />
Mungkin saat ini kita belum saling bertemu, mungkin saat ini kita belum saling mengenal.<br />
Allah sembunyikan kamu dariku, dan aku darimu, sampai waktu yg tepat datang.<br />
Mungkin juga saat ini kita sudah saling mengenal, sudah saling dekat.<br />
Tapi jika waktu yg Allah janjikan belum tepat, kita tak kan pernah menyatu.<br />
Seperti dua lautan yg Allah takdirkan untuk bertemu, tapi tidak bersatu.<br />
Kita adalah aktor, tapi tetaplah Allah yg menjadi Sang Produser,<br />
Kita adalah puzzle dan kepingannya, tapi tetaplah Allah yg menjadi Sang Pemain,<br />
Kita adalah mimpi-mimpi, dan hanya Allah lah yg mampu mengatur dan merangkainya.<br />
Semuanya Allah lakukan dengan waktu yg tepat, dengan cara yg tepat.<br />
Terpujilah Allah, kembalikan semuanya ke Allah.<br />
<br />
***<br />
<br />
<i>Ya Allah, jikalau kami belum pantas berjumpa, maka sembunyikanlah kami sampai kami Engkau mantapkan, dan pantaskanlah kami untuk berjumpa dalam tangguh waktumu.</i><br />
<i>Jikalau kami belum pantas mencintai, maka cabutlah cinta kami sampai kami mencintai Engkau seutuhnya, dan pantaskanlah kami untuk bersama menggapai cintaMu</i><br />
<i>Jikalau kami belum pantas memiliki, maka cabutlah rasa ketakutan kami atas kehilangan selain Engkau, dan pantaskanlah kami untuk memiliki rasa cinta ini.</i>Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-11795514923791346402014-04-26T12:07:00.000-07:002014-04-26T12:07:19.528-07:00<span style="font-size: x-large;">I wish i had no love, except for Allah's sake.</span>Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-91446562688601575602014-04-26T12:06:00.002-07:002014-04-26T22:14:30.534-07:00Tak pernah sedikitpun terbesit untuk membenci,<br />
Tak pula untuk menjauh pergi,<br />
<div>
Tak juga untuk menghilang dari hari,</div>
<div>
Aku hanya butuh sedikit waktu untuk duduk sendiri,</div>
<div>
Sekedar merenungi apa yg telah terjadi,</div>
<div>
Sejenak memikirkan apa yg akan datang nanti,</div>
<div>
Dan akhirnya, menyadari akhir semua ini.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Maaf teman,</div>
<div>
Aku tak bisa membencimu.</div>
<div>
Maaf sahabat,</div>
<div>
Aku tak bisa menjauh darimu.</div>
<div>
Maaf dek,<br />
Aku ingin berteman denganmu, lagi.</div>
<div>
Masihkah kamu izinkan?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<i>Menunggu maafmu,</i></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<i>Aku</i></div>
Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-73620487561887937792014-04-08T02:19:00.001-07:002014-04-08T02:19:25.883-07:00FenomenaCinta mungkin adalah salah satu anugerah terindah yang Allah berikan pada makhluknya. Ia nya tak mengenal masa, usia, raga, dan dimensi yang memisahkan antara kedua manusia. Manusia tumbuh dengan cinta orang tua dan keluarga, berkembang dengan cinta teman dan lingkungannya, dan dewasa dengan cinta kepada pasangannya. Tapi cinta yang terbesar tetaplah milik Allah bagi setiap hambanya. <div>
<br /></div>
<div>
Entah sejak kapan manusia mulai mengenal cinta kepada lawan jenisnya, cinta yang melebihi sekedar kecintaan seorang teman terhadap temannya, kecintaan seorang sahabat kepada sahabatnya. Cinta kadang berlawanan dengan akal manusia. Manusia terkadang tak memiliki keinginan untuk mencintai lebih dari haknya, tapi cinta bukanlah ilmu yang bisa dipelajari, dikembangkan, dan dihasilkan dari usaha demi usaha. Ia kadang tumbuh di hati manusia dari pertemuan singkat, berkembang dengan senyuman hangat, dan bersemi dengan perhatian yang tersurat.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Cinta adalah fitrah, tak ada yang salah dengan memiliki perasaan cinta. Mencintai adalah anugrah, dicintai adalah berkah. Semuanya datang dari Allah, Zat yang kepada-Nya terpulang seluruh rasa cinta.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sayang, sebagian manusia salah dalam menyikapi cinta. Terjerumus dalam jurang yang fana, tersesat dalam gua yang hampa. Sekali lagi, tidak ada yang salah dengan cinta, yang salah hanyalah bagaimana kita menyikapinya. Karena cinta hanya bisa menjadi cinta yang hakiki apabila disikapi dengan tepat; menikah.</div>
<div>
<br /><a name='more'></a></div>
<div>
Cinta sering kali tumbuh di waktu yang tidak tepat, ketika kedua insan belum siap untuk melanjutkan hubungannya ke jenjang pernikahan. Saat-saat seperti inilah kebijaksanaan kedua pihak diuji, untuk saling menjaga hati, menyimpannya hingga waktu yang tepat datang, atau mengikuti hawa nafsu dengan alternatif lain; pacaran.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sebagian orang mungkin berfikir pacaran adalah jalan untuk mengenal calon suami/istri, sehingga ketika waktu pernikahan itu tiba, keduanya sudah saling yakin akan pasangannya masing-masing dan tak terjadi kesalahan dalam memilih <i>the right one</i>. Tapi, fenomena yang ditemukan saat ini, maksud utama dari pacaran tersebut tidak tercapai. Hal-hal lain yang seharusnya hanya terjadi antara suami-istri malah terjadi di fase ini. Perhatian yang berlebihan, rasa kepemilikan yang melewati batas, takut kehilangan, kekecewaan yang mendalam ketika kehilangan, kontak fisik yang tidak diperbolehkan, hingga seks bebas. Semuanya sudah lumrah terjadi di masa pacaran, masa dimana sebenarnya keduanya hanya ingin mengenal dan sama sekali tidak memiliki hak apapun kepada pasangannya. <i>Na'udzubillah</i>. Akan sangat memprihatinkan apabila membaca berita tentang salah satu dari kasus-kasus diatas, apalagi seandainya yang menjadi pelaku/korban adalah teman kita, saudara/i kita, bahkan diri kita sendiri.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Maka, apa cara terbaik menghindari ini semua? Menikah, dan jangan berpacaran. Simpan dan sucikan semua perasaan cinta hingga waktu yang tepat datang.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tidak ada manusia yang suci, semua pernah berbuat kesalahan. Mari saling mengingatkan untuk kembali ke jalan yang lurus. <i>Wallahu a'lam</i></div>
<div>
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
***</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Teruntuk diri saya sendiri, saudara, teman laki-laki, ataupun siapapun lelaki diluar sana, baik yang berniat untuk berpacaran, sedang, ataupun sedang tidak berpacaran. Kita ditakdirkan sebagai laki-laki, ditakdirkan untuk memiliki kekuatan lebih diatas lawan jenis. Tak ada satu alasanpun yang membolehkan kita untuk menindas perempuan. Tak ada sedikitpun hak kita sebagai lelaki diatas perempuan kecuali setelah pernikahan. Hentikan penindasan kaum perempuan dengan mengatasnamakan cinta ataupun pacaran. Mereka lemah, maka lindungi. Mereka rapuh, maka kuatkan. Kita ditakdirkan sebagai pemimpin, maka pimpinlah istri kita dengan ilmu dan iman. Jaga kesucian mereka, hormati kedudukan mereka. Tentu hal yang sama kita inginkan terjadi kepada saudari kita, bahkan anak perempuan kita kelak.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Teruntuk saudari, teman perempuan, ataupun siapapun perempuan diluar sana, baik yang berniat berpacaran, sedang, ataupun sedang tidak berpacaran. Kalian suci dan terhormat. Jangan nodai kesucian kalian dengan cinta-cinta yang fana. Jangan rendahkan kehormatan kalian dengan mengikuti bujukan-bujukan lelaki untuk berpacaran. Kalian adalah ibu dari anak-anak masa depan, masa depan bergantung kepada mereka. Jangan mau ditindas oleh kaum lelaki, hidup kalian milik kalian, masa depan kalian di tangan kalian, bukan di tangan kami para lelaki. Jangan takut untuk melawan, akan selalu ada lelaki baik yang bersedia melindungi perempuan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<i>Sebuah catatan,</i></div>
<div style="text-align: right;">
<i>Seorang lelaki yang lelah dengan fenomena cinta,</i></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: right;">
<i>Selasa, 8 April 2014</i></div>
Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-465701326083271392014-02-23T23:20:00.000-08:002014-03-12T04:42:20.492-07:00Dalam Do'aKita tak sejalan, tak pula seirama<br />
<div>
Kita terpisahkan di dua dunia yg berbeda</div>
<div>
Terlalu jauhkah kita berjalan berlawanan arah?</div>
<div>
Atau hanya aku yg kehilangan arah?</div>
<div>
Entahlah,</div>
<div>
Waktu telah mendidik kita untuk dewasa</div>
<div>
Untuk mengerti arti dari setiap pertanda</div>
<div>
Hidup, berjumpa, berpisah dan musnah</div>
<div>
Habiskah waktu kita untuk melangkah?</div>
<div>
Entahlah,</div>
<div>
Kita tak pernah ada</div>
<div>
Di dunia yg tua ini, kita hanya sebuah kata<br />
Apakah hanya aku yg bermimpi?</div>
<div>
Apa yg terjadi saat aku terbangun nanti?</div>
<div>
Entahlah,</div>
<div>
Terlalu sulit untuk bersama</div>
<div>
Terlalu tak mungkin untuk bernyawa</div>
<div>
Tapi semoga kita akan hidup nanti,<br />
<div>
</div>
Dalam do'a ku, kita bersama suatu hari</div>
<div>
<br /></div>
<div>
- <i>edisi Galau, part kesekian.</i></div>
Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-27927311148713278142014-01-03T05:10:00.002-08:002014-01-03T05:29:48.007-08:00It's FAITH. It's IMAN<div>
Dialog ini adalah hasil <i>copy-paste </i>dari grup IKMP Malaysia yg di posting oleh bang <a href="https://www.facebook.com/hardi.arraisy?hc_location=stream">Hardi</a>. Tulisan beliau bersumber darimana, <i>wallahu a'lam</i>. Tapi tulisan ini "berisi" dan layak untuk dibagikan. Read it, and increase your faith.</div>
<div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-njtqVWlfTu0/Usa0G1fj7KI/AAAAAAAAC8Y/qsWd3pK29UY/s1600/faith.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-njtqVWlfTu0/Usa0G1fj7KI/AAAAAAAAC8Y/qsWd3pK29UY/s1600/faith.jpg" /></a></div>
</div>
<div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">***</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">
<i>Professor : You have a religion, don't you, son?</i></span><i><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : Yes, sir.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: So, you believe in GOD?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : Absolutely, sir.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor : Is GOD good?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : Sure.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: Is GOD all powerful?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : Yes.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: My brother died of cancer even though he prayed to GOD to heal him. Most of us would attempt to help others who are ill. But GOD didn’t. How is this GOD good then? Hmm?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">(Student was silent.)</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><a name='more'></a><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: You can’t answer, can you? Let’s start again, young fella. Is GOD good?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : Yes.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: Is satan good?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : No.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: Where does satan come from?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : From … GOD ….</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: That’s right. Tell me son, is there evil in this world?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : Yes.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: Evil is everywhere, isn’t it? And GOD did make everything. Correct?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : Yes.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: So who created evil?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">(Student did not answer.)</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: Is there sickness? Immorality? Hatred? Ugliness? All these terrible things exist in the world, don’t they?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : Yes, sir.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: So, who created them?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">(Student had no answer.)</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: Science says you have 5 Senses you use to identify and observe the world around you. Tell me, son, have you ever seen GOD?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : No, sir.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: Tell us if you have ever heard your GOD?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : No , sir.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: Have you ever felt your GOD, tasted your GOD, smelt your GOD? Have you ever had any sensory perception of GOD for that matter?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : No, sir. I’m afraid I haven’t.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: Yet you still believe in Him?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : Yes.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor : According to Empirical, Testable, Demonstrable Protocol, Science says your GOD doesn’t exist. What do you say to that, son?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : Nothing. I only have my faith.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: Yes, faith. And that is the problem Science has.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : Professor, is there such a thing as heat?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: Yes.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : And is there such a thing as cold?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: Yes.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : No, sir. There isn’t.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">(The lecture theater became very quiet with this turn of events.)</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : Sir, you can have lots of heat, even more heat, superheat, mega heat, white heat, a little heat or no heat. But we don’t have anything called cold. We can hit 458 degrees below zero which is no heat, but we can’t go any further after that. There is no such thing as cold. Cold is only a word we use to describe the absence of heat. We cannot measure cold. Heat is energy. Cold is not the opposite of heat, sir, just the absence of it.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">(There was pin-drop silence in the lecture theater.)</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : What about darkness, Professor? Is there such a thing as darkness?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: Yes. What is night if there isn’t darkness?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : You’re wrong again, sir. Darkness is the absence of something. You can have low light, normal light, bright light, flashing light. But if you have no light constantly, you have nothing and its called darkness, isn’t it? In reality, darkness isn’t. If it is, well you would be able to make darkness darker, wouldn’t you?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: So what is the point you are making, young man?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : Sir, my point is your philosophical premise is flawed.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: Flawed? Can you explain how?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : Sir, you are working on the premise of duality. You argue there is life and then there is death, a good GOD and a bad GOD. You are viewing the concept of GOD as something finite, something we can measure. Sir, Science can’t even explain a thought. It uses electricity and magnetism, but has never seen, much less fully understood either one. To view death as the opposite of life is to be ignorant of the fact that death cannot exist as a substantive thing.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Death is not the opposite of life: just the absence of it. Now tell me, Professor, do you teach your students that they evolved from a monkey?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: If you are referring to the natural evolutionary process, yes, of course, I do.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : Have you ever observed evolution with your own eyes, sir?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">(The Professor shook his head with a smile, beginning to realize where the argument was going.)</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : Since no one has ever observed the process of evolution at work and cannot even prove that this process is an on-going endeavor. Are you not teaching your opinion, sir? Are you not a scientist but a preacher?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">(The class was in uproar.)</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : Is there anyone in the class who has ever seen the Professor’s brain?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">(The class broke out into laughter. )</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : Is there anyone here who has ever heard the Professor’s brain, felt it, touched or smelt it? No one appears to have done so. So, according to the established Rules of Empirical, Stable, Demonstrable Protocol, Science says that you have no brain, sir. With all due respect, sir, how do we then trust your lectures, sir?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">(The room was silent. The Professor stared at the student, his face unfathomable.)</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Professor: I guess you’ll have to take them on faith, son.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Student : That is it sir … Exactly! The link between man & GOD is FAITH. That is all that keeps things alive and moving.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">P.S.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">I believe you have enjoyed the conversation. And if so, you’ll probably want your friends / colleagues to enjoy the same, won’t you?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Forward this to increase their knowledge … or FAITH.</span></i><br />
<div>
<i><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #333333; font-family: lucida grande, tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 17px;">***</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
What we learn in college, is just a little piece of what we will face in our life afterwards.<br />
What we will face in our life, is just a little piece of <i>'ilm</i> that Allah has.</div>
<div style="text-align: left;">
We are human, and Allah is GOD, between us is <i>Iman </i>(faith), not knowledge.</div>
<div style="text-align: left;">
If man cannot understand what Allah has done, at least he can always understand that his <i>'aql</i> will never reach Allah's <i>'ilm </i>and <i>hikmah</i>.</div>
<div style="text-align: left;">
We are human, who stand on very low position, sometime we are not even better than animal, but worse than it.</div>
<div style="text-align: left;">
To perfectly understand Allah, who stand on the highest position, with our small brain, is it rational?</div>
<div style="text-align: left;">
If it isn't with <i>'ilm</i> that based on <i>Iman</i>, with what will we understand?</div>
<div style="text-align: left;">
<i>Astaghfirullah. Alhamdulillah. Subhanallah. Allahu Akbar. Wallahu a'lam.</i></div>
<div style="text-align: left;">
<i><br /></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-ERVuXAAL0cg/Usa1dM2uaUI/AAAAAAAAC8k/S6xd5X0OQdE/s1600/sholat111.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-ERVuXAAL0cg/Usa1dM2uaUI/AAAAAAAAC8k/S6xd5X0OQdE/s1600/sholat111.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-41075555306373827802013-12-27T17:54:00.000-08:002014-03-12T04:51:42.494-07:00CGPASemester 2. Mulai berjibaku dengan subjek-subjek inti berbahasa Inggris dari jurusan <i>Ushuluddin and Comparative Religion</i>. Hal ini, sebenarnya cukup memberikan tekanan batin kepada aku yg tak terlalu mahir berbahasa Inggris (dan tentunya karena ekspektasi awal bahasa yg digunakan dalam fakultas studi Islam adalah bahasa Arab, huhuu). Setelah 4 bulan penuh perjuangan mendengarkan dengan seksama apa yg dosen terangkan, menulis lembar-lembar <i>assignment </i>dan laporan yg menumpuk, maju ke depan kelas untuk presentasi, dan <i>mid-term </i>demi <i>mid-term</i> yg <i>killing me slowly </i>(dan semuanya dengan bahasa Inggris!), tibalah aku di penghujung semester. <i>Final Weeks!</i><br />
<br />
<br />
Kemarin adalah hari pertama aku menghadapi ujian ini. <i>Paper </i>pertama yg benar-benar hanya berbahasa Inggris (semester sebelumnya aku hanya mengambil subjek-subjek dasar yg berbahasa Arab). Waktu yg diberikan untuk ujian ini adalah 2 jam, tapi aku hanya butuh 1 jam 20 menit untuk sadar, <i>i have no idea to write more than this!</i> Aku mulai terpikir, aku masih punya 5 semester lagi disini, dan hal seperti inilah yg akan kulalui selama dua setengah tahun kedepan. Kontras dengan semester pertamaku disini. Bagiku, semester pertama benar-benar menjadi ajang untuk menunjukkan hasil dan kualitas didikan pondok selama 5 tahun dalam berbahasa Arab. Tanpa berniat sombong, CGPA semester pertama ku masih bisa digolongkan <i>tinggi </i>(alhamdulilah). Tapi setelah satu ujian yg kulewati kemarin, aku mulai mempertanyakan diriku sendiri, mampukah aku mempertahankan CGPA ku? Sejenak, awan mendung mulai menutupi senja hari itu.<span style="color: #444444; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><br />
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #444444; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> ***</span></div>
<br />
<span style="color: #444444; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span>Ada sebuah hadis yg kira-kira isinya mengatakan, <i>barang siapa yg harinya lebih baik dari kemarin maka ia adalah beruntung, barang siapa yg harinya sama dengan hari kemarin maka ia adalah merugi, barang siapa yg harinya lebih buruk dari hari kemarin maka ia adalah dilaknat</i>. Hadis ini tentu mengajarkan kita untuk terus meningkat, <i>improving</i>. Memang seharusnya seperti itulah manusia setiap hari, berusaha untuk lebih baik dari hari sebelumnya. Semester ini, akankah lebih baik dari semester lalu? Atau sama saja, bahkan lebih buruk? Sejujurnya, aku tak yakin aku mampu mempertahankan CGPA ku.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-wjjwojVD7so/Ur5ZKVVoPkI/AAAAAAAAC7s/jQCiMBSY0kg/s1600/mgharungi-pdg-pasir-utk-menimba-ilmu-n2-alexandria-egypt+1152_12812495691-tpfil02aw-11609.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-wjjwojVD7so/Ur5ZKVVoPkI/AAAAAAAAC7s/jQCiMBSY0kg/s640/mgharungi-pdg-pasir-utk-menimba-ilmu-n2-alexandria-egypt+1152_12812495691-tpfil02aw-11609.jpg" height="480" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<span style="color: #444444; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"></span>
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
<span style="color: #444444; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"></span>
Beberapa hari yg lalu, ada seorang adik kelas ku yg meminta bantuanku untuk memeriksa hasil dari <i>writing task</i> untuk kelas bahasa Inggrisnya. Berhubung bahasa Inggrisku yg pas-pasan, dengan sangat memohon maaf aku terpaksa menolak permintaannya. Setelah ujian kemarin, mendadak aku berpikir, aku berhasil melewati <i>English Placement Test</i> dengan persiapan ala kadarnya hampir setahun yg lalu, tapi sekarang aku bahkan tak mampu untuk memeriksa hasil dari <i>writing task </i>junior ku. Kenapa aku lulus kalau ternyata aku tak bisa menjadi bermanfaat dengan ilmu itu? Apa gunia <i>nilai yg bagus</i>, <i>jenjang pendidikan tinggi</i>, tapi pada akhirnya <i>imu</i> itu <i>tak bisa bermanfaat?</i> Bukankah Rasulullah SAW pernah berpesan, <i>"<span style="color: #990000;">sebaik-baik manusia adalah yg bermanfaat bagi orang lain</span>" </i>(HR. Tirmidzi), dan dalam pepatah Arab juga disebutkan, <i>ilmu tanpa amal, seperti pohon tak berbuah?</i><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-vF2SglRHWlY/Ur5ZL081W1I/AAAAAAAAC70/BUY1I6wBGEI/s1600/Ilmu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
Aku sadar, aku telah salah dalam menempatkan kemauan dan keinginanku. Tak seharusnya aku berlari mengejar CGPA, seharusnya aku berlari, bahkan <i>ngebut </i>menggunakan <i>Ninja RR</i> untuk mengejar ilmu, agar suatu hari ilmu itu bisa bermanfaat, dan aku bisa beramal dengannya. CGPA hanya sebuah tolak ukur dan bonus, tapi yg tersirat dibaliknya adalah pencapaian hakiki, <i>ilmu</i>.<br />
<i> </i><br />
<span style="color: #444444; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"></span><br />
Jangan pernah takut dengan turunnya CGPA, bukankah filsafat pondok mengajarkan <i style="color: #990000;">ujian untuk belajar, dan bukan belajar untuk ujian?</i><br />
<br />
<span style="color: #444444; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"></span>
<i>Bi-t-taufiq wa-n-najah fil Imtihan!</i><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-vF2SglRHWlY/Ur5ZL081W1I/AAAAAAAAC70/BUY1I6wBGEI/s1600/Ilmu.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-vF2SglRHWlY/Ur5ZL081W1I/AAAAAAAAC70/BUY1I6wBGEI/s640/Ilmu.jpg" height="512" width="640" /></a></div>
<i> </i><br />
<span style="color: #444444; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"></span>Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-38606527075867263802013-10-28T04:05:00.000-07:002014-03-12T04:55:50.456-07:00Malu dan TakutSenin, senja kala hujan turun. Hari ini aku menulis lagi setelah sekian lama absen dari dunia maya ini. Entahlah, aku rindu menulis lagi, bercerita dan sedikit berbagi perasaanku. Entahlah.<br />
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
***</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Setiap orang pernah melakukan kesalahan bahkan mungkin suatu pekerjaan buruk dalam hidupnya, pernah melakukan ataupun sedang, telah berhenti ataupun masih berlanjut. Mungkin bagi sebagian orang, melakukan pekerjaan tadi adalah suatu hal yg biasa saja, lumrah dan maklum. Tak ada masalah orang lain mengetahuinya dengan alasan <i>"terima apa adanya"</i>. Tapi sebagian yg lain, membiarkan orang lain mengetahui apa yg kita lakukan adalah sangat memalukan. Karena ia adalah aib yg harus ditutup, rahasia yg harus disimpan. Takut. Sedikit berbahagialah anda yg masih merasakan takut; sebuah fitrah manusia yg sering disalah-posisikan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Aib ada untuk disembunyikan. Ia tak bisa dilenyapkan, selalu ada dan selalu menjadi mimpi buruk bagi manusia. Pernahkah terpikir, suatu hari nanti saat anda terbangun dari tidur lelap anda, keluar dari rumah di bawah sinar matahari yg hangat seperti biasa, dan ternyata semua orang di sekitar anda tahu aib anda? Pernahkah terbayang, apa yg akan terjadi hari itu, apa yg akan anda lakukan, dan bagaimana anda akan melanjutkan hidup anda? Malu? Sekali lagi berbahagialah jika anda masih termasuk golongan yg merasakan fitrah manusia yg perlahan mulai hilang.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Takut untuk mendengar kenyataan bahwa aib anda terbongkar?</div>
<div>
Malu untuk melihat semua orang setelah aib anda terbongkar?</div>
<div>
Ketahuilah, aib selamanya adalah aib. Tak lebih dari hal yg setiap manusia takutkan untuk terbongkar, tak juga dari hal yg akan meninggalkan rasa malu ketika ia terbongkar. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jika takut dan malu yg kita rasakan kepada manusia sangat besar, maka kepada Allah? Sesungguhnya Ia Maha Mengetahui apa yg manusia sembunyikan.</div>
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;">إنما ذلكم الشيطان يخوف أولياءه فلا تخافوهم و خافوني إن كنتم مؤمنين</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<i>Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaithan yg menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu <span style="color: red;">janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yg beriman</span> - Ali Imran 175</i></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sadarilah satu hal, ketika hari dimana semua mimpi buruk ini menjadi nyata adalah hari dimana Allah menegur kita, memperlihatkan betapa lemah dan hinanya manusia, dan meminta kita untuk kembali ke sisiNya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kembalilah selagi masih ada waktu, berbuatlah kebaikan selagi masih ada nafas, sebelum Allah pertunjukkan semuanya di hari yg tak ada lagi perlindungan kecuali dariNya.</div>
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;">و اتقوا يوما ترجعون فيه إلى الله ثم توفى كل نفس ما كسبت و هم لا يظلمون</span></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<i><span style="color: red;">Dan peliharalah dirimu dari (azab yg terjadi pada) hari yg pada waktu itu semya dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diberi balasan yg sempurna terhadap apa yg dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya</span> - Al Baqarah 281</i></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: x-small;"><i>-sebuah catatan untuk diri sendiri</i></span></div>
Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-25030952835274258002013-08-19T12:05:00.001-07:002014-08-24T02:49:28.172-07:00<span style="font-size: x-large;">Teruntuk nama demi nama yg pernah terpatri,</span><br />
<span style="font-size: x-large;">Teruntuk cinta demi cinta yg pernah terjalin,</span><br />
<span style="font-size: x-large;">Teruntuk hati demi hati yg mungkin pernah tersakiti,</span><br />
<span style="font-size: x-large;">Terima kasih.</span>Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-67588063165095983452013-07-12T18:51:00.001-07:002013-07-12T18:51:22.983-07:00Al-Ustadz KH.Hasan Abdullah SahalMasih dengan judul yg sama dan tema yg sama. Hanya saja kali ini aku mengutip dari bang <a href="http://fahmiagustian.blitza679.com/2011/10/tausiyah-kh-hasan-abdullah-sahal-08-10.html">Fahmi Agustian</a>, semoga bermanfaat :)<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Setelah sekian lama tidak memiliki
kesempatan mendengarkan tausiyah Ust. Hasan, Alhamdulillah sabtu pekan
lalu kesempatan itu akhirnya datang juga di acara Silaturrhami keluarga
besar IKPM Gontor cabang Yogyakarta. Beliau merasa berhutang untuk
datang ke Yogyakarta setelah sekian banyak alumni datang mengunjungi
beliau ke rumah beliau di area Pondok Tahfidz Al Muqoddasah, sehingga
beliau merasa harus menunaikan hutangnya untuk mengunjungi keluarga
besar IKPM Yogyakarta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Acara dimulai menjelang pukul
14.00 siang, Hymne Oh Pondokku kembali aku nyanyikan setelah sekian
tahun hanya mendengarkan melalui media player notebook ideapad Y430,
hari itu aku kembali menyanyikan Hymne Oh Pondokku setelah sekian tahun
hanya bisa mendengarkan dari media player di Ideapad Y430-ku. Setelah
sambutan dari tuan rumah dan ketua IKPM cabang Yogyakarta, ayahanda K.H.
Hasan Abdullah Sahal memberi tausiyah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti biasanya, beliau tidak
merubah gaya beliau saat memberikan tausiyah, mulai dari pembukaan dan
intonasi suaranya, masih sama seperti saat dulu aku mendengarkan
tausiyah beliau ketika masih di Gontor beberapa tahun silam. Beliau
tidak ingin, di usianya yang sudah menginjak 60 tahun, beliau masih
memiliki hutang, apalagi hutang silaturrahmi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika matahari terbit, maka bulan
purnama sudah tidak ada manfaatnya lagi. Ust. Hasan mengawali tausiyah
siang itu dengan sebuah ungkapan ringan. Cukup lama aku berfikir keras
dengan ungkapan beliau tersebut, kemudian beliau melanjutkan, " Saya
datang ke Jogja, kemudian disini bertemu Ust. Imam Mudjiono dan
teman-teman yang lainnya, jadi saya merasa lebih kecil dari mereka,
ibaratnya saya itu Bulan Purnama, tapi begitu saya sampai di Jogja ada
banyak Matahari yang sudah terbit". Subhanallah, begitu rendah hatinya
beliau dihadapan para yuniornya. Tetap sederhana, tidak ada yang
berubah. Beliau memperlihatkan persiapan tausiyah yang akan beliau
sampaikan, namun beliau kemudian kembali menyimpan lembaran kertas
tesebut, karena beliau merasa dihadapan beliau sudah banyak yang lebih
tahu dan faham dari apa yang akan beliau sampaikan. "Kalau pidato saya
ditulis, justru saya merasa itu bukan pidato saya, terasa aneh kalau
saya pidato menggunakan teks". Beliau lebih enjoy jika berbicara tanpa
teks.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Kalau kita menendang bola, tapi
bola tidak masuk ke gawang, yang harus dirubah itu gaya tendangan kita
atau kita rubah posisi gawangnya?, Kalau kita main basket, kita melempar
bola ke ring basket, kemudian bola gagal masuk ke ring basket, yang
harus kita rubah cara kita melempar bola, atau kita rubah posisi ring
basketnya?". Kembali beliau mengajak para audiens berfikir atas ungkapan
yang beliau sampaikan. Sebenarnya aku sudah pernah mendengarkan
ungkapan tersebut, karena ungkapan tersebut juga beliau lontarkan saat
acara Kenduri Cinta bulan September kemarin di Taman Ismail Marzuki,
Jakarta. "Yang terjadi di Indonesia adalah, ketika kita gagal memasukkan
bola ke dalam gawang, tapi yang dirubah adalah posisi gawangnya, bukan
gaya kita dalam menendang bola, yang terjadi sekarang adalah memonopoli
sistem yang ada, kalau tidak sesuai target, maka yang dirubah adalah
undang-undangnya. Tapi kita harus tetap optimis dengan Indonesia,
meskipun di Indonesia sekarang ini banyak orang yang tidak baik".
Awesome!!!, perumpamaan yang digunakan beliau terhadap situasi Indonesia
saat ini cukup simpel, namun dalam maknanya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Seumur hidup saya, saya sudah
menginjak 5 benua, A-Z, alif ba ta tsa kehidupan saya sudah khatam, jadi
buminya Goerge Bush itu sudah saya kencingi juga", seluruh audiens
langsung tertawa. "Suatu hari, saya didatangi orang yang ingin
mendirikan pondok pesantren, dia menceritakan bahwa sudah ada lahan
wakaf, sudah disetujui leh pejabat setempat, bahkan ikut beserta
rombongan POLRES, DANDIM dan pejabat lainnya, lalu saya sampaikan kepada
dia, Pak, lahan wakaf, persetujuan pejabat itu nomor 3 pak, yang paling
utama dalam mendirikan pondok adalah KEMAUAN, dan kemauan itu lahir
setelah adanya KETERPANGGILAN, seperti halnya ibadah kita, Sholat,
Zakat, derajatnya lebih mulia jika berdasarkan atas KETERPANGGILAN dari
Allah swt, jika sudah ada keterpanggilan, maka akan muncul KEMAUAN,
percuma kalian zakat kalau hanya melihat orang lain telah membayar
zakat, Orang kaya bersedekah itu baik, tapi lebih baik lagi Orang Miskin
bersedekah, bahkan bisa jadi lebih Mulia derajatnya dihadapan Allah
swt". Panca Jiwa adalah salah satu ramuan mujarab maju tidaknya sebuah
pondok. Kemudian beliau menceritakan, dulu beliau pernah dinasehati oleh
Ayah beliau Alm. K.H Ahmad Sahal. " Le', nek koe mengko iso mbayar
zakat, ojo mung 2,5%, tapi mbayaro 10% nek iso 20%, kalau kamu bisa
berzakat, maka bayarlah zakat jangan hanya 2,5%, tapi 10%, bahkan kalau
bisa 10%, sehingga Allah swt merasa berhutang kepadamu". Sejenak aku
berfikir, benar juga, Allah sudah menjanjikan di Al Qur'an, kalau kita
beryukur, maka kenikmatan itu akan ditambahkan. Subhanllah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ilmu Tajarrud dan Tadarruj.
"Ilmu Tajarrud adalah teori meninggalkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan duniawi, dan Tadarruj adalah proses dari suatu kegiatan yang
akan berakhir pada sebuah tujuan". Ust. Hasan berpesan, janganlah
langsung memaksa dan berharap, agar segera SUKSES, beliau berpesan agar
kita jangan terlalu cepat berekspektasi segera sukses dan berhasil dalam
menjalani sebuah proses untuk menjadi lebih baik. Kemudian aku
mengkorelasikan tafsir Ihdinasshirootol Mustaqiim yang pernah juga
disampaikan oleh Cak Nun di Kenduri Cinta, dalam ayat tersebut, kita
hanya meminta ditunjukkan jalan yang lurus, tidak pernah kita meminta
gol-nya, kita tidak pernah meminta dimana garis finishnya, nikmatilah
prosesnya, kalau kita menikmati prosesnya, hasil itu akan menjadi nomor
dua. Seperti yang kita pelajari di mahfudot, Man Saaro 'alaa-d-darbi
wahola. Barang siapa yang berjalan pada jalannya, maka sampailah ia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
"Ashabul kahfi butuh
309 tahun untuk menuai perubahan hasil dakwah mereka atas kaumnya, Nabi
Nuh a.s butuh waktu 900 tahun lebih untuk menikmati hasil dakwahnya,
butuh waktu dan proses yang lama". - Kiai Hasan</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Diatas kita hanya Allah swt,
bukan SBY, bukan gubernur, bukan bupati", ketika kita melakukan sesuatu,
maka motivasinya jangan sampai adalah jabatan kita, tapi kita harus
ingat bahwa ada Allah swt diatas kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ditengah tausiyah, Ust. Hasan
menyelipkan sedikit Stand Up Comedy. Beliau menunjuk sisi sebelah kiri
beliau, yaitu tempat duduk alumni Pondok Gontor Putri, kemudian beliau
bertanya, "Saya mau tanya, Bohong itu dosa ya?", serentak dijawab oleh
audiens "Dosaaaaaaaa", kemudian beliau mengajukan sebuah pertanyaan, "
Kalau didepan sebelah kanan sini ada Nikita Willy, Asmirandah, kemudian
disebelah kiri ada Seorang Ustadz, kalian diberi dua pilihan, menuju
nikita willy dan asmirandah untuk minta tanda tangan, atau menuju ke
Ustadz untuk minta sedikit tausiyah atau cuplikan hadits, jawab dengan
Jujur ya!!!??". Seluruh audiens menjadi tertawa, kemudian beliau
melanjutkan, "Sebenarnya kalian yang laki-laki juga sama saja, cuma
kalian lebih beruntung karena tidak saya tanya... hehehehehe".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Dunia ini sekarang sudah
Lonjong, tugas kita sekarang untuk kembali membuat Dunia ini Bulat".
Kalau boleh aku tafsirkan, bahwa menurut beliau, Dunia sudah jauh dari
fitrahnya, dan kita harus mengembalikan Dunia ini kepada jalurnya,
jangan justru kita ikut-ikutan membuat Dunia semakin melenceng dari
fitrahnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Problem penetapan 1 syawwal itu
adalah masalah HARGA DIRI, bukan masalah hilalnya, bukan masalah
derajat batasan hilal yang menjadi aturannya, tapi HARGA DIRI, dalam
satu kampung kalau kiai-nya hanya 1, maka keadaan kampung tersebut akan
tentram, semua akan sepakat apa yang disampaikan oleh Kiai dalam
menjalankan proses ibadah, tapi jika jumlah kiai semakin banyak, maka
keadaan akan semaikn runyam, masayarakat akan dibuat bingung, ini yang
diinginkan oleh kaum barat, oleh israel, karena yang paling utama yang
tidak mereka inginkan dari umat Islam adalah terwujudnya Ukhuwah
Islamiyah".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Semakin kedepan, yang saya
takutkan adalah Ulama yang ditinggalkan oleh ummatnya, karena Ulama
sekarang banyak bergelar Ulama Aljaibiyah dengan madzhab pocketisme,
yang mereka fikirkan adalah uang yang masuk kedalam kantongnya, bukan
Ilmu yang harus mereka ajarkan", beliau menutup tausiyah dengan sebuah
pesan, "Jangan sampai kalian menajdi kaki tangan penjajah, sekalipun
dalam keadaan terjepit".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Subhanallah, aku merasa baru
saja di charge oleh Ust. Hasan dengan tausiyah yang sangat membekas,
sangat berkesan. Semoga di lain hari, Allah swt masih memberikan beliau
kesempatan untuk dapat memberi tausiyah kepadaku lagi. Aamiin.</div>
Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-74184703756595244152013-07-12T18:46:00.001-07:002013-07-12T18:52:59.430-07:00Al-Ustadz KH. Hasan Abdullah Sahal<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"> Pagi ini, ntah kenapa aku teringat dengan salah seorang Kyaiku, pimpinan pondok modern Darussalam Gontor. Beliau adalah KH. Hasan Abdullah Sahal, sosok teladan yg penuh dengan wibawa. Kali ini aku akan menuliskan pidato yg pernah beliau sampaikan dulu, aku mengutipnya dari bang <a href="http://arraw007.blogspot.com/2012/06/ceramah-kh-hasan-abdullah-sahal.html">Gus AR</a>. Selamat membaca :)<i><b><span style="color: #333333;"></span></b></i></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
</div>
<div class="separator" style="background-color: #eeeeee; clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-p4O4xaaxwIY/UeCwBm4Z1mI/AAAAAAAABO4/qVqF-bH-io8/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="274" src="http://1.bp.blogspot.com/-p4O4xaaxwIY/UeCwBm4Z1mI/AAAAAAAABO4/qVqF-bH-io8/s400/images.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
</div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><i><b><span style="color: #333333;">(Pidato
ini disampaikan oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal pada malam serah terima amanat
Koordinator Gerakan Pramuka. Saya rekam dan saya tulis ulang, karena saya
anggap menarik, sangat menarik, maka saya sampaikan kepada teman-teman, semoga
ada manfaatnya). Baca yang pelan, ikuti gaya bicara Ust Hasan ketika beliau
berpidato, terasa enak dibaca. selamat membaca ya...</span></b></i><span style="color: #333333;"></span></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333;">Manusia
ingat dunia lupa akherat adalah sumber bencana, manusia berusaha tanpa
berdoa adalah bencana, manusia berdoa tanpa berusaha adalah bencana. Yang di
atas tidak merasa kalau di atas, tidak mau bertanggungjawab atas amanatnya.
Yang di bawah juga tidak mau tahu kapan taat dan kapan tidak taat. Disinilah
sumber bencana<span class="apple-converted-space"> </span><b>“Karena adanya kekosongan,</b><span class="apple-converted-space"><b> </b></span><i><b>al ajwaf-jawfa’</b></i><b>, keropos, memikirkan materi ndak
memikirkan moral, orang memikirkan moral tidak memikirkan materi, akhirnya
kekosongan”</b>. Alam rusak karena manusia, manusia tidak
menempatkan dirinya sebagai makhluk yang akan memimpin alam. Nabi kita, Nabi
kita itu<span class="apple-converted-space"> </span><i>rahmatan lil’alamin</i>,<span class="apple-converted-space"> </span><i>wa
maa arsalnaaka illaa rahmatan lil’aalamiin, wa nunazzilu minal Qur’ani maa huwa
syifaa’un wa rahmatun. Rahmah</i>, untuk supaya kerahmatanlil’alaminnya
Nabi kita Muhammad, untuk menjadi fungsinya al Qur’an sebagai<span class="apple-converted-space"> </span><i>syifa’</i><span class="apple-converted-space"> </span>dan<span class="apple-converted-space"> </span><i>rahmah</i><span class="apple-converted-space"> </span>perlu<span class="apple-converted-space"> </span><i>hidayah</i>,
dan Islam itu lah yang namanya<span class="apple-converted-space"> </span><i>hidayah</i>.</span></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333;">Bagaimana
alam di sekitar ini tetap abadi, tetap terjaga, tetap bermanfaat?. Semua itu
untuk manusia, di dalam beribadah kepada Allah,<span class="apple-converted-space"><i> </i></span><i>“</i><b><i>Lakum</i></b><i>”.</i><span class="apple-converted-space"> </span>Di dalam al Qur’an itu<span class="apple-converted-space"> </span><i>“khalaqo
lakum maa fissamaawaati wal ardh” “ja’ala lakumul ardho”,</i><span class="apple-converted-space"><i> </i></span><b><i>lakum</i></b><i>, “alladzii ja’ala lakumul ardho
firoosyan wassamaa_a binaa_an”,</i><span class="apple-converted-space"><i> </i></span><b><i>lakum</i></b>. Kamu kalau
bertanya “<i>hai kebo, hai
wedus, hai kadal, kodok, kamu diciptakan untuk apa?</i>”. Mereka akan
menjawab<span class="apple-converted-space"> </span><i>“untukmu wahai manusia”.</i><span class="apple-converted-space"> </span>Bertanya kepada nyamuk<span class="apple-converted-space"> </span><i>“Kamu
nyamuk diciptakan di dunia untuk apa?”.</i><span class="apple-converted-space"><i> </i></span>Mereka akan menjawab<i>“untukmu manusia”.</i><span class="apple-converted-space"> </span>Apalagi tumbuh-tumbuhan,<span class="apple-converted-space"> </span><b>untukmu</b>.
Tetapi manusia diciptakan<span class="apple-converted-space"> </span><i>“liya’buduni”</i><span class="apple-converted-space"> </span>untuk menyembah Allah.</span></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333;">Sumber
bencana karena apa? “Karena meninggalkan fungsi”. Jadi, mengapa terjadi bencana
disana-sini? “Karena adanya kehilangan atau perpindahan atau kerusakan fungsi”.<span class="apple-converted-space"> </span><i><b>Manusia
cape’ jadi manusia, binatang pengen jadi manusia juga nggak bisa, laki-laki
bosan jadi laki-laki, perempuan juga bosan jadi perempuan, payah</b></i>.
Monyet-monyet itu sekarang itu pada protes, karena apa? Karena manusia ganti
nama, kalau jadi pacaran mereka cinta monyet. Marah mereka, mbok cinta manusia
kenapa cintanya koq cinta monyet?.</span></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333;">Kebo
itu juga marah, hehehe, teruskan sendiri. Mereka pengen ganti nama, karena apa?
Karena namanya sudah dikorup oleh manusia, dicopet oleh manusia, kenapa nama
saya dipake? Mbok cintanya “cinta kirik (anak anjing)” gitu, koq nama saya yang
dipake?. Kebo, kerbau juga marah, itu di atap kita ada cicak, mbok namanya
“kumpul cicak” kenapa nggak itu?, kumpul tanpa akad nikah itu. Marah, kecewa
mereka.</span></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333;">Laki-laki
bosan jadi laki-laki, pakai giwang, pakai anting-anting, pakai kalung, tinggal
kasih lonceng aja itu. Perempuan capeee’ jadi perempuan, pengen jadi laki-laki.
Cape’ bosan jadi peremapuan, ulah tingkahnya itu, hehehe, teruskan sendiri.
Gajah cape, di Lampung itu gajah pakai jilbab, warnanya hijau, dihiasi, di
atasnya itu ada makhluk ndak pakai baju, yang tertutup auratnya hanya tinggal
seperempat atau sepersepuluh dari badannya. Bingung, ini manusianya mana
binatangnya mana? Itu di Lampung, manusia cape berpakaian. Betul? Ya Allah...</span></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333;">Sumber
bencana,<span class="apple-converted-space"> </span><i>la hawla wa la quwwata illa billah</i>.
Kita yang bertanggungjawab mengembalikan manusia kepada kemanusiaan yang
sempurna. Kamu jadi santri harus bisa macam-macam termasuk pramuka, renang dan
lain-lain. Kamu kalau ada berada di sungai di danau, naik sampan, meskipun kamu
pinter bahasa arab, pinter bahasa inggris, matematika 9, fisikanya 9, tapi
nggak bisa berenang, kalau terguling apa yang terjadi? Hah? Bahasa arabmu itu
ghoiru musta’mal ketika itu.<i><b>“SOMBONGNYA
MANUSIA KARENA BISANYA, LUPA BERAPA YANG TIDAK DIBISAI”.</b></i><span class="apple-converted-space"> </span>Itulah makanya, disinilah banyak
kekosongan akhirnya banyak tidak beres, sumber bencana.</span></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333;">Kita
jangan menyalahkan orang lain. Yang harus disalahkan adalah diri kita sendiri.
Sekarang di Indonesia, terjadi bencana. Dulu waktu Tsunami di Aceh, apa
komentar orang?<span class="apple-converted-space"> </span><i>“itu gara-gara Aceh banyak maksiat,
karena disana banyak bid’ah, banyak khurofat, atau mau keluar dari Indonesia,
akhirnya diterjang oleh Tsunami”,</i><span class="apple-converted-space"> </span>yang
ngomong itu kira-kira orang Jawa itu. Habis itu ganti Jawa Barat kena Tsunami,
banjir lagi. Apa kata orang Jawa Tengah?<span class="apple-converted-space"> </span><i>“ooo, itu gara-gara banyak maksiat,
disitu banyak molimo, disitu banyak syirik, banyak orang yang berbuat maksiat,
makanya dapat adzab dari Allah”,</i><span class="apple-converted-space"> </span>seakan-akan
dia orang yang sholeh. Habis itu kena lagi, ganti Jogja yang kena gempa, apa
kata orang lain?<span class="apple-converted-space"> </span><i>“wah itu gara-gara banyak syirik,
disana banyak bid’ah, banyak orang yang maksiat, banyak orang yang kumpul kebo,
pasti itu dapat adzab dari Allah”,</i><span class="apple-converted-space"> </span>yang ngomong itu seakan-akan orang
sholeh. Jalan lagi, Jawa Timur lumpur Lapindo. Apa katanya?<span class="apple-converted-space"> </span><i>“gara-gara
maksiat”.</i><span class="apple-converted-space"> </span>Seakan-akan
orang hanya tinggal menyalahkan orang lain, seakan-akan dirinya yang paling
sholeh.<span class="apple-converted-space"> </span><i><b>Ini termasuk sumber bencana</b></i>.
Apa sumber bencana?<span class="apple-converted-space"> </span><i><b>“Karena merasa dirinya itu sholeh,
seakan-akan dirinya itu paling takut, kemudian menyalahkan orang lain”.</b></i></span></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333;">Celakanya,
waktu ada Tsunami itu ada selebriti atau artis yang ngomong<span class="apple-converted-space"> </span><i>“Ini
peringatan dari tuhan supaya orang-orang jangan sombong, yang sombong itu
adalah orang yang suka mengkritik artis-artis”.</i><span class="apple-converted-space"> </span>Padahal Ulama’ kemarin mengatakan<span class="apple-converted-space"> </span><i>“Kita
mendapat bencana karena banyak zina, banyak maksiat, banyak mengumbar aurat,
banyak hubungan yang tidak beres, dan sebagainya dan sebagainya”,</i><span class="apple-converted-space"> </span>yang dimaksudkan adalah kaum artis.
Besok pagi baru artis ada yang ngomong,<span class="apple-converted-space"> </span><i>“gara-gara maksiat”,</i><span class="apple-converted-space"> </span>apa maksiatnya?<span class="apple-converted-space"> </span><i>“Itu
lho orang-orang yang menjelek-jelekkan artis”</i>. Ini yang menjadi
sumber bencana<span class="apple-converted-space"> </span><i><b>“Menyalahkan orang lain, membela diri
tidak pada tempatnya”.</b></i></span></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333;">Maka,<span class="apple-converted-space"> </span><i><b>“MARI
KITA ISI HIDUP INI DENGAN YANG BERMANFAAT, JADILAH MANUSIA YANG BERMANFAAT,
JANGAN HANYA PANDAI MEMANFAATKAN DAN JANGAN SAMPAI HANYA DIMANFAATKAN”.</b></i></span></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333;">Pesan
saya kepada kalian, sama halnya saya berpesan kepada anak kandung saya sendiri
meskipun bukan saya yang mengandung,<span class="apple-converted-space"> </span><i><b>“JANGAN SAMPAI KAMU TIDAK MEMPUNYAI
KEUNGGULAN YANG DIANDALKAN”.</b></i><span class="apple-converted-space"><b><i> </i></b></span>Keunggulan
yang baik-baik, bukan seperti: keunggulan saya adalah ngebut di jalanan,
nongkrong di tepi jalan, dan sebagainya diteruskan sendirilah.<span class="apple-converted-space"> </span><i><b>“BERSYUKURLAH
KAMU MENJADI SANTRI”</b></i>.</span></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(238, 238, 238); font-family: inherit; line-height: 12pt; margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333;">Semoga
ini bermanfaat bagi kita semua. Kyai-kyai kita, guru-guru kita selalu
mengharapkan dan mendoakan kita menjadi orang yang alim dan sholeh, mempunyai
peradaban sendiri, merubah keadaan yang kacau ini menjadi baik. Dalam bahasa
Ustadz<span class="apple-converted-space"> </span><i>Syukri</i><span class="apple-converted-space"><i> </i></span><b><i>“Kita punya peradaban sendiri, kita
ini perang peradaban dengan orang luar (non muslim), maka pandai-pandailah kamu
mempantas-pantaskan dirimu sebagai santri, sebagai ustadz, sebagai alumni
Gontor. Pantas pola fikirnya, sikapnya dan tingkah lakunya”.</i></b></span></span></div>
<div style="background-color: #eeeeee; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-73927444734753977552013-07-07T06:28:00.002-07:002013-07-12T18:47:16.659-07:00<span style="font-size: x-large;">Dalam setiap memori yg terhapus, ada ribuan rasa sakit atas kehilangan, dan jutaan perasaan untuk bertahan tapi tak mampu.<br />
</span>Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-36165652407895468622013-05-31T07:59:00.001-07:002015-02-20T15:29:16.784-08:00<i>Ass, slamat hr ni kelahiran awak , mmk bedoa slalu awak jadi anak sholeh d bebakti jadi mukmin yg tebaik yg hebat , begune d beprestasi d bepran besa tuk kebaikn d kebahagiaan kluarge, kemaslahatan ummat d kejayaan Islam , dpt jodoh tebaik keturunan tebaik, dilimpahkn : rezeki yg halal, ilmu bemanfaat , sehat jasmani rohani fisik mental akal d pikiran ,akhlak mulye jujur ikhlas tawadhuk d slalu menjalankn printah menjauh dr larangan Nye, sholat mengaji jadi kebutuhan d pengabdian, jadi orang bruntung d bahagia dunia d akhirat . (Itu juge doa untuk abang d adik awak) Amin amin amin </i><br />
<i><br /></i>
<div style="text-align: right;">
<i>My mom's message, 30th of May, 2014</i></div>
Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-17701164115299484572013-05-20T05:23:00.000-07:002013-05-20T15:03:01.270-07:00POSPIM 2013!!*hirup nafas dalam-dalam*<br />
<br />
Tak terasa, sudah 4 bulan lebih aku menjejakkan kakiku di kampus tercinta, Universitas Islam Antarabangsa Malaysia (UIA). Hari demi hari, minggu demi minggu berhasil aku lewati dengan cukup baik. Dan tibalah aku di penghujung semester 2 tahun 2012/2013 ini. Jadi ceritanya kampus UIA akan memasuki masa-masa belajar, serius, konsentrasi dan fokus; <i>final exam</i>. Kelas-kelas mulai diliburkan dari tanggal 16. <i>Revision week</i>; waktu untuk mengulang semua materi yg sudah dipelajari selama satu semester pun akan segera dimulai Senin (20/5) pagi ini, selanjutnya akan ditutup dengan serangkaian ujian akhir semester yg akan dimulai dari tanggal 25 Mei sampai 9 Juni. Dan setelah itu? Aku akan pulang untuk berlibur di tanah kelahiranku, Tanjungpinang, Kep. Riau, Indonesia.<br />
<br />
Tapi apakah hanya itu saja yg akan aku lalui sebelum pulang? Tidak. Aku dan teman-temanku dari PPI kampus mengikuti turnamen antar mahasiswa Indonesia di Malaysia yg dilaksanakan di University of Malaya (UM); POSPIM 2013<i>. </i>Aku terdaftar sebagai salah satu peserta cabang sepak bola tim UIA B.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-lG_daxkJw8U/UZoTHXv9lNI/AAAAAAAABJo/CgLKG53ftnw/s1600/BGsPAOMCMAAVCTc.jpg+large.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-lG_daxkJw8U/UZoTHXv9lNI/AAAAAAAABJo/CgLKG53ftnw/s320/BGsPAOMCMAAVCTc.jpg+large.jpg" width="215" /></a> <br />
<a name='more'></a></div>
Sebenarnya keikutsertaanku di tim ini terbilang cukup mengejutkan, terutama untuk diriku sendiri. Aku sudah memutuskan untuk tak bermain sepak bola lagi selepas pengabdianku di <i>Daarul Muttaqien</i>, dikarenakan aku mempunyai <i>sedikit </i>masalah dengan fisikku<i>. </i>Bahkan aku sengaja tidak membawa sepatu bola ungu kesayanganku ketika berangkat ke tanah rantau ini. Ya, aku lelah bermain sepak bola, aku hanya ingin menyalurkan kegemaranku menendang bola di lapangan futsal. Tapi semuanya berubah, semuanya benar-benar berubah semenjak ajang bola gila kemarin. Aku ingin terus merasakan berlari bersama teman-temanku mengejar impian kami.<br />
<br />
Maka aku mengikuti POSPIM 2013 ini setelah melewatkan kesempatan untuk bergabung bersama tim sepak bola PPI-UIA ketika mereka berhasil menjadi juara di ajang Garuda Cup di UKM. Kali ini, aku bersama teman-teman angkatan 12 kemarin; Firdaus, Tsabat, dan Ucup. Dan sekitar sebulan sebelum ajang POSPIM dimulai, kami mulai berlatih di bawah arahan Bang Taufik, selaku pemain yg merangkap pelatih di tim ini. Aku, Tsabat, dan Ucup harus kewalahan di awal-awal latihan karena lamanya kami tak menginjak lapangan bola, berbeda dengan Firdaus yg sempat mengikuti Shah Cup sebelumnya. Aku ingat masa-masa itu, saat beberapa dari kami masih memakai sepatu futsal dan sering terpeleset (aku juga termasuk, untungnya setelah itu ayahku datang sambil membawakan sepatu bola unguku), saat kami digabung dan membentuk tim B, saat kami masih grogi dan kaku karena belum pernah berlatih bareng. Perlahan kami mulai <i>nyambung</i>, dan mulai meningkat sedikit demi sedikit. Hingga akhirnya 2 minggu sebelum POSPIM dimulai, Bang Taufik memutuskan untuk menggelar <i>sparring </i>antara tim A dan tim B pada hari minggu pagi.<br />
<br />
Terus terang kami sangat bersemangat untuk bertanding bersama tim B melawan tim A. Tim A adalah para-para senior yg namanya tak diragukan lagi untuk bermain di ajang resmi, sebut saja Bang Jano (kiper nomor satu tim PPI-UIA), Bang Fikry (komandan barisan pertahanan, pernah bermain di liga), Bang Apin (mantan kapten tim futsal Mustang UIA), Bang Taufik (kapten, pemain, pelatih, pernah bermain di liga juga, pemain terbaik Garuda Cup 2013), dan Pak Fuad (top skorer berturut-turut POPPIM 2012 dan Garuda Cup 2013). Kalau dilihat secara garis besar kami, tim B yg notabene baru bergabung, dan baru menginjakkan kaki di lapangan bola setelah sekian lama, terlalu jauh untuk menyaingi tim A. Anggota tim B: Pak Arif, Husein, Ucup, Adang, Aku, Tsabat, Afriyan, Novri, Bang Fahmi, Firdaus, Ridho, Fahmi Sham, Faqih, Syauzi, Pak Torres, Adnan, dan Hafizh. Seperti yg diperkirakan, kami kalah telak saat itu dengan skor 4-2. Tapi dari pertandingan itu, kami mulai mengenal satu sama lain dan mulai membangun kekompakan dan solidaritas antar pemain.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-jjMuHoexDaI/UZoJX31ba8I/AAAAAAAABI0/Tw51IXGjv4s/s1600/960087_4831992516407_1241208101_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="286" src="http://2.bp.blogspot.com/-jjMuHoexDaI/UZoJX31ba8I/AAAAAAAABI0/Tw51IXGjv4s/s640/960087_4831992516407_1241208101_n.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Tak terasa, waktu bergulir begitu cepat dan tibalah ajang POSPIM 2013. Hari itu hari Jum'at (17/5), kami satu kontingen dari PPI-UIA berangkat bersama menggunakan 2 bis menuju kampus UM. Kami tiba selepas Ashar. Setelah shalat, kami bergegas menuju UM Arena untuk Opening Ceremony (waktu itu aku dan Tsabat jadi korban akibat USIM mengundurkan diri, kami terpaksa "berpura-pura" sebagai kontingennya dan mengikuti parade barisan -_-). Malamnya, kami sempat hadir di Auditorium untuk menyaksikan bersama perlombaan cabang seni tari. Aku merasa bangga dan terharu ketika melihat begitu banyaknya orang Indonesia berkumpul dalam satu ruangan auditorium, berdiri, dan menyanyikan lagu <i>Indonesia Raya </i>bersama-sama. Setelah itu, lomba tari pun dimulai. UIA tampil pada kesempatan ketiga. Ketika para penari dari UIA masuk ke panggung, sontak seluruh pendukung UIA berdiri dan bertepuk tangan riuh menyemangati. Harus diakui, penampilan dari UIA <i>agak </i>kurang teratur dan kompak. Tapi aku yakin, semua orang mengakui, saat itu tak ada sorakan dukungan yg melebihi saat UIA tampil. <i>Yeah, we are UIA and we are the most noisy supporter!</i> Setelah itu kami kembali ke kamar untuk istirahat mengingat besok pagi akan bertanding.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2mtMIJE_LMs/UZoTHK2OsRI/AAAAAAAABJk/RbZ7Q3Gn2YU/s1600/proxy.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="298" src="http://3.bp.blogspot.com/-2mtMIJE_LMs/UZoTHK2OsRI/AAAAAAAABJk/RbZ7Q3Gn2YU/s400/proxy.jpg" width="400" /></a><a href="http://3.bp.blogspot.com/-mVUUGKbCfag/UZqRADew1zI/AAAAAAAABKs/TgyTOD_SsWU/s1600/599366_4980157790433_693875992_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://3.bp.blogspot.com/-mVUUGKbCfag/UZqRADew1zI/AAAAAAAABKs/TgyTOD_SsWU/s400/599366_4980157790433_693875992_n.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Paginya, setelah shalat subuh dan sarapan roti di kamar masing-masing, kami bersama-sama berjalan kaki menuju lapangan bola. Karena UIA mengirimkan 2 tim, maka kami berpisah dan menuju lapangan masing-masing. Sembari menunggu tim lawan datang, kami melakukan pemanasan. Lima menit, 10 menit, 15 menit berlalu, dan tim lawan tak kunjung datang. Maka diputuskan kami menang 3-0 secara WO. Hal yg sama terjadi juga bagi tim A. Selepas lelah menendang dan berlari, kami berpencar, sebagian menonton perlombaan bulu tangkis, sebagian menonton tim sepak bola UIA A yg akan bermain pertandingan kedua sesaat lagi, dan sebagian pulang ke kamar. Tim B akan bermain lagi pada pukul 2 siang. Maka aku, Tsabat, dan Firdaus memutuskan kembali ke kamar setelah meihat beberapa pertandingan bulu tangkis dimenangkan oleh tim UIA.<br />
<br />
Kami tiba di kamar sekitar pukul 10.30. Pukul 11.00 aku dan Firdaus tertidur, Tsabat masih mandi. Aku tersadar ketika Tsabat berteriak sambil masih mengenakan handuk, <i>"Wan, Daus, bangun! Kita maen jam 12!"</i>. Aku yg masih setengah sadar menjawab, <i>"Kita maen jam 2 bat, tidur dulu"</i>. <i>"Ini gua di-BBM-in sama Hafizh, jadwalnya diubah, kita dipercepat maennya!"</i>, teriak Tsabat sambil tergesa-gesa mengambil <i>jersey </i>yg masih dijemur. Aku bangun dan langsung menyambar <i>jersey </i>nomor 17 punya Pak Fuad yg kupakai. Setelah kami bertiga siap, kami bergegas bergabung dengan Ucup dan Ridho, kemudian berjalan menuju lapangan yg lumayan jauh.<br />
<br />
Siang itu, pukul 12.30. Matahari benar-benar berasa di atas ubun-ubun. Pertandingan melawan Sunway Nautica akan dimulai sebentar lagi, dan tim kami masih mengumpulkan pemain. Pemain yg sudah hadir sibuk menelepon yg belum sampai, tak ada penonton, tak ada supporter, tak ada manajer, karena disaat yg sama tim A juga sedang bertanding. Akhirnya kami bermain seadanya. Di bawah mistar gawang, pak Arif. Barisan pertahanan; aku, Tsabat, Afriyan dan Ucup. Tengah; Bang Fahmi, Sham, Firdaus, dan Syauzi. Depan; Pak Torres dan Hafizh. Ada perasaan tertekan yg kami rasakan, karena bagi sebagian kami ini adalah pertandingan resmi kami yg pertama bersama tim B. Rasa tertekan ini membawa gugup dan grogi hingga akhirnya kami bermain diam, pasif, dan sering berbuat kesalahan di babak pertama. Beberapa kali aku, Tsabat, Afriyan dan Ucup harus saling bertukar posisi menghadapi striker lawan yg mengandalkan umpan terobosan yg mematikan. Sebaliknya, kami hanya mampu melakukan dua atau tiga kali serangan, dan sisanya harus gugur dengan <i>offside trap </i>rapi yg tim lawan pertunjukkan. Beberapa menit sebelum babak pertama berakhir, tim lawan menyerang dari kanan, Ucup menghadang, bola dioper terobosan kepada pemain lawan, Tsabat maju menghadang, pembawa bola memutuskan untuk <i>crossing </i>ke tengah. Aku yg di tengah langung membuang bola ke arah depan. Bola keluar kotak pinalti, tapi jatuh ke kaki Jon, <i>playmaker </i>tim lawan. Tanpa membuang kesempatan, ia menendang bola agak sedikit tinggi. Bola ditepis Pak Arif, mengenai tiang atas, memantul ke bawah, memantul sekali lagi ke tiang atas, jatuh ke bawah dan berputar ke belakang melewati garis gawang. Gol. Kami kebobolan, 1-0 untuk Sunway sampai peluit akhir babak pertama berbunyi.<br />
<br />
Kami keluar lapangan, berkumpul di bawah terik matahari dan letih. <i>"Ayo bisa koq, kita masih bisa ngimbangin. Semua udah bagus koq maennya"</i>, Pak Torres selaku yg dituakan memberikan motivasi. Sesaat kami sadar, kami belum bersatu, kami masih bergerak sendiri-sendiri. Akhirnya kami mulai terbuka satu sama lain. Dan mulai saling memberitahu kekurangan dan memotivasi. Kami maju untuk babak kedua dengan lebih berani.<br />
<br />
Babak kedua dimulai dengan bola dari tim kami. Afriyan diganti dengan Novri yg baru datang, kami mulai perlahan menguasai lapangan dengan passing sedikit demi sedikit. Sham yg dari awal agak kurang nyambung dengan stiker mulai bisa bekerja sama. Ucup yg dari awal sering dilewati pun mulai menunjukkan <i>skill</i>nya, maju sebagai sayap, dan bertahan sebagai bek, bahkan sayap tim lawan yg fisiknya dua kali dari dirinya mampu ia hentikan. Firdaus mulai berani maju membantu garis depan dan menyuplai bola-bola mematikan kepada striker. Sebaliknya Bang Fahmi semakin kokoh sebagai gelandang bertahan. Permainan semakin hidup dengan masuknya Adnan menggantikan Hafizh, ditambah tusukan dari kanan oleh Novri. Beberapa kali stiker sempat mengancam tim lawan secara bergantian. Dan yg ditunggu-tunggu akhirnya terjadi, Syauzi mendapat bola setelah terjadi kemelut di depan gawang tim lawan, tanpa ragu ia menendang bola dengan keras yg memang keahliannya. Kiper berhasil menepis tapi tak cukup kuat untuk membuat bola keluar. GOOOOOL!!! Semua pemain berlari memeluk Syauzi. Permainan kembali berlanjut, tim Sunway mulai mengancam lagi. Untungnya, Tsabat dan aku yg bertugas di garis terakhir sebelum kiper selalu siap untuk <i>clearing</i>. Permainan semakin memanas, Sham yg di<i>tackle</i> oleh pemain lawan sempat terbawa emosi dan hampir ribut. Wasit melerai, keduanya mendapat kartu kuning, juga si Jon karena membantu temannya. Skor tetap seimbang hingga babak kedua berakhir dengan peluit panjang, bertahan 1-1 dan harus masuk perpanjangan waktu.<br />
<div style="text-align: center;">
</div>
<br />
Di babak perpanjangan, permainan semakin memanas. Kedua tim saling balas menyerang, tapi tetap tak ada gol yg tercipta. Kedua pihak sebenarnya sudah kecapekan, apalagi ditambah dengan matahari yg bersinar tepat di atas kami (saat itu pukul 13.00). Beberapa pemain mulai keram dan tak kuat lagi. Hingga memasuki 2nd <i>extra time</i>, 3 menit sebelum peluit panjang berbunyi, aku melakukan kesalahan terbesar yg pernah aku lakukan di lapangan bola sampai saat ini. Saat itu dua orang tim lawan menyerang dari kanan. Novri yg posisinya bek kanan berhasil dilewati. Bola mulai memasuki kotak pinalti. Aku maju dan menghadang. Di tengah kalut ku karena ada dua orang pemain yg berada di posisi kosong, ditambah lagi saat itu di belakang ku hanya tersisa Tsabat dan kiper, aku melakukan <i>tackling</i>. Bola lepas, tapi pemain lawan mengaitkan kakinya ke kakiku yg terlanjur terbuka, kemudian ia terjatuh. PRIIIIIIIT!!!. Wasit menunjuk titik pinalti, lalu mengeluarkan kartu kuning. Aku terdiam, tak tau mau berbuat apa. Aku hanya mampu tertunduk menatap ke gawang. Pinalti diambil, dan eksekutor berhasil menjebol gawang Pak Arif. 2-1 untuk Sunway. Tak berapa lama kemudian, peluit panjang berbunyi. Seakan langit mau runtuh, aku tak kuasa menahan sedihku. Aku keluar lapangan menjauhi teman-teman tim ku. Tim ini kalah 2-1, karena sebuah pinalti, karena sebuah <i>tackling</i>, karena aku.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-vKYcUoPDDy8/UZoVQiWueQI/AAAAAAAABJ8/ehp7HkfAzHQ/s1600/kartu_kuning_130320c.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="220" src="http://4.bp.blogspot.com/-vKYcUoPDDy8/UZoVQiWueQI/AAAAAAAABJ8/ehp7HkfAzHQ/s400/kartu_kuning_130320c.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Cukup lama aku terduduk sendirian di luar lapangan. Akhirnya Bang Taufik yg baru usai bertanding mendatangiku, memotivasiku dan memintaku kembali ke tempat teman-teman. Aku kembali ke tempat teman-teman. Aku tak berani menatap wajah mereka, walaupun mereka tetap menyemangatiku. <i>"Gapapa Wan, udah bagus tadi"</i>, <i>"Burdisso! Mantap maennya tadi, biasa itu kesalahan kecil"</i>, <i>"Udah jangan dipikirin, itu biasa koq buat pemain bola, lu kan masih baru"</i>. Aku tetap ga enak dengan mereka semua yg udah mati-matian berjuang buat menang. Aku memilih pulang terlebih dahulu, mandi dan tidur. Aku butuh tempat untuk sembunyi.<br />
<br />
Aku baru terbangun menjelang maghrib. Aku bergegas shalat ashar, kemudian pergi mencari makanan di kantin. Di kantin, aku bertemu dengan rombongan tim A yg sudah memastikan satu tiket untuk semifinal besok. Aku masih tak mampu berkata apa-apa kepada mereka, aku memilih menghindar. Kesalahan ini terlalu fatal untuk tim. Malamnya, aku bergabung bersama yg lain untuk menonton perlombaan cabang band. Aku sedikit lupa dengan kesedihanku ketika dua band dari UIA naik ke atas panggung. Agak aneh mengingat kontingen kami sebenarnya banyak berbeda angkatan dan daerah, bahkan tak sedikit dari kami yg belum saling mengenal, tapi malam itu kami berdiri, mengangkat tangan, bernyanyi dan berteriak bersama menyanyikan lagu Iwan Fals. Dan diakhir, kami berteriak beramai-ramai setelah diprovokasi oleh Firdaus, <i>"UIA... UIA... UIA..."</i>. Suporter kampus lain hanya bisa terdiam tenggelam dalam riuhnya suporter UIA. Setelah itu, aku kembali ke kamar untuk tidur.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-ij0jOoqPsfs/UZqQrRecxhI/AAAAAAAABKc/a9IR471INUQ/s1600/417875_529912653735910_1306975191_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="http://2.bp.blogspot.com/-ij0jOoqPsfs/UZqQrRecxhI/AAAAAAAABKc/a9IR471INUQ/s400/417875_529912653735910_1306975191_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-MJrjw4RebQ4/UZqQLhO45II/AAAAAAAABKM/xfAVFTcOiC0/s1600/575828_529912160402626_752223215_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="http://1.bp.blogspot.com/-MJrjw4RebQ4/UZqQLhO45II/AAAAAAAABKM/xfAVFTcOiC0/s400/575828_529912160402626_752223215_n.jpg" width="400" /> </a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Sebelum tidur, aku menyempatkan gosok gigi terlebih dahulu di westafel kamar mandi. Tak disangka, aku bertemu bang Taufik yg ingin berwudhu saat itu. Kami menunda kegiatan kami masing-masing, dan Bang Taufik mulai bercerita tentang karirnya bermain sepakbola. Ia bercerita saat ia menjadi kapten dan membela tim Sulawesi, pertandingan bertahan seri hingga akhir dan harus memasuki drama adu pinalti. Sebagai kapten, ia bertugas mengambil tendangan kelima sebagai penutup. Semua orang percaya dengannya. Tapi yg terjadi adalah bola berhasil ditepis oleh kiper. Ia berkata, ia sempat down setelah itu, tapi untunglah saat itu para pemain dan pelatih semuanya memotivasinya. <span style="color: red;"><i>"Kesalahan itu biasa, Wan. Namanya juga main bola. Udah gapapa, itu biasa koq"</i></span>, kata beliau kepadaku sebelum pergi meninggalkanku sendirian. Aku membasuh mukaku dan menatap lama ke cermin westafel. <i><span style="color: red;">Aku tau aku melakukan kesalahan fatal. Tapi dengan hanya diam, menjauh dari kenyataan takkan merubah kesalahan dan kekalahan yg telah terjadi. Sebaliknya, aku harus banyak belajar dari pengalaman ini, dan memberikan yg terbaik untuk tim ini selanjutnya</span></i>, batinku. Aku kembali ke kamar, mengambil <i>jersey </i>nomor 17 yg bertuliskan "FAZA" itu dan tersenyum, <i>aku akan berusaha lagi!</i><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<i><a href="http://1.bp.blogspot.com/-pDE3eETIpig/UZoJYS9dPgI/AAAAAAAABI8/o8StIUfraF0/s1600/960223_646156625400183_1294059390_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-pDE3eETIpig/UZoJYS9dPgI/AAAAAAAABI8/o8StIUfraF0/s320/960223_646156625400183_1294059390_n.jpg" width="320" /></a> </i></div>
<br />
Esoknya adalah semifinal yg mempertemukan 4 tim, UIA A vs Sunway dan UKM vs UTM<i>. </i>Kami, tim B, sepakat bersama-sama menonton pertandingan UIA vs Sunway, sekaligus ingin melihat dendam kami terbalas. Sebelum pertandingan dimulai, aku sempat ngobrol dangan Pak Fuad dan Bang Ucup, <i>"Balasin dendam ana"</i>. Dengan santainya Bang Ucup menjawab, <i>"tenang aja, Wan"</i>, yg disambung dengan gerakan mengangkat jempol khas Pak Fuad, <i>"oke"</i>. Kami berbondong-bondong mengangkat kursi plasitk ke sisi lapangan yg teduh oleh rimbun pepohonan. Pertandingan dimulai dan kami habis-habisan berteriak menyemangati tim UIA. Kadang kami tertawa puas saat Bang Apin berhasil mengecoh tim lawan, atau saat Bang Taufik menendang bola <i>volley </i>yg persis mengenai kepala pemain lawan; <i>headshot</i>. Seperti yg kami duga, UIA A bukanlah level mereka. Tak banyak serangan yg mampu mereka hasilkan, Tim UIA banyak melakukan serangan demi serangan, sayang penyelesaian akhir dari Pak Fuad, Ilham dan Gugum belum menghasilkan gol. Akhirnya gol pertama tercipta dari tendangan jarak jauh Bang Apin sebelum babak pertama berakhir. Babak kedua, permainan semakin sebelah pihak, dan Sunway harus mengakui keunggulan UIA saat Pak Fuad menjebol gawang mereka. Skor 2-0 bertahan hingga akhir, dan tim UIA berhasil melangkah ke final. Kami akan bertemu dengan tim UKM.<br />
<br />
Setelah beristirahat, pukul 15.00 kami berkumpul lagi di lapangan bola untuk mendukung tim UIA. Kembali hal-hal yg tak disangka-sangka terjadi, suporter tim UIA membludak. Cowok, cewek, senior, junior, aktivis PPI, anti PPI, bahhkan orang-orang tua yg tak pernah aku lihat wajahnya datang berkumpul dan mendukung UIA. <i>"mereka para legenda UIA"</i>, kata Bang Ucup. Kami berkumpul di pinggir lapangan dan berteriak bersama, <i>"UIA... UIA... UIA..."</i>. Dan pertadingan pun dimulai dengan tempo yg cepat. Kedua tim bermain berimbang, bergantian menyerang. Di pertengahan babak pertama, Bang Jano, sempat terjatuh dan terbaring lama, tapi ia tetap berdiri lagi. Pertandingan berjalan semakin seru. Menjelang akhir, barisan pertahanan tim UIA melakukan kesalahan yg tak disia-siakan oleh penyerang UKM. Mereka berhasil membobol gawan Bang Jano dan memimpin skor pertandingan. 1-0 untuk UKM. Itu adalah kebobolan pertama bagi Bang Jano dan tim UIA A di sepanjang turnamen ini. Skor tetap bertahan hingga babak pertama usai. Memasuki babak kedua, kondisi pemain UIA mulai terlihat bangkit. Teriakan demi teriakan terdengar beriringan dengan kesempatan yg dihasikan oleh pemain. Pak Fuad yg menyerang dari kiri dan Daniel dari kanan menambah variasi serangan UIA. Bang Taufik juga mendapat sekali kesempatan <i>freekick</i>, tapi masih gagal melewati pagar.Tak disangka, ditengah serangan membabi-buta itu, gawang tim UIA bergetar kembali oleh penyerang UKM memanfaatkan sepak pojok. Skor bertambah jauh, dan bertahan dari menit ke menit. Tak terasa, pertandingan hanya tersisa 10 menit lagi.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-It2-A2ARb3k/UZqRUdgt95I/AAAAAAAABK0/2jEK_NbgvK4/s1600/931362_10201263287330110_877874793_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="http://3.bp.blogspot.com/-It2-A2ARb3k/UZqRUdgt95I/AAAAAAAABK0/2jEK_NbgvK4/s400/931362_10201263287330110_877874793_n.jpg" width="400" /></a> </div>
<br />
Di 10 menit sebelum pertandingan berakhir iniah, tim UIA mulai menunjukkan kekompakan dan mental juaranya. Dengan variasi serangan dari kiri dan kanan, akhirnya Bang Taufik yg maju menjadi striker berhasil mematahkan <i>offside trap</i> milik UKM. Dengan tenang bola diarahkan ke pojok kanan bawah gawang. Skor 2-1. Pertandingan berlanjut, dan tim UIA semakin bersemangat mengejar ketinggalan. Serangan bertubi-tubi membuat UKM kalut, mereka sering gagal menguasai bola. Bola yg terlepas berada di kanan lapangan dibawah kaki Bang Apin. Ia mengirim <i>crossing </i>ke tengah, dan dengan sigapnya Bang Taufik melompat dan menanduk bola ke arah gawang melewati kiper. GOOOL!!! Skor 2-2. Para suporter berteriak histeris. Bahkan para suporter tetap dalam posisi berdiri karena antusias ketika permainan dilanjutkan kembali. Lapangan semakin dikuasai tim UIA. Beberapa menit sebelum peluit akhir berbunyi, Gugum mendapat bola, dan mengirim <i>chip </i>ke Bang Taufik yg kosong di hadapan kiper. Tak ada pemain bertahan yg bisa mendekat karena sudah <i>mati langkah</i>. Kiper bingung antara maju atau tetap bertahan di bawah mistar. Bang Taufik dengan santainya melakukan tipuan sedikit, dan menendang bola ke arah kiri gawang. GOOOOLL!!! Seluruh pemain, pendukung, semuanya berteriak histeris menyambut gol ketiga dari Bang Taufik; 3 gol <i>comeback</i> yg mematahkan mental UKM. Tak sampai 2 menit, peluit panjang berbunyi. Kami berlari ke lapangan, melompat-lompat, memeluk setiap pemain, berteriak lepas merayakan kemenangan ini. Sesaat aku sempat <i>trance </i>mengingat momen ini hampir sama dengan momen Bola Gila kemarin, hanya saja kali ini aku tak berperan sebagai pemain, aku hanya seorang suporter. Setelah puas berfoto-foto, kami kembali ke kamar untuk persiapan acara <i>closing ceremony </i>yg akan diadakan sore itu juga di Auditorium.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-QQJONbSubnU/UZqQbAIL05I/AAAAAAAABKU/-UgybmEsjCU/s1600/310114_10201263290610192_1880049031_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="http://2.bp.blogspot.com/-QQJONbSubnU/UZqQbAIL05I/AAAAAAAABKU/-UgybmEsjCU/s400/310114_10201263290610192_1880049031_n.jpg" width="400" /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/--Y7jstY2A1Y/UZoKjsxgNlI/AAAAAAAABJM/HgXDnItAVZM/s1600/168198_10201062647150478_1790957549_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/--axpQjGbsaI/UZoJVI8bJoI/AAAAAAAABIc/JC_s_gpunJI/s1600/935309_645796698769509_2043897143_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://2.bp.blogspot.com/--axpQjGbsaI/UZoJVI8bJoI/AAAAAAAABIc/JC_s_gpunJI/s400/935309_645796698769509_2043897143_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<br />
Kami masuk ke auditorium berbarengan, dan ternyata auditorium sudah ramai oleh kontingen masing-masing kampus. Mereka duduk membentuk kelompok-kelompok dan saling meramaikan suasana auditorium. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu<i> Indonesia Raya</i>, hiburan dari panitia, dan pemutaran video dokumentasi acara. Tepuk tangan terdengar membahana saat acara penyerahan medali kepada juara masing-masing cabang. Setiap satu nama kampus disebut, para kontingen dan suporter akan meneriakkan nama kampusnya. Di awal, kampus yg paling ramai terdengar adalah UTM, mengingat mereka adalah juara bertahan tahun lalu. <i>"UTM... UTM... UTM..."</i>. UIA sempat naik beramai-ramai ke panggung saat diumumkan sebagai juara 1 cabang band, bulu tangkis, dan badminton. Masing-masing kontingen semakin riuh saat <i>MC </i>akan membacakan juara umum POSPIM kali ini. <i>"Dan gelar juara umum POSPIM 2013, jatuh kepada... UIA!!!"</i>. Tepuk tangan suporter langsung membanjiri auditorium. Tak disangka, kami yg berhasil meraih 3 medali emas dan 3 medali perak berhasil menjadi juara umum. Kami serempak berdiri bertepuk tangan dan berteriak beramai-ramai,<i>"UIA... UIA... UIA..."</i>. Bang Hilmy maju sebagai penerima piala bergilir, selaku ketua PPI-UIA. Setelah itu, kami diizinkan untuk berfoto-foto dengan piala kebanggan kami ini. Kami berteriak, tertawa, berpelukan dan bersyukur atas semua yg kami raih disini.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-mrdEWS2AX1g/UZqQsd9D3nI/AAAAAAAABKk/eYSMiJYOVWo/s1600/941433_529910383736137_1688319753_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://3.bp.blogspot.com/-mrdEWS2AX1g/UZqQsd9D3nI/AAAAAAAABKk/eYSMiJYOVWo/s400/941433_529910383736137_1688319753_n.jpg" width="267" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-mMyqc2A5POo/UZqRZLShecI/AAAAAAAABK8/2eJ04QjO2Io/s1600/946981_10201263008763146_1630367019_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="http://3.bp.blogspot.com/-mMyqc2A5POo/UZqRZLShecI/AAAAAAAABK8/2eJ04QjO2Io/s400/946981_10201263008763146_1630367019_n.jpg" width="400" /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-YsUY04IRvE0/UZoJS23i16I/AAAAAAAABIM/oDNwpi4mayU/s1600/310043_10201254243864029_2082233812_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<br />
Malam itu juga, kami kembali ke UIA. Aku menggenggam <i>jersey </i>nomor 17 ini. Banyak pengalaman yg kudapat, bahwa kemenangan tim akan selalu lebih terasa dibanding kemenangan pribadi, bahwa teman akan selalu ada, mendukung dan memotivasi kita di saat yg paling genting, <span style="font-size: large;"><i><span style="color: red;">bahwa untuk merasakan indahnya kebersamaan, tak perlu menang, tak perlu menjadi juara, asal kita sudah berusaha maksimal, yg kita perlukan hanyalah bersama dan bersatu</span></i></span>. Dan aku merasakan lagi <i>euforia </i>kebersamaan seperti yg kurasakan bersama angkatan 12 kemarin. Hanya saja kali ini dengan lingkup yg lebih luas :)<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-LheuZO8zA2s/UZoJV44IbuI/AAAAAAAABIk/Y8gwF1G-_24/s1600/943652_4608911184189_582527932_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="297" src="http://4.bp.blogspot.com/-LheuZO8zA2s/UZoJV44IbuI/AAAAAAAABIk/Y8gwF1G-_24/s400/943652_4608911184189_582527932_n.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-MJaCICZ6sAI/UZqSOx3kidI/AAAAAAAABLM/L4jnq2tU1TY/s1600/970456_361897203910115_215857286_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="http://1.bp.blogspot.com/-MJaCICZ6sAI/UZqSOx3kidI/AAAAAAAABLM/L4jnq2tU1TY/s400/970456_361897203910115_215857286_n.jpg" width="400" /></a><a href="http://3.bp.blogspot.com/-fRMrzF-WJUA/UZoJW0vyrDI/AAAAAAAABIs/GelAaoPaKis/s1600/946752_529326523794523_1800208411_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a><br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-YsUY04IRvE0/UZoJS23i16I/AAAAAAAABIM/oDNwpi4mayU/s1600/310043_10201254243864029_2082233812_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://2.bp.blogspot.com/-YsUY04IRvE0/UZoJS23i16I/AAAAAAAABIM/oDNwpi4mayU/s400/310043_10201254243864029_2082233812_n.jpg" width="400" /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-uOd1Tkvy4O8/UZqSnZXHiFI/AAAAAAAABLU/BDFD_gHjPc4/s1600/970565_10201263003843023_1512168506_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="http://2.bp.blogspot.com/-uOd1Tkvy4O8/UZqSnZXHiFI/AAAAAAAABLU/BDFD_gHjPc4/s400/970565_10201263003843023_1512168506_n.jpg" width="400" /></a><a href="http://1.bp.blogspot.com/-lwgpiVKg5mY/UZoJUNSHzRI/AAAAAAAABIU/FG5n6cYsm24/s1600/922866_529326583794517_1533452573_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://3.bp.blogspot.com/-HivgH3H6F-g/UZqR4q9UrBI/AAAAAAAABLE/BkXSNISc4-M/s1600/954835_529910623736113_1192434457_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="http://3.bp.blogspot.com/-HivgH3H6F-g/UZqR4q9UrBI/AAAAAAAABLE/BkXSNISc4-M/s400/954835_529910623736113_1192434457_n.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Dan kini, kami telah di UIA. <i>Final exam </i>sudad didepan mata. Mari bersiap, mari buktikan kalau kita tak hanya juara di lapangan, kita juga juara di bidang akademis! <i>At the last, lets shout it loud! UIA! UIA! UIA!!!</i><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-3h97rZJjt28/UZoTGMuG1bI/AAAAAAAABJc/imWjC-oYw4g/s1600/IMG-20130520-WA0001.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-3h97rZJjt28/UZoTGMuG1bI/AAAAAAAABJc/imWjC-oYw4g/s320/IMG-20130520-WA0001.jpg" width="240" /></a></div>
Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-21699361114278519022013-05-12T06:03:00.001-07:002013-05-12T06:03:35.306-07:00Happy Mother's Day!!Siang imi, dua orang kakak-beradik sedang bertengkar ketika melihat masjid:<br />
<br />
<i>"Tengok tu, azan!"</i><br />
<i>"Bukaan, muazin!'</i><br />
<i>"Azaaan!!"</i><br />
<i>"Muaziiin!!"</i><br />
<i>"Itu namanya masjid, sayang. Rumah Allah, tempat kite shalat"</i>, akhirnya sang ibu melerai mereka.<br />
<i>"Oooh, masjid yee"</i>, sahut keduanya.<br />
<br />
***<br />
<br />
Siang itu, aku sedang berada di dalam bus menuju stasiun LRT Taman Melati. Aku pergi menemani ayahku berbelanja <i>membeli-belah </i>oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Tanjungpinang. Selama perjalanan, aku lebih banyak melamun, menikmati megah gedung demi gedung di Kuala Lumpur ini. Hingga akhirnya aku agak terganggu oleh pertengkaran dua kakak-beradik tadi. Awalnya, aku berniat untuk mengacuhkan mereka. Tapi, sesaat kemudian, aku tertegun mendengar perkataan sang ibu kepada dua anaknya tadi. Seketika rasa kesalku menguap, dan perlahan aku berfikir; <i>Seandainya sang ibu tadi tidak ada, bukankah kedua anak ini akan tumbuh menjadi remaja dan tidak mengenal kata "masjid"?</i>.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-opiMd2a-xlc/UY-Sd-ZL6mI/AAAAAAAABHs/saZn9TNg8Ek/s1600/selamat-hari-ibu.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-opiMd2a-xlc/UY-Sd-ZL6mI/AAAAAAAABHs/saZn9TNg8Ek/s1600/selamat-hari-ibu.png" /></a> </div>
<br />
Mungkin terkesan sederhana, sang ibu hanya membetulkan kesalahan anaknya dan memberi tahu mereka bahwa bangunan itu, tempat kita beribadah itu disebut masjid; bukan azan maupun muazin.<i> </i>Itu berarti, ibu adalah orang pertama yg mengajarkan mereka kata "masjid" dan apa itu masjid. <i>Simple.</i> Tapis setelah kita mengerti peran sang ibu disini, kita akan sadar dan mengerti, terlalu banyak yg telah ibu ajarkan kepada kta; anak-anaknya yg tercinta ini. Bukan hanya bahasa, mereka membimbing anaknya beribadah, menanamkan dalam dirinya moral dan akhlak, membentuk pola fikir dan mentalnya, juga memperkaya wawasan dan pengetahuannya. Sungguh betapa besar jasa setiap ibu yg melahirkan setiap kita.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2VVP2IoGuPo/UY-SaeCK7mI/AAAAAAAABHk/cPGdu6Le_kI/s1600/ibu.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-2VVP2IoGuPo/UY-SaeCK7mI/AAAAAAAABHk/cPGdu6Le_kI/s320/ibu.jpg" width="248" /></a></div>
<br />
Yg telah tersebut di atas <i>hanya </i>sedikit dari jasa sang ibu, ada sisi lain yg tak kan mampu kita pungkiri besarnya peran ibu disana; cinta dan kasih sayang. Bayangkan mereka mengandung anaknya selama 9 bulan, menjaganya yg masih kecil, menasehatinya ketika bersalah, membimbingnya ketika tersesat, merawatnya ketika sakit, mendoakannya di setiap malamnya. Tak henti-hentinya kasih dan sayang mereka tercurah untuk sang anak. Bahkan ketika kita sebagai anaknya tumbuh dewasa, kita lupa dengannya, sibuk mengurus keluarga yg baru dengan pasangan kita, ketahuilah, mereka tak pernah berhenti mencintai anaknya. Mereka tak berharap anak-anaknya akan membalas budi baiknya dulu, yg kalau mereka mau menyebutkannya satu persatu tak kan ada lagi air mata yg tersisa di mata sang anak menyadari itu semua. Mereka hanya ingin sang anak bahagia, mereka ingin sang anak bisa hidup lebih sejahtera daripada mereka. Sadarkah selama ini kita sebagai anak telah banyak menyakiti makhluk yg Allah ciptakan untuk menjaga, merawat, membiming dan menemani kita?<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/--bAL3enSlGE/UY-SfsFkfGI/AAAAAAAABH8/PCaxzOYrfcg/s1600/ibu.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="346" src="http://1.bp.blogspot.com/--bAL3enSlGE/UY-SfsFkfGI/AAAAAAAABH8/PCaxzOYrfcg/s400/ibu.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Mungkin, saat ini kita tak terlalu menyadari betapa bahagianya memiliki seorang ibu. Marilah sejenak kita lemparkan jauh pandangan kita ke teman, saudara, mereka yg ibunya tak lagi berada di sisinya. Dekati mereka, dan tanyakan, <i>apa arti ibu baginya?</i> Kita yg masih bisa melihat ibu kita mungkin tak tau apa arti ibu bagi kita. Tapi mereka yg kehilangan tahu, kehilangan selalu mengajarkan manusia betapa berharganya memiliki.<br />
<br />
Bersyukurlah jika kita masih memiliki ibu. Kembalilah, sapalah ia, gengam tangannya, peluk erat tubuhnya, dan katakan, <i>"terima kasih, ibu"</i>.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-g-uyVGe8gp8/UY-SeHLdb1I/AAAAAAAABH0/K0T5RIHNzE4/s1600/aasda.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://1.bp.blogspot.com/-g-uyVGe8gp8/UY-SeHLdb1I/AAAAAAAABH0/K0T5RIHNzE4/s640/aasda.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<i>Selamat Hari Ibu,</i><br />
<i>Didedikasikan untuk seluruh perempuan di dunia ini, yg telah atau akan dipanggil ibu. Kalian adalah penyinar hidup ini. Terima kasih :') </i>Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-69815988056042430122013-04-24T10:40:00.000-07:002013-04-24T10:40:10.831-07:00Ayah, Ibu, Terimakasih :')<div style="text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-KjrWLlQVOTQ/UXgTzhzGizI/AAAAAAAABGE/CnUU_GCt3lE/s1600/UIAM.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="419" src="http://1.bp.blogspot.com/-KjrWLlQVOTQ/UXgTzhzGizI/AAAAAAAABGE/CnUU_GCt3lE/s640/UIAM.jpg" width="640" /></a> </div>
<br />
IIUM. Kampus yg terbilang besar dan maju. Mahasiswa dari berbagai penjuru datang kesini demi satu tujuan; menuntut ilmu. Bahasa yg dipakai adalah bahasa Inggris dan Arab. Fasilitas terbilang lengkap. Penuh dengan bangunan untuk kelas, asrama, dan auditorium. Luas kampus cukup untuk membuat kakiku kekar karena harus tiap hari bolak-balik kamar-kelas setiap hari. Dengan segala kelebihannya, wajar kampus ini sangat modern dalam sistem akademiknya, walaupun modernnya sistem ini kadang malah memusingkan pelajarnya. Dan salah satunya adalah aku. Khususnya dalam masalah <i>pre-registration</i> secara <i>online</i>. Ketika masa <i>pre-reg </i>datang, maka akan ada ribuan mahasiswa berebut untuk mendapatkan sepotong kursi dari kelas subjek yg diinginkan. Masalah lainnya adalah ada banyak subjek yg harus diambil; ada yg mudah, dan ada yg susah.<span style="color: red;"> <i>So, if you wanna study easily, you have to arrange your study plan well</i>.</span><br />
<br />
<br />
Ada 45 subjek yg harus kuambil untuk mencapai strata satu, sebagian besar berbahasa Inggris dan sebagian lainnya berbahasa Arab. Bagiku pribadi, subjek yg berbahasa Arab jauh lebih mudah daripada yg berbahasa Inggris, karena basic bahasaku lebih cenderung ke Arab daripada Inggris. Kemarin, aku mendapat kabar bahwa subjek yg disediakan untuk semester 3 (semester pendek) sudah bisa dilihat di <i>website </i>IIUM. Aku pun buru-buru membuka laptop dan mulai meneliti <i>course schedule </i>di <i>web </i>tersebut. Dan ternyataaaa... untuk semester pendek ini (ohya, disini ada 3 semester per tahun; semester 1 dan 2 yaitu semester panjang selama 4 bulan, dan semester 3 yaitu semester pendek selama 2 bulan), aku hanya bisa mengambil 3 subjek! Dan semuanya berbenturan! Kelihatannya aku hanya bisa mengambil satu subjek untuk semester ini. Aku mengambil lembar <i>study plan</i>ku, mencermati setiap subjek yg harus ku ambil. Dan aku <i>trance </i>sesaat sambil membayangkan tahun-tahun yg harus kulewati di kampus ini. Aku <i>down</i>, dan tiba-tiba aku teringat ibuku. Segera ku ambil <i>handphone</i>ku dan mulai menekan beberapa nomor. <i>Tuuut... Tuuut... "Halo Assalamu'alaikum..."</i>. Dan suara lembut dari ujung sana pun mengalun lembut menyejukkanku.<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-klA1HU7X2FQ/UXgT0dcOrUI/AAAAAAAABGU/_Z-dI5kJuYM/s1600/ArcSoft_Image3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-dxq8tfkJb-A/UXgT0iMONAI/AAAAAAAABGQ/fj4yaMGxQTY/s1600/aaaa.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a>Ada hening sejenak ketika mendengar suara lembutnya. Beliau mulai bertanya dengan bahasa Melayu daerahku, <i>"Awak cam mane kat sane? Sehat je kan? Tugas awak yg kemaren cem mane? Bagos tak?"</i>. Kadang aku mau tertawa sendiri diserbu dengan banyak pertanyaan sekaligus. Aku pun mulai bercerita tentang hariku, dan hidupku disini. <i>"Makan cem mane kat sana? Sedap tak?"</i>. Hahaha, aku pun hanya bisa menjawab bahwa makanan disini cukup memuaskan. <i>"Jangan takut-takut nak keluarkan duit tu buat makan, makan je yg sedap-sedap"</i>, balasnya. Aku sedikit bergetar mendengar perkataannya. Aku sadar, pengeluaran keluarga ini cukup banyak; kuliah abangku, kuliahku, dan sekolah adik perempuanku yg masih di pondok. Belum termasuk untuk makan sehari-hari mereka disana, nenekku yg sedang sakit, dan tentu saja persiapan kuliah adikku. <span style="color: red;"><i>Sungguh, orang tua sangat menyayangi anaknya. Hanya saja, kadang mereka gagal menunjukkan rasa sayangnya itu pada anaknya, atau sang anak yg tak mampu mengerti rasa itu.</i></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-dxq8tfkJb-A/UXgT0iMONAI/AAAAAAAABGQ/fj4yaMGxQTY/s1600/aaaa.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-dxq8tfkJb-A/UXgT0iMONAI/AAAAAAAABGQ/fj4yaMGxQTY/s1600/aaaa.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-L193Ugp-22E/UXgT34d6PDI/AAAAAAAABGs/mxJ6vsNkTj0/s1600/sosok+ayah+yang+baik.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
Pembicaraan terus berlanjut, aku mulai menjelaskan permasalahanku disini, kepusinganku dalam memilah-milih subjek yg harus kuambil. <i>"Jadi, menurut mamak cem mane? Kami ambil yg mane dulu ni? Nak berape banyak buat satu semester?"</i>, tanyaku. Ibuku menjawab dengan halus, <i>"Ye terserah awak aje. Semane awak rase awak tu kuat dan mampu, awak ambillah"</i>. Aku tersenyum. Kemudian aku menjelaskan padanya berapa tahun yg harus aku lewati untuk mencapai gelar S1. Aku berkata, mungkin aku bisa mencapainya dalam 4 tahun, atau paling cepat 3,5 tahun. Juga ku jelaskan keinginanku untuk mengambil <i>minor </i>Psikologi dan harus menambah 11 subjek lagi, dan itu berarti harus menambah sekitar setahun lagi disini. Aku dibuat terkejut oleh jawaban ibuku, <i>"Ye sebenarnye lebih cepat lebih baik. Lepas tu kan awak bise ambil S2. Kalau awak nak ambil minor tu, agak telambat sikit pun tak pe. Yg penting awak dapat ape yg awak nak, dan bergune buat awak nanti"</i>. Aku bertanya-tanya, dari mana biaya untuk S2 sedangkan adikku akan segera kuliah? Dan aku tersadar dengan wujud ayahku. Seorang ayah yg jarang berbicara dan <i>ngomel </i>di depan anaknya, tapi dibalik itu semua ia berusaha semaksimal mungkin untuk melihat anaknya bahagia.Sosok yg rela bekerja keras, membanting tulang di umurnya yg tak lagi muda demi kehidupan 3 orang anaknya.<span style="color: red;"> <i>Yakinlah, seorang ayah selalu berusaha untuk kebahagiaan anaknya dengan atau tanpa disadari sang anak.</i></span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;"><i><a href="http://1.bp.blogspot.com/-C-aOtsrULOA/UXgT2yti6_I/AAAAAAAABGg/LQhA0Zdol5A/s1600/ibu.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a> </i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;"><i><a href="http://1.bp.blogspot.com/-L193Ugp-22E/UXgT34d6PDI/AAAAAAAABGs/mxJ6vsNkTj0/s1600/sosok+ayah+yang+baik.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-L193Ugp-22E/UXgT34d6PDI/AAAAAAAABGs/mxJ6vsNkTj0/s320/sosok+ayah+yang+baik.jpg" width="320" /></a> </i></span></div>
<br />
<br />
Kami terus berbicara panjang lebar. Kadang kami tertawa bersama, walaupun aku tahu ada kebimbangan di hatinya karena memikirkan abangku, adikku dan kesehatan nenekku.<span style="color: red;"> <i>Ayah, ibu, aku sadar saat ini aku tak mampu sama sekali untuk membalas semua kebaikan dan kasih sayang yg telah kalian berikan. Tapi aku akan berusaha, setidaknya dengan prestasiku. Kemudian izinkan aku membalas semua yg telah kalian berikan nanti.</i></span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;"><i><a href="http://3.bp.blogspot.com/-hae1_eB_VaQ/UXgT2tazFOI/AAAAAAAABGc/CLDi6oNB-30/s1600/baby-hand.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="226" src="http://3.bp.blogspot.com/-hae1_eB_VaQ/UXgT2tazFOI/AAAAAAAABGc/CLDi6oNB-30/s320/baby-hand.jpeg" width="320" /></a> </i></span></div>
<br />
Di akhir pembicaraan, aku sempat sedikit bercanda, <i>"Nanti kalau kami selesai S1 lime tahun, terus S2 due tahun, terus kapan nikahnye?"</i>. Ibuku menjawab sambil tertawa, <i>"Ye nikah tu gampanglah, carilah orang sana"</i>. Mak ai, matilah kalau macam tu. Kemudian aku menjelaskan tentang mahalnya mahar untuk menikahi perempuan Malaysia. <i>"Mamak carikan ajelah jodoh buat kami. Cari aje anak-anak kawan mamak,</i> <i>macam anaknya tante Susi, dibooking dulu dari kecil"</i>, candaku. <i>"Yelah tak tau lah kalau tu, tengok lah nanti"</i>, jawabnya sambil tertawa. Senangnya bisa berbicara dengan ibuku. Seorang ibu yg sangat menyayangi anaknya. Sama seperti ayahku.<br />
<br />
Kalau memikirkan ibuku, aku terkadang ikut memikirkan masa depanku, <i>dengan siapa akan ku habiskan hidupku</i>. Aku hanya ingin mencari perempuan yg baik, terutama baik dari sisi agamanya. Saat ini, aku menemukan banyak perempuan baik disini (juga cantik, hehe). Tapi entah kenapa, aku belum menemukan perempuan yg benar-benar pas di hatiku. Yah, biarlah.<span style="color: red;"> <i>Biarlah Allah yg menuntunku menuju cintaku</i></span>.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-MjU07wo5h7w/UXgXClsPqiI/AAAAAAAABHE/eTnwtkn1MRM/s1600/aasda.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="http://4.bp.blogspot.com/-MjU07wo5h7w/UXgXClsPqiI/AAAAAAAABHE/eTnwtkn1MRM/s400/aasda.jpg" width="400" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Aku ingin seperti ayahku, lelaki baik yg berhasil menikahi perempuan baik seperti ibuku. <i>Ayah, ibu, terimakasih :)</i>Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6485902099282664368.post-88917414489846452932013-04-23T23:51:00.001-07:002013-04-23T23:51:29.963-07:00<i>Aku membaca tulisan seseorang...</i><br />
<i>Kadang aku tertawa membaca tulisan tentang masa lalunya,</i><br />
<i>Kadang aku tersedu membaca tulisan tentang kegalauannya,</i><br />
<i>Kadang aku tersadar membaca tulisan tentang renungannya,</i><br />
<i>Kadang aku terdiam membaca tulisan tentang dunianya,</i><br />
<i>Kadang aku termotivasi membaca tulisan tentang kesuksesannya,</i><br />
<i>Tulisannya membawa banyak arti dalam hidupku,</i><br />
<i>Senang, sedih, mimpi, masa lalu, fikiran dan renungan... </i><br />
<i>Dan saat aku ingat bahwa seseorang itu adalah aku sendiri</i>,<br />
<i>Aku mengintrospeksi diriku dan berusaha untuk lebih baik lagi ke depan...</i><br />
<i></i><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-EyP7MweJUOg/UXeAez5kD6I/AAAAAAAABF0/qB-MQIbjuZM/s1600/Tulisan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="302" src="http://2.bp.blogspot.com/-EyP7MweJUOg/UXeAez5kD6I/AAAAAAAABF0/qB-MQIbjuZM/s640/Tulisan.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Mungkin bagi sebagian orang, mengungkapkan isi hati ke dalam sebuah tulisan adalah hal yg aneh. Mungkin juga bagi sebagian orang, mengeluarkan keluh kesah ke dalam sebuah tulisan adalah hal yg lebih aneh. Bahkan mungkin bagi sebagian orang, menulis kisah tentang diri kita sendiri ke dalam sebuah tulisan adalah yg paling aneh. Ya, bagi sebagian orang itu sangat aneh. Tapi bagi sebagian yg lain, tulisan adalah tempat dimana mereka bisa bersembunyi, tempat dimana mereka bisa menemukan kenyamanan, dan tempat dimana mereka bisa memiliki seseorang yg kepadanya mereka bisa mencurahkan segala permasalahan, kenangan, dan impian; segala hal yg tak mampu mereka bagikan kepada sahabat-sahabatnya karena ia terlalu <i>private</i>. Itulah arti tulisan bagiku, dan aku mengkhusukannya dengan blog ini.<br />
<br />
Jujur, aku bukan orang yg mudah bergaul. Aku agak sulit memulai suatu hubungan baru, baik itu pertemanan ataupun lebih dari itu. Selain itu, bagiku sahabat adalah orang-orang yg harus kujaga. Tak sepantasnya aku malah menyertakan mereka ke dalam kesedihan dan kepedihan pribadiku. Maka dari itu aku membuat blog ini. Sengaja aku tak menghiasnya dengan terlalu berlebihan, karena intinya aku hanya butuh sedikit ruang untuk berbagi cerita. Dan salah satu tujuan adannya blog ini, adalah untuk introspeksi diri. Karena aku bisa membacanya kapanpun, melihat masa laluku, dan mengambil pelajaran darinya. Blog ini, separuh aku :)<br />
<br />
<i>Trust me, having blog means having fun!</i> Zulfian W Alwihkanhttp://www.blogger.com/profile/17297341896698348816noreply@blogger.com0